- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Gegara Gak Pakai Hijab, Polisi Iran Kepung Turkish Airlines


TS
4574587568
Gegara Gak Pakai Hijab, Polisi Iran Kepung Turkish Airlines

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepolisian Teheran menutup kantor maskapai Turki, Turkish Airlines, pada Selasa waktu setempat. Hal ini dilakukan setelah karyawan perempuan di sana tampaknya menolak untuk mengenakan jilbab, yang merupakan tindakan yang melanggar hukum Iran.
Kantor berita semi-resmi Tasnim mengatakan petugas polisi pergi ke kantor Turkish Airlines di Teheran pada hari Senin untuk mengeluarkan apa yang disebut sebagai peringatan pertama. Namun karyawan di kantor maskapai itu tidak mematuhi peringatan ini.
"Namun, para karyawan, yang merupakan warga negara Iran, dilaporkan membuat masalah bagi petugas polisi, yang memicu penutupan tersebut," lapor Tasnim yang dikutip Associated Press (AP), Kamis (11/7/2024).
Menurut Tasnim, kantor Turkish Airlines akan diizinkan dibuka kembali pada hari Rabu dan melanjutkan bisnis seperti biasa. Laporan itu lebih lanjut mengatakan bahwa polisi tidak akan menutup bisnis apa pun karena ketidakpatuhan terhadap hijab.
Kantor berita IRNA yang mengutip Jaksa Teheran Ali Salehi juga melaporkan bahwa tidak ada proses hukum atau keputusan yang dikeluarkan mengenai penyegelan kantor Turkish Airlines di Teheran.
Insiden ini terjadi setelah protes massal terkait hijab meletus di Iran setelah kematian seorang wanita bernama Mahsa Amini. Ia diduga tewas dalam penangkapan polisi yang menuduhnya tidak menggunakan hijab dengan benar.
Meskipun demonstrasi-demonstrasi tersebut tampaknya telah mereda, pilihan sebagian perempuan Iran untuk tetap tampil tanpa busana menimbulkan tantangan baru bagi teokrasi negara tersebut.
Pihak berwenang Iran selama beberapa tahun terakhir telah menutup ratusan bisnis karena mengizinkan karyawan perempuan mereka untuk tidak mengenakan jilbab. Penindakan ini diintensifkan pada bulan-bulan menjelang pemilihan presiden Iran pada bulan Juni untuk menggantikan mendiang Presiden Ebrahim Raisi.
Penutupan kantor Turkish Airlines ini juga terjadi di hari yang sama ketika Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menelepon Presiden terpilih Iran Masoud Pezeshkian untuk mengucapkan selamat kepadanya. Pezeshkian mengalahkan Saeed Jalili dari kelompok garis keras dalam pemilu tersebut.
Dalam paparannya, Pezeshkian berjanji untuk menjangkau negara-negara Barat dan meringankan penegakan hukum wajib hijab di negara itu.
Iran dan Turki telah menjaga hubungan baik dan pada tahun 2023, volume perdagangan bilateral antara keduanya mencapai US$ 5,4 miliar (Rp 87 triliun). Turki juga merupakan tujuan wisata populer bagi warga Iran, dengan sekitar 2,5 juta orang berkunjung pada tahun lalu.
Di sisi lain, Turkish Airlines adalah maskapai favorit di kalangan masyarakat Iran karena waktu perjalanan yang lebih singkat ke Amerika Serikat dan Kanada bila dibandingkan dengan penerbangan lainnya dari negara-negara Arab di Teluk Persia.
sumber




glass69 dan mnotorious19150 memberi reputasi
2
728
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan