Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok berterima kasih jika masih ada masyarakat yang ingin dirinya kembali menjadi Gubernur Jakarta. Ahok mengaku sulit maju lantaran jumlah kursi PDIP di DPRD masih kurang.

"Ya saya sih terima kasih saja orang harap saya bisa jadi gubernur lagi gitu yah, tapi kan sekali lagi, partai saya kan kursinya tidak cukup. Kita kurang 6 kursi. Dan untuk kerja sama kayaknya saya lihat, ya nggak tahu mungkin atau nggak mungkin itu urusan DPP ya," kata Ahok kepada wartawan dalam forum 'Ask Ahok Anything' di Heart Space, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (22/6/2024).

Ahok mengatakan ia ditugaskan oleh PDIP membantu kepala daerah yang akan maju dalam kontestasi Pilkada 2024 dengan program. Dia menuturkan salah satu programnya adalah menyiapkan makan gratis untuk masyarakat yang kelaparan yang dimasak oleh siswa SMK.


Baca juga:
Ahok soal Peluang Kaesang Maju Pilgub Jakarta: Harus Ada Pembuktian

"Terus yang kedua, juga mesti ada pertimbangan DPP akan masang saya atau tidak. Karena kemarin pembicaranya, mereka lebih suka saya itu bantu semua kepala daerah, cari solusi, kenapa? karena tahun depan ekonomi kita bisa tambah susah, bisa krisis keuangan bisa krisis pangan bisa krisis energi, lalu bagaimana rakyat itu bisa punya makanan? nah itu saya tawarkan ke beberapa dari PDIP punya kepala daerah," kata Ahok.

"Saya bilang kalau sampai susah makan pun rakyat itu, anda harus buat di balai kota itu makan gratis, tapi bukan berarti banyak menu makanan khusus nasi goreng saja, sisa-sisa restoran bisa kita kumpulkan kalau orang kaya terus ditulis di depan tempat makan gratis itu tahu nggak? khusus yang tidak punya makanan di rumah, nah kira-kira kayak itu. Sehingga orang itu tidak ada yang kelaparan, nah siapa yan masak? bisa gunakan anak-anak SMK, anak SMK dilatih bisnis saya bilang. Dilatih bisnis, anda gimana membuat sebuah kantin lalu belinya pakai Rp 1 dengan kartu ATM. Nah, dengan cara seperti itu kita dapat data, sekaligus anak-anak SMK belajar bisnis. Itu yang saya sampaikan. Makanya saya, satu tugas saya untuk Pilkada, menawarkan program-program solusi di daerah derah yang kader PDIP ikut bertanding," tambahnya.

Dia menyinggung pengalaman menjalani masa tahanan di Mako Brimob terkait kasus penistaan agama dan melakukan optimalisasi biaya saat menjadi Komisaris Utama Pertamina. Menurutnya, pemerintah yang baik harus dijalankan seperti koorporat.


"Oh iya lah. Saya sekarang jauh lebih, jadi gubernur sekarang karena udah lewatin sekolah Mako Brimob kan saya bilang saya juga sudah punya pengalaman 4 tahun melakukan penghematan-penghematan optimalisasi biaya di Pertamina. Saya selalu percaya pemerintah yang baik itu harus dijalankan seperti koorporat yang memberikan banyak CSR, yang membagikan deviden yang baik terhadap pemiliknya. Ini artinya apa? Saya sekrang jauh lebih pengalaman. Ketika krisis ekonomi, krisis energi apapun yang dilakukan itu apa? optimalisasi biaya, kalau penghematan saya sudah buktikan, anda taruh saya di manapun pasti penghematan," ujarnya.

Dia mengaku tak terlaku paham dengan Sumatara Utara. Dia mengatakan PDIP menugaskan dirinya menjadi model etalase untuk membantu kepala daerah yang akan maju di Pilkada melalui program.

"Saya tidak begitu paham dengan Sumatara Utara gitu ya, saya kira, itu kan cuman berfikir mau jadi gubernur sedangkan partai saya menugaskan saya untuk menjadi sebuah etalase model, jadi kita membangun sebuah bisnis plan ini. Jadi kita membangun sebuah program supaya kepala daerah kepala daerah ikut, bukan berati saya mesti menjadi gubernur di Sumut, di Bali atau di NTT, enggak, enggak. Jadi intinya pengalaman saya di koorporat, pengalaman yang dulu di Jakarta, di Belitung jadi diharapkan saya bisa membagikan," kata Ahok.

"Kesiapan membantu temen-temen mau maju karena saya punya program," tambahnya.


Selain itu, Ahok mengaku ditugaskan PDIP untuk membantu memberikan solusi dan pandangan ke kepala daerah yang akan maju di Pilkada 2024 melalui program. Ahok menyerahkan pengusungan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta ke DPP PDIP. Menurutnya, PDIP telah mempunyai filter dalam mengusung setiap kandidat dalam Pilkada.

"Saya kira kalau soal Pak Anies itu saya serahkan pada DPP ya karena DPP udah punya kriteria siapa yang bisa dicalonkan. Anda nasionalis atau tidak? Anda pernah terlibat menyuarakan pemecah bangsa atau tidak? saya kira itu ada filternya di PDIP," ujarnya.

Dia mengatakan PDIP merupakan partai yang demokratis. Dia mengatakan PDIP juga merupakan partai terbuka yang menyerap aspirasi masyarakat di mana salah satunya masih ada warga Jakarta yang ingin Anies menjadi gubernur.

"Nah PDIP adalah partai yang demokratis. Dia membuka, kan dia menyerap aspirasi dari masyarakat tentu di sana ada nama Pak Anies dong karena masyarakat Jakarta kan sebagian juga pengen Pak Anies kembali jadi gubernur. Tentu kader partai PDIP ya mengusulkan, iniloh hasil dari aspirasi masyarakat. Diusulkan. Nah, soal diputus oleh DPP, DPP punya kriteria. Kita partai ideologis," ucapnya.

Kemudian, Ahok merespons apakah bersedia menjadi tim sukses (timses) Anies di Pilkada Jakarta. Ahok mengatakan setiap kader di PDIP diajarkan untuk disiplin dan taat pada keputusan partai.

"Prinsip kami di dalam partai itu Bung Karno udah gariskan. Maka saya bilang, secara konstitusi Bung Karno memberikan kekuasaan kepada partai politik untuk mengusung presiden karena bagi Bung Karno partai politik itu yang membuka jalan untuk rakyat," kata Ahok.

"Kalau mau berorganisasi berpolitik, Anda harus berdisiplin berorganisasi. Anda harus disiplin, apapun diputuskan partai, Anda harus taat. Tapi sebaliknya kita juga diajarin kalau keputusan partai berbeda dengan ideologi partai ya pasti semua orang akan tinggalkan partai yang seperti itu. Nah ini prinsip yang kita diajarkan," ujarnya.

Baca artikel detiknews, "Ahok: Tugas Saya di Pilkada Bantu Kepala Daerah yang Diusung PDIP" selengkapnya https://news.detik.com/pemilu/d-7403...-diusung-pdip.




Ko Ahok udh siap bantuin Anies, Ijeck dkk yang nyagub