- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Inspirasi Rumah Estetik di Gang Cipulir yang Dapat Penghargaan dari New York


TS
mnotorious19150
Inspirasi Rumah Estetik di Gang Cipulir yang Dapat Penghargaan dari New York

Jakarta -
Sebuah rumah di gang di kawasan Cipulir, Jakarta Selatan sempat menyita perhatian dunia. Hunian ini memiliki desain yang estetik hingga memenangkan penghargaan Small Architecture+ Small Living by People Choice pada ajang Artichizer Award 2020.
Dikutip dari detikFinance yang melansir dari situs resmi Delution, rumah yang dinamakan 'The Twins' ini merupakan proyek yang dibangun Delution selama tahun 2018-2019. Rumah tersebut mengusung konsep rumah tumbuh serta dibangun dalam tiga tahap.
Pembangunannya menghabiskan total budget sebesar Rp 450 juta. Fase I dengan anggaran sebesar Rp 150 juta. Kemudian di tahap II yang sudah termasuk pembangunan atap dengan anggaran sebesar Rp 200 juta. Lalu, tahap terakhir memakan biaya Rp 100 juta.
"Kami menyadari bahwa kami perlu mengeluarkan sedikit uang ekstra untuk membangun rumah, untuk menyiasati kami mencoba merancang rumah tumbuh yang dapat dibangun dalam beberapa fase," ujar CEO Delution, Muhammad Egha.
Rumah The Twins memiliki memiliki luas lahan sebesar 70 meter persegi dan bangunan seluas 73 meter persegi. Saking padatnya lingkungan sekitar, akses ke rumah The Twins adalah gang dengan lebar 1,5 meter, sehingga hanya dapat dicapai dengan sepeda motor ataupun berjalan kaki

Rumah ini terdiri dari dua bangunan dengan ukuran yang berbeda. Satu rumah berisi dua kamar tidur dengan kamar mandi, dapur dan ruang makan untuk empat orang. Sedangkan rumah yang satu lagi memiliki kamar tidur dengan kamar mandi dan ruang keluarga. Kedua bangunan dihubungkan dengan pintu kaca yang bisa dipasang dan dibuka kapan saja untuk menciptakan ruangan multiguna yang lebih luas.
Terpisah, Egha menjelaskan filosofi dan pembangunan rumah The Twins kepada detikcom. Rumah yang terinspirasi dari dua orang kakak beradik, yang merupakan pemilik rumah tersebut. Ia mengatakan kedua kakak beradik itu hidup bersama dalam satu rumah.
"Jadi untuk mengakomodir dua kakak beradik ini kami buatlah The Twins, nah namanya kakak beradik kan hubungannya bisa naik dan turun, maka kami buat dua bangunan yang cuma terpisah 1 meter oleh sebuah pintu kaca" ujar Egha kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Dua bangunan The Twins tidak mirip, ada satu bangunan yang lebih tinggi dari bangunan satu lagi. Egha menjelaskan desain tersebut melambangkan kakak dan adik yang sedang bergandengan.
Selain itu, ia mengatakan tidak ada kekhususan dalam penggunaan material atau metode pembangunan. Misalnya, pihaknya bahkan tidak mengeluarkan uang banyak untuk keramik, pasalnya lantai rumah The Twins cuma berupa acian semen mentah bagai rumah di kampung zaman dahulu

"Kita gunakan material yang umum dipakai, nggak ada yang aneh-aneh, tekniknya juga nggak aneh-aneh. Ini nih kayak lantainya aja ini, cuma acian mentah biasa aja, nggak pakai keramik kan kayak rumah-rumah Jawa zaman dulu begini kan," jelas Egha.
Kemudian, salah satu pintu di dalam rumah The Twins ada yang cuma dibuat dari triplek alih-alih menggunakan HPL. Lalu, dinding depan rumah cuma memaksimalkan teknik kamprot untuk membentuk tekstur tembok yang terlihat natural.
"Nah dinding depannya juga yang kelihatan keren, padahal ini biasa aja, cuma pakai teknik kamprot, jadi kesannya natural aja," ungkap Egha.

Namun, ia menggunakan beberapa trik untuk membuat sirkulasi udara dan pencahayaan masuk rumah. Tipsnya adalah memperbanyak bukaan dengan cara memperbanyak jendela dan pintu yang bisa dibuka.
"Ada beberapa tipsnya, salah satunya itu adalah memaksimalkan bukaan di dalam rumah. Jadi bukaan tuh kayak gini nih, banyak pintu, jendela. Dengan begitu kan terang, cahaya masuk, matahari masuk, jadi rumah nggak sumpek, nggak sempit," ungkap Egha.
Berikutnya adalah memilih compact furniture yang fleksibel di dalam rumah. Salah satunya adalah barang-barang yang bisa dilipat. The Twins sendiri memiliki meja makan yang bisa dilipat apabila tidak sedang digunakan.
Bentuk mejanya menempel di tembok tanpa kaki meja. Selanjutnya, untuk mendapat kesan luas, Egha juga menyarankan penggunaan elemen kaca dan cermin di dalam rumahnya.

detik.com
Diubah oleh mnotorious19150 04-07-2024 23:28






denbags dan 4 lainnya memberi reputasi
5
864
72


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan