- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Cinta Dalam Diam


TS
Dheaafifah
Cinta Dalam Diam
Izinkan aku bercerita tentang seseorang yang begitu istimewa bagiku, seseorang yang kehadirannya selalu membuat jantungku berdetak dua kali lebih keras setiap kali memikirkannya. Dia adalah pemilik mata teduh, mata yang mampu menenangkan hatiku yang gelisah dan membuatku merasa bahwa surga menjadi lebih dekat setiap kali aku bersamanya.

Rasa cinta ini begitu mendalam, tetapi aku menyimpannya dalam diam. Seperti cinta Fatimah kepada Ali, aku menyimpan perasaanku dengan baik tanpa seorang pun yang mengetahuinya. Bagiku, dia adalah seseorang yang membuat hidupku lebih berwarna, yang membuat setiap hari terasa lebih indah hanya dengan memikirkan senyumannya.
Namun, di balik rasa cinta ini, aku juga menyadari bahwa aku bukanlah wanita yang sempurna. Jauh dari kata soleha, aku memiliki banyak kekurangan dan dosa yang mungkin sulit untuk dimaafkan. Aku bukanlah sosok yang bisa dibanggakan atau diandalkan. Meski begitu, aku tidak menyerah untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Aku berusaha memperbaiki ibadahku, menjaga kesucian diri, dan berusaha menjadi sebaik-baiknya perempuan. Semua ini bukan semata-mata agar terlihat baik di matanya, tetapi lebih dari itu, aku ingin menjadi yang terbaik di mata Allah.
Setiap malam, dalam keheningan sepertiga malam, aku meluangkan waktu untuk berdoa. Dalam doa-doaku, aku selalu menyebut namanya. Aku ceritakan kepada Rabb-ku tentang betapa aku menyayanginya, tentang bagaimana kehadirannya telah mengubah hidupku menjadi lebih bermakna. Aku meminta kepada Allah agar suatu hari nanti, jika memang dia adalah jodoh yang terbaik untukku, semoga Allah menyatukan kami dalam ikatan yang suci dan penuh berkah.
Mungkin baginya, aku hanyalah seseorang yang biasa, seseorang yang tidak terlalu istimewa. Namun, bagiku, dia adalah segala-galanya. Dia adalah alasan di balik senyumku setiap pagi, dia adalah alasan di balik semangatku untuk menjalani hari-hariku. Meskipun rasa ini hanya bisa kusimpan dalam hati, aku merasa bersyukur telah mengenalnya dan merasakan cinta yang begitu tulus kepadanya.
Aku selalu berusaha untuk tidak terlalu berharap, karena aku tahu harapan yang terlalu tinggi bisa membawa kekecewaan yang mendalam. Tapi, aku juga tidak bisa membohongi diriku sendiri bahwa aku selalu berharap bisa bersamanya, bisa menjalani hidup bersamanya, dan bisa meraih kebahagiaan bersamanya.
Meskipun aku memiliki banyak kekurangan dan bukanlah wanita yang sempurna, aku berjanji untuk selalu berusaha menjadi yang terbaik. Aku akan terus memperbaiki diri, meningkatkan kualitas ibadahku, dan menjaga kesucian hatiku. Aku ingin menjadi seseorang yang pantas untuknya, seseorang yang bisa mendampinginya dan membuatnya bahagia.
Cinta ini mungkin tidak akan pernah terungkap, atau mungkin juga akan tetap menjadi rahasia di dalam hatiku. Tapi, aku yakin bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Aku percaya bahwa jika memang dia adalah jodoh yang terbaik untukku, Allah akan memudahkan jalan kami untuk bersama. Dan jika bukan, aku yakin Allah akan memberikan yang lebih baik, yang mungkin belum aku sadari saat ini.
Gambar : google

Rasa cinta ini begitu mendalam, tetapi aku menyimpannya dalam diam. Seperti cinta Fatimah kepada Ali, aku menyimpan perasaanku dengan baik tanpa seorang pun yang mengetahuinya. Bagiku, dia adalah seseorang yang membuat hidupku lebih berwarna, yang membuat setiap hari terasa lebih indah hanya dengan memikirkan senyumannya.
Namun, di balik rasa cinta ini, aku juga menyadari bahwa aku bukanlah wanita yang sempurna. Jauh dari kata soleha, aku memiliki banyak kekurangan dan dosa yang mungkin sulit untuk dimaafkan. Aku bukanlah sosok yang bisa dibanggakan atau diandalkan. Meski begitu, aku tidak menyerah untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Aku berusaha memperbaiki ibadahku, menjaga kesucian diri, dan berusaha menjadi sebaik-baiknya perempuan. Semua ini bukan semata-mata agar terlihat baik di matanya, tetapi lebih dari itu, aku ingin menjadi yang terbaik di mata Allah.
Setiap malam, dalam keheningan sepertiga malam, aku meluangkan waktu untuk berdoa. Dalam doa-doaku, aku selalu menyebut namanya. Aku ceritakan kepada Rabb-ku tentang betapa aku menyayanginya, tentang bagaimana kehadirannya telah mengubah hidupku menjadi lebih bermakna. Aku meminta kepada Allah agar suatu hari nanti, jika memang dia adalah jodoh yang terbaik untukku, semoga Allah menyatukan kami dalam ikatan yang suci dan penuh berkah.
Mungkin baginya, aku hanyalah seseorang yang biasa, seseorang yang tidak terlalu istimewa. Namun, bagiku, dia adalah segala-galanya. Dia adalah alasan di balik senyumku setiap pagi, dia adalah alasan di balik semangatku untuk menjalani hari-hariku. Meskipun rasa ini hanya bisa kusimpan dalam hati, aku merasa bersyukur telah mengenalnya dan merasakan cinta yang begitu tulus kepadanya.
Aku selalu berusaha untuk tidak terlalu berharap, karena aku tahu harapan yang terlalu tinggi bisa membawa kekecewaan yang mendalam. Tapi, aku juga tidak bisa membohongi diriku sendiri bahwa aku selalu berharap bisa bersamanya, bisa menjalani hidup bersamanya, dan bisa meraih kebahagiaan bersamanya.
Meskipun aku memiliki banyak kekurangan dan bukanlah wanita yang sempurna, aku berjanji untuk selalu berusaha menjadi yang terbaik. Aku akan terus memperbaiki diri, meningkatkan kualitas ibadahku, dan menjaga kesucian hatiku. Aku ingin menjadi seseorang yang pantas untuknya, seseorang yang bisa mendampinginya dan membuatnya bahagia.
Cinta ini mungkin tidak akan pernah terungkap, atau mungkin juga akan tetap menjadi rahasia di dalam hatiku. Tapi, aku yakin bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Aku percaya bahwa jika memang dia adalah jodoh yang terbaik untukku, Allah akan memudahkan jalan kami untuk bersama. Dan jika bukan, aku yakin Allah akan memberikan yang lebih baik, yang mungkin belum aku sadari saat ini.
Gambar : google


bukhorigan memberi reputasi
1
512
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan