Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

DheaafifahAvatar border
TS
Dheaafifah
Rindu yang Tersembunyi
Di suatu malam yang sunyi, aku duduk sendiri di sudut kamar, mencari inspirasi yang entah ke mana menghilang. Layar laptop kosong tanpa ide yang bersemayam, dan pikiranku terombang-ambing di lautan kebuntuan kreatif.
Rindu yang Tersembunyi
Tiba-tiba, mataku tertuju pada selembar kertas yang tergeletak di atas meja. Aku mengambilnya, dan mulai membaca dengan perlahan. Dan seketika itu juga, seperti sebuah panggilan dari dalam, cerita mulai mengalir dalam benakku, seolah-olah puisi itu sendiri mengajakku untuk menjelajahi perjalanan yang tersembunyi di dalamnya.

"Dulu, kita selalu chatan dan ngobrol sampai pagi. Kita bercerita tentang segala hal di dunia ini. Engkau, teman setia dalam setiap percakapan, sumber kebahagiaan dan semangat bagi hari-hariku."

Aku terdiam sejenak, merenungkan betapa dekatnya hubungan dalam puisi itu, dan bagaimana kehidupan dapat membawa perubahan yang tak terduga.

"Tapi sekarang, segalanya berubah. Kau semakin menjauh, dan aku merasa kita mulai menjadi dua orang asing. Rasanya menyakitkan, tapi aku tahu aku tak bisa memaksamu untuk tetap di sini. Kita harus menerima perubahan ini, meski pahit rasanya."

Aku menggelengkan kepala, seolah-olah berbicara pada diriku sendiri, mengingat kembali momen-momen di masa lalu yang tak akan pernah terulang.

"Aku tak lagi mencarimu seperti dulu. Tak lagi mengisi hari-hariku dengan cerita kita. Dan entah mengapa, aku merasa seperti kehilangan sepotong diriku sendiri."

Aku melangkah ke jendela, menatap ke luar, mencoba menemukan kedamaian dalam hening malam. Dan dalam kegelapan, kata-kata dalam puisi itu mengalun dalam benakku, memunculkan gambaran akan perubahan dan kehilangan.

"Tapi meskipun kau tak lagi di sini, aku akan selalu berdoa untukmu. Semoga kau bahagia, meski tanpa kehadiranku. Aku akan menyimpan kenangan tentang kita, dan tak pernah menutup pintu untukmu, jika suatu hari rindu itu datang lagi."

Aku menghela nafas panjang, membiarkan perasaan itu mengalir, dan menyadari bahwa dalam setiap perubahan dan kehilangan, ada juga kekuatan untuk menerima dan melangkah maju.
Gambar : google
0
37
0
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan