Rakernas ke-V PDIP diadakan pada 24 – 26 Mei 2024. Rakernas itu tentunya memiliki pengaruh pada konstelasi politik tingkat tinggi terkini.

Konstelasi politik tingkat tinggi terkini, tampak mengarah pada perpanjangan durasi pertarungan Sang Torero Biru (Prabowo – Gibran) yang sedang berupaya merebut jantung hati Banteng Merah (Megawati).

Berbagai gocekan Banteng Merah dalam ajang Rakernas V PDIP memberi sinyal penting.

Pada Rakernas V, Prananda Prabowo tidak terlihat batang hidungnya. Putra Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tersebut tak hadir, padahal Puan yang sama-sama anak Megawati hadir dalam acara itu.

Sumber : https://www.detik.com/bali/berita/d-...-rakernas-pdip

Ketidakhadiran Prananda menghasilkan kesan keberpihakan Megawati pada haluan Puan Maharani dalam mengupayakan Rekonsiliasi Merah (pertemuan Prabowo – Megawati dan perdamaian Megawati – Jokowi), ketimbang haluan Prananda yang mengupayakan PDIP solid di luar pemerintahan.

Apalagi, Megawati sendiri sempat menghembuskan kelakar mengajak bertukar posisi dengan Puan, dimana Megawati menjadi Ketua DPR dan Puan menjadi Ketum PDIP.

"Jadi saya, kalau beliau (Puan) pamit, kemarin itu ikut di Bali, lalu kapan itu ke Meksiko. Lalu saya bilang, 'Gantianlah sama saya. Saya deh yang jadi Ketua DPR, kamu yang jadi ketua umum'," ujar Megawati.

Sumber : https://news.republika.co.id/berita/...ja-insya-allah

Hal ini tentu semakin memperkuat kesan Megawati menyiapkan skema peralihan tahta ke Puan Maharani kepada kader-kadernya.

Namun kemudian muncul reaksi dari peserta Rakernas V PDIP, dimana kelakar Megawati ajak tukar posisi dengan Puan Maharani, direspons kader banteng dengan ditetapkannya penundaan Kongres Pemilihan Ketum PDIP dari seharusnya Agustus 2024, menjadi akan digelar pada 2025.

Sumber : https://www.tribunnews.com/nasional/...-ini-alasannya

Ketetapan ini turut diikuti dengan dorongan kader PDIP agar Megawati tetap menjadi Ketum PDIP periode 2025 – 2030.

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/nasiona...etum-2025-2030

Megawati pun turut melambungkan wacana yang mendorong para kadernya, khususnya yang sedang menjabat di kabinet, untuk mempersiapkan diri berada di luar zona nyaman.

"Partai kami adalah partai yang mempunyai keteguhan dan kesabaran yang luar biasa. Siapa yang enggak mau ngikut? Ya iya lah, sudah lah enggak zona nyaman, zona nyaman melulu," ucap Mega di hadapan ribuan kader yang hadir.

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/nasiona...ar-zona-nyaman

Tak luput, Megawati juga menarik ulur rayuan Rekonsiliasi Merah yang digaungkan Prabowo – Gibran, dengan mendorong hasil Rakernas V PDIP yang belum memutuskan sikap politik PDIP terhadap pemerintahan Prabowo – Gibran.

Tarik ulur Megawati dihembuskan melalui pernyataannya “gue mainin dulu.”

"Sikap politik partai berada di dalam atau di luar pemerintahan? Gitu kan. Lah iya, loh enak ae. Kalau menit ini saya ngomong, kan harus dihitung secara politik loh,” kata Megawati.

Megawati meminta setiap pihak bersabar. Menurutnya, dia akan lakukan pertimbangan terlebih dahulu soal sikap PDIP terhadap pemerintahan terpilih.

"Gue mainin dulu dong [sebelum diputuskan]. Setuju nggak?" tanya Megawati kepada ribuan kader PDIP yang hadir.

Lebih lanjut, dia meminta para kadernya fokus hadapi Pilkada 2024 daripada urusi soal posisi partai dalam pemerintahan Prabowo.

Sumber : https://kabar24.bisnis.com/read/2024...inin-dulu-dong

Pernyataan ini semakin tergambarkan oleh cara Megawati mengesankan sikap politik PDIP akan ditentukan pada Kongres 2025, yang diiringi dengan penegasan kembali Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal pertemuan Prabowo – Megawati akan digelar 17 Agustus 2024.

"Ya dalam momentum yang tepat setelah agenda partai dijalankan pertemuan akan dapat dijalankan, kita kan punya agenda-agenda nasional dimana para pemimpin bisa bertemu bersama misalnya, ada spirit 17 Agustus," tutur Hasto.

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/nasiona...ti-setiap-saat

Semua uraian di atas menunjukkan Banteng Merah masih berupaya memperpanjang durasi laga Sang Torero Biru, yang dapat dilihat dari:

1. Banteng Merah menciptakan kesan mendukung haluan Puan Maharani dan Rekonsiliasi Merah, namun diimbangi dengan penundaan bursa Ketum PDIP ke 2025, tanpa memberi jadwal pasti, lantaran hanya dijelaskan baru bisa digelar setelah berbagai agenda nasional, seperti Pilkada (November 2024).

Oleh karena itu sangat mungkin Bursa Ketum PDIP 2025 digelar di awal tahun, bukan Agustus 2025. Penundaan ini sudah TS (Thread Starter / Penulis) urai pada thread / tulisan tanggal 17 Mei, sepekan sebelum Rakernas V PDIP.

Sumber :






2. Meski bursa Ketum PDIP batal dilaksanakan Agustus 2024, Banteng Merah tetap mendorong terbukanya peluang komunikasi politik dengan Sang Torero Biru.

Penegasan Megawati “gue mainin dulu” dan sepkulasi pertemuan Prabowo – Megawati 17 Agustus 2024 menjadi cara untuk memberi harapan kepada Sang Torero Biru.

Sebab, kalkulasi ane/saya sebagaimana diurai pada tulisan 17 Mei, memprediksi Jika Rakernas V PDIP berujung PDIP memastikan di luar Pemerintahan Prabowo – Gibran, Presiden Jokowi berpotensi gelar pukulan terakhir kepada Banteng Merah, berupa Reshuffle kabinet di Juni 2024 untuk menyapu bersih menteri – menteri PDIP dari kabinet.

Itulah sebab, Banteng Merah juga mulai mendorong kadernya yang duduk di kabinet untuk siap keluar dari zona nyaman. Alias, Banteng Merah menyerukan menteri – menteri PDIP untuk kena depak.

Lalu apa reaksi Prabowo dengan Rakernas V? Ternyata Prabowo mengaku siap bertemu dan komunikasi dengan Ketum PDIP Megawati kapan saja.

"Ya, saya katakan lah itu nanti sesuai dengan kenyamanan masing-masing. Dalam arti saya setiap saat siap komunikasi," kata Prabowo, Jumat, 24 Mei 2024.

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/nasiona...ti-setiap-saat

Langkah Prabowo, Sang Torero Biru merespons berbagai gocekan Banteng Merah dengan cara menegaskan siap bertemu Megawati setiap saat, ane nilai sangat cerdas.

Sebab, jika gocekan Banteng Merah direspons sang Torero Biru dengan sikap konfrontatif, maka hanya hitung mundur terjadi reshuffle menteri PDIP pada Juni 2024.

Artinya, permusuhan Jokowi kontra Banteng Merah akan memasuki puncak kedua yang sulit didamaikan, dan bisa menempatkan Prabowo harus memilih antara Jokowi atau Megawati.

Jika situasi pelik ini terjadi, maka apabila kemudian Prabowo berupaya melanjutkan Rekonsiliasi Merah, akan berdampak pada keretakan hubungan Prabowo dan Jokowi.

Uraian – uraian di atas menunjukkan bahwa Banteng Merah, betapapun mengupayakan sikap berlawanan, namun tetap memainkan juga potensi ubah haluan.

Sang Torero Biru, meski sempat ancang – ancang menyerang Banteng Merah, melalui penegasan soal Bung Karno bukan milik 1 partai, namun juga melanjutkan upaya Rekonsiliasi Merah.

Sumber : https://www.cnnindonesia.com/nasiona...an-satu-partai

Oleh karenanya, situasi terkini sedang memasuki masa perpanjangan durasi laga Matador, dimana upaya Sang Torero Biru merayu Banteng Merah masih akan berlangsung selama setidaknya hingga awal 2025, lantaran Banteng Merah masih menarik ulur untuk memberikan jantung hatinya kepada Sang Torero Biru.

Agaknya, Sang Torero Biru baru akan merebut jantung hati Banteng Merah dan meraih gelar Matador, baru bisa terlihat kansnya setelah Pilkada 2024 (November 2024) dan Bursa Ketum Golkar (Desember 2024) selesai digelar.