Kaskus

News

4574587568Avatar border
TS
4574587568
PBB Tuntut Rusia Mundur dari PLTN Zaporizhzhia
PBB Tuntut Rusia Mundur dari PLTN Zaporizhzhia


BRUSSEL, KOMPAS.com - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (11/7/2024) menuntut Rusia segera menarik mundur militer dan personel tidak sah lainnya dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina. Rusia juga diminta mengembalikannya ke dalam kendali penuh pihak berwenang Ukraina. Resolusi ini diadopsi dengan 99 suara setuju, sembilan menentang, dan 60 abstain.

Dilansir dari Al Jazeera, PLTN Zaporizhzhia, yang merupakan pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, direbut oleh Rusia tak lama setelah melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022. Meskipun saat ini pembangkit listrik tersebut ditutup, daya eksternal tetap dibutuhkan untuk menjaga bahan nuklirnya tetap dingin dan mencegah kehancuran.

Duta Besar Ukraina untuk PBB, Sergiy Kyslytsya, sebelum pemungutan suara, mendesak negara-negara untuk mendukung resolusi ini. "Kita berhutang ini kepada generasi mendatang. Kita harus memastikan bahwa kengerian bencana nuklir tidak terulang kembali," kata Kyslytsya. Selama perang, Ukraina dan Rusia saling menuduh satu sama lain menembaki PLTN dan mematikan saluran listrik. Ukraina menepis tuduhan Rusia dan menyatakan bahwa mereka tidak menyerang fasilitas nuklir tersebut. Resolusi PBB ini juga menyerukan penghentian segera serangan yang dilakukan oleh Rusia terhadap infrastruktur energi penting Ukraina, yang meningkatkan risiko kecelakaan nuklir di semua fasilitas nuklir Ukraina.

Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB, Dmitry Polyanskiy, menyatakan sebelum pemungutan suara bahwa resolusi tersebut bertujuan untuk mempromosikan narasi Barat yang salah mengenai sumber ancaman terhadap fasilitas nuklir di Ukraina.

Polyanskiy menunjukkan kepada Majelis Umum apa yang dia klaim sebagai reruntuhan pesawat tak berawak Ukraina yang digunakan untuk menyerang PLTN Zaporizhzhia pada 7 April. Ukraina membantah tuduhan tersebut.

Rusia telah berulang kali diisolasi secara diplomatik selama tahun pertama perang, dengan hampir tiga perempat dari Majelis Umum PBB berulang kali mengecam invasi Moskwa ke Ukraina dan menuntut penarikan pasukan Rusia.

sumber
0
67
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan