- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pakar UGM Prediksi Pilgub Jateng Jadi Arena PDIP vs Jokowi


TS
tenglengwotik
Pakar UGM Prediksi Pilgub Jateng Jadi Arena PDIP vs Jokowi
Indikator Politik Indonesia baru saja mengeluarkan survei elektabilitas 10 nama cagub Jateng yang menempatkan Ketum PSI yang juga Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep di posisi teratas. Pakar Politik UGM Mada Sukmajati menilai hasil survei Indikator Politik Indonesia bisa saja pertanda kembali terulangnya PDIP melawan Jokowi seperti di Pilpres 2024.
Dia mulanya membahas terkait kemungkinan Kaesang benar-benar maju di Pilkada Jateng 2024. Dia menyebut Kaesang berpeluang maju sebab hasil survei yang tinggi.
"Apakah benar tadi misalnya Kaesang itu serius untuk dicalonkan di sini (Pilgub Jateng), tadi karena sudah memiliki popularitas dan sebagian elektabilitas yang tinggi, meski tadi simulasinya belum ada yang misalnya Kaesang kalau jadi Jateng 1, kalau ahmad Luthfi kalau jadi wakil gubernurnya kita nggak tahu," kata Mada saat konferensi pers survei Indikator Politik Indonesia, Minggu (7/7/2024).
Mada lalu bicara terkait keberlanjutan dari Pilpres 2024 ke Pilgub Jateng 2024. Dia lantas memberikan simulasi pasangan yang akan diusung partai-partai di Jateng.
"Nah itu sejauh mana changes dan continuity-nya itu akan terjadi. Kaitannya dengan partai ini. Dari tiket partai mana para calon akan dapat. Sejauh ini spekulasinya kan Ahmad Luthfi dari Golkar ditambah PAN dan juga mungkin PKS kemudian PDIP akan mencalonkan sendiri, kita belum tahu Pak Hendrar atau ke Pak Bambang Pacul, kemudian kita nggak tahu PKB Gus Yusuf akan dapat dari PKB dengan tambahan dari partai lain," ucapnya.
Selain itu, Mada juga menyampaikan terkait peluang Gerindra mendukung Kaesang Pangarep. Jika itu terjadi, kata dia, bisa saja PDIP akan kembali berhadap-hadapan dengan Jokowi.
"Kemudian kita nggak tahu Gerindra bersedia berikan tiket di luar Ketua Gerindra (Sudaryono), tadi kemudian gabung dengan Kaesang misalnya. Ini contiunities dan changes-nya mungkin perlu didiskusikan, mungkin pertarungan PDIP dan Jokowi masih akan terjadi," jelasnya.
"Tetapi intensitasnya akan sejauh apa kita belum tahu, dan gimana kemudian Gerindra akan menempatkan posisi di tengah pertarungan itu masih banyak hal yang harus dipertimbangkan. Makanya ini nyambung masih banyaknya yang belum gong dengan pilihannya, ini masih cerminkan dinamika di elite yang juga masih terus mensimulasikan nama-nama itu dalam rangka beri tiket ke siap," lanjut dia.
[url=sumur][/url]
Dia mulanya membahas terkait kemungkinan Kaesang benar-benar maju di Pilkada Jateng 2024. Dia menyebut Kaesang berpeluang maju sebab hasil survei yang tinggi.
"Apakah benar tadi misalnya Kaesang itu serius untuk dicalonkan di sini (Pilgub Jateng), tadi karena sudah memiliki popularitas dan sebagian elektabilitas yang tinggi, meski tadi simulasinya belum ada yang misalnya Kaesang kalau jadi Jateng 1, kalau ahmad Luthfi kalau jadi wakil gubernurnya kita nggak tahu," kata Mada saat konferensi pers survei Indikator Politik Indonesia, Minggu (7/7/2024).
Mada lalu bicara terkait keberlanjutan dari Pilpres 2024 ke Pilgub Jateng 2024. Dia lantas memberikan simulasi pasangan yang akan diusung partai-partai di Jateng.
"Nah itu sejauh mana changes dan continuity-nya itu akan terjadi. Kaitannya dengan partai ini. Dari tiket partai mana para calon akan dapat. Sejauh ini spekulasinya kan Ahmad Luthfi dari Golkar ditambah PAN dan juga mungkin PKS kemudian PDIP akan mencalonkan sendiri, kita belum tahu Pak Hendrar atau ke Pak Bambang Pacul, kemudian kita nggak tahu PKB Gus Yusuf akan dapat dari PKB dengan tambahan dari partai lain," ucapnya.
Selain itu, Mada juga menyampaikan terkait peluang Gerindra mendukung Kaesang Pangarep. Jika itu terjadi, kata dia, bisa saja PDIP akan kembali berhadap-hadapan dengan Jokowi.
"Kemudian kita nggak tahu Gerindra bersedia berikan tiket di luar Ketua Gerindra (Sudaryono), tadi kemudian gabung dengan Kaesang misalnya. Ini contiunities dan changes-nya mungkin perlu didiskusikan, mungkin pertarungan PDIP dan Jokowi masih akan terjadi," jelasnya.
"Tetapi intensitasnya akan sejauh apa kita belum tahu, dan gimana kemudian Gerindra akan menempatkan posisi di tengah pertarungan itu masih banyak hal yang harus dipertimbangkan. Makanya ini nyambung masih banyaknya yang belum gong dengan pilihannya, ini masih cerminkan dinamika di elite yang juga masih terus mensimulasikan nama-nama itu dalam rangka beri tiket ke siap," lanjut dia.
[url=sumur][/url]






tritomchan dan 3 lainnya memberi reputasi
4
205
9


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan