Kaskus

News

4574587568Avatar border
TS
4574587568
Gadis-gadis Afghanistan Tuduh Taliban Lakukan Kekerasan Seksual
Gadis-gadis Afghanistan Tuduh Taliban Lakukan Kekerasan Seksual

KABUL, KOMPAS.com - Para gadis remaja dan perempuan muda yang ditangkap oleh Taliban karena mengenakan jilbab yang tidak baik mengatakan bahwa mereka mengalami kekerasan seksual dan penyerangan dalam tahanan. Dalam lebih dari satu kasus, penangkapan dan pelecehan seksual yang dialami para perempuan muda selama dalam tahanan awal tahun ini berujung pada bunuh diri dan percobaan bunuh diri. Hal ini diungkap reporter dari kantor berita Afghanistan, Zan Times, dilansir dari Guardian.

Dalam satu kasus, mayat seorang wanita diduga ditemukan di sebuah kanal beberapa minggu setelah ia ditahan oleh militan Taliban, dengan sumber yang dekat dengan keluarganya mengatakan bahwa ia telah dilecehkan secara seksual sebelum kematiannya. PBB mengatakan bahwa banyak perempuan ditahan oleh Taliban dengan alasan hijab yang tidak sesuai aturan pada bulan Desember 2023 dan Januari 2024, menyusul keputusan Taliban bahwa perempuan harus menutupi diri mereka sendiri dari ujung rambut hingga ujung kaki, dan hanya memperlihatkan mata mereka.

Pada saat itu, PBB menyebut penangkapan tersebut memprihatinkan. Para gadis serta perempuan mengatakan kepada Guardian bahwa mereka telah mengalami pemukulan dan intimidasi selama dalam tahanan. Kini, para gadis dan perempuan muda tersebut melaporkan bahwa mereka juga mengalami kekerasan dan pelecehan seksual oleh polisi Taliban, dengan konsekuensi yang berisiko. Keluarga Zahra (16) mengatakan bahwa ia dan seorang gadis remaja lainnya ditangkap di sebuah toko di Kabul barat pada Desember 2023. Ibunya mengatakan bahwa Zahra dan temannya ditahan selama dua minggu sebelum akhirnya dibebaskan. Ketika dia pulang, Zahra tidak seperti anak perempuan yang meninggalkan rumah dua minggu sebelumnya. "Saya berlari dan memeluknya, tapi dia menangis dan berkata, 'Saya dipermalukan.' Selama sisa hari itu, Zahra tidak makan atau berbicara," kata ibunya.

"Dia hanya duduk di kamar dan menangis. Saya tidak berani bertanya tentang apa yang telah terjadi," katanya. Amina (nama samaran), seorang mahasiswi kedokteran berusia 22 tahun, mengatakan bahwa ia menghabiskan tiga malam di penjara Taliban setelah ditangkap pada Januari 2024. Ia mengatakan bahwa ia diinterogasi oleh seorang pria yang lebih tua yang bertanya kepadanya tentang menstruasi dan apakah ia sudah menikah atau belum. "Saya bersimpuh di kakinya dan memohon kepadanya, 'Tolong, bunuh saya, tapi jangan lecehkan saya'," katanya. "Dia berkata: 'Karena kamu ingin mati, saya akan membunuhmu, tapi sebelum itu, biarkan kami bersenang-senang denganmu.'" 


"Kemudian dia mulai menyentuh bagian pribadi saya," kata Amina. "Saya pingsan dua kali selama interogasi, tetapi dia menyiramkan air dingin ke kepala saya."

Amina mengatakan hal itu terjadi pula pada setiap perempuan yang dibawa ke ruang interogasi dan ditinggalkan sendirian dengan pria itu. "Sekarang saya tidak bisa tidur di malam hari, saya sangat takut, dan setiap kali saya melihat tentara Taliban, saya pingsan," katanya. "Saya telah mencoba bunuh diri dua kali."

sumber
TheTickAvatar border
asurizalAvatar border
sahabat.006Avatar border
sahabat.006 dan 4 lainnya memberi reputasi
3
331
18
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan