Tengah Malam Sebuah Pondok Pesantren di Bangkalan Kedatangan 4 Bule Wanita Pakai Rok Mini, Dikiranya Mereka itu Hotel Tempat Menginap!

Setiap orang memiliki kemampuan melihat dan mengamati yang berbeda ya gansist, semisal lihat video anak-anak kecil dari Afrika bergerombol. Maka kemungkinan kita berpikiran jika mereka semua itu kembar, namun mungkin berbeda dengan penglihatan orang bule pada sesuatu yang sama itu.

Seperti halnya semua tempat di Indonesia, sudah pasti dari kita bakalan bisa mengerti tempat apa itu sebenarnya alias nggak mungkin kesasar. Namun belum tentu bagi orang luar negeri atau bule lho gansist, sebuah kejadian nyentrik baru saja terjadi di sebuah pondok pesantren di kelurahan Demangan, kota Bangkalan, Madura, Jawa Timur pada Sabtu, 18 Mei 2024.

Saat itu, tanpa diduga. Empat bule wanita dengan mengenakan rok pendek secara tidak sengaja masuk ke Pondok Pesantren Syaikhona Kholil di Bangkalan, Jawa Timur. Mereka keliru mengira pondok pesantren tersebut adalah sebuah hotel. Kejadian tersebut terjadi pada Sabtu malam sekitar pukul 23.00 WIB.







Namun setelah melalui komunikasi panjang yang tak searah dan nggak nyambung karena perbedaan bahasa antara penjaga ponpes dan para bule tersebut, akhirnya mereka mengerti juga jika telah salah tujuan.

“Benne (bukan) hotel, bukan hotel, mau ke mana? Biar saya antar,” tanya seorang santri.

“The hotel is there (hotelnya di sana)?” kemudian seorang bule perempuan mengenak topi dan rok mini dibalut kaos lengan panjang berwarna putih menanyakan kembali sambil menunjuk ke arah utara.

Kejadian ini menjadi fenomena menarik karena jarang terjadi pengunjung dari luar yang mengira pondok pesantren sebagai hotel. Meskipun terjadi salah paham, Kyai Nasih menyambut kehadiran para turis dengan sikap yang bijak dan menganggapnya sebagai pengalaman baru.







Namun dari Kyai Nasih sendiri, tentang hal ini dirinya berpendapat, jika ada yang menarik di Bangkalan yaitu akan pondok pesantrennya. Selain itu tempat ini pun sering juga dikunjungi oleh masyarakat. Sebab itulah maka menurutnya ponpes bisa dijadikan destinasi religi bagi masyarakat, termasuk wisatawan dari luar negeri.

Kejadian ini pun memberikan pembelajaran kepada masyarakat umum agar lebih memahami perbedaan antara pondok pesantren dan hotel. Keberadaan bule wanita yang nyasar ke pondok pesantren dengan mengira itu adalah hotel mengundang perhatian publik dan menjadi viral di media sosial.

Dalam kasus ini, perlu adanya kesadaran bersama untuk saling menghormati dan memahami perbedaan budaya serta tradisi masyarakat setempat. Hal ini akan mencegah terjadinya kesalahpahaman dan insiden yang tidak diinginkan. Semoga kejadian ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk lebih memahami dan menghargai keberagaman.


Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2