- Beranda
- Komunitas
- Story
- penelitian
variabel terbaik yang berhubungan dengan emansipasi wanita p3


TS
yuliuseka
variabel terbaik yang berhubungan dengan emansipasi wanita p3
101.Poverty gap at $2.15 a day (2017 PPP) (%):
Ini mengukur seberapa jauh pendapatan rata-rata orang miskin berada di bawah garis kemiskinan $2.15 per hari. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa kesenjangan kemiskinan ini sangat besar.
102.Poverty gap at $3.65 a day (2017 PPP) (%):
Ini mirip dengan yang sebelumnya, tetapi dengan garis kemiskinan yang berbeda. Juga, nilai skala 9 menunjukkan kesenjangan kemiskinan yang besar.
103.Ease of doing business rank:
Peringkat ini mencerminkan seberapa ramah regulasi bisnis suatu negara. Nilai skala 9 pada peringkat ini menunjukkan bahwa regulasi bisnis di negara tersebut sangat sulit dan tidak ramah terhadap pelaku usaha.
104.Ease of doing business score:
Skor ini memberikan gambaran lebih detail tentang seberapa ramah regulasi bisnis suatu negara. Nilai skala 9 pada skor ini menunjukkan kinerja terendah dalam hal kemudahan berbisnis.
105.Cost of business start-up procedures, female (% of GNI per capita):
Ini mencerminkan biaya relatif memulai bisnis bagi perempuan dibandingkan dengan pendapatan nasional bruto (GNI) per kapita. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa biaya memulai bisnis bagi perempuan sangat tinggi relatif terhadap pendapatan per kapita.
106.Cost to export, border compliance (US$):
Ini menunjukkan biaya yang harus dikeluarkan untuk mematuhi persyaratan kepatuhan di perbatasan saat mengekspor. Nilai skala 9 menunjukkan biaya kepatuhan yang sangat tinggi, yang mungkin memperumit proses ekspor.
107.Cost to import, border compliance (US$):
Ini mirip dengan yang sebelumnya, tetapi berfokus pada biaya kepatuhan di perbatasan saat mengimpor. Nilai skala 9 menunjukkan biaya kepatuhan yang sangat tinggi, yang dapat menjadi hambatan bagi impor barang.
108.Control of Corruption: Estimate
Variabel ini mencerminkan perkiraan tingkat kontrol terhadap korupsi dalam suatu negara. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa tingkat kontrol terhadap korupsi rendah, atau korupsi tinggi.
Government Effectiveness: Estimate
Ini mencerminkan perkiraan tentang seberapa efektif pemerintah suatu negara dalam menjalankan fungsinya. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa pemerintah dianggap tidak efektif dalam menjalankan tugas-tugasnya.
109.Human Capital Index (HCI)
Ini mencerminkan indeks modal manusia suatu negara, yang mengukur kualitas dan kuantitas dari modal manusia, termasuk aspek-aspek seperti kesehatan dan pendidikan. Nilai skala 9 pada indeks ini menunjukkan bahwa kualitas modal manusia rendah.
110.Political Stability and Absence of Violence/Terrorism: Estimate
Ini mencerminkan perkiraan tentang stabilitas politik dan keberadaan kekerasan/terorisme dalam suatu negara. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa stabilitas politik rendah dan terdapat tingkat kekerasan/terorisme yang tinggi.
111.Regulatory Quality:
Estimate
Variabel ini mencerminkan perkiraan tentang kualitas regulasi pemerintah suatu negara. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa kualitas regulasi pemerintah rendah.
112.Rule of Law:
Estimate
Ini mencerminkan perkiraan tentang seberapa kuat penerapan hukum dalam suatu negara. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa penerapan hukum lemah.
113.Voice and Accountability:
Estimate
Ini mencerminkan perkiraan tentang seberapa besar suara dan akuntabilitas masyarakat dalam suatu negara. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa tingkat suara dan akuntabilitas rendah.
114.Research and development expenditure (% of GDP)
Variabel ini mengukur seberapa besar negara mengalokasikan dana untuk penelitian dan pengembangan (R&D) sebagai persentase dari Produk Domestik Bruto (GDP). Nilai skala 9 menunjukkan bahwa negara mengalokasikan dana R&D yang sangat besar, relatif terhadap ukuran ekonominya.
115.High-technology exports (% of manufactured exports)
Ini mengukur proporsi ekspor manufaktur suatu negara yang terdiri dari produk-produk berbasis teknologi tinggi. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa sebagian besar ekspor manufaktur dari negara tersebut adalah produk berbasis teknologi tinggi.
116.Patent applications, nonresidents
Ini mencerminkan jumlah aplikasi paten yang diajukan oleh non-residen dalam suatu negara. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa jumlah aplikasi paten dari non-residen sangat tinggi, menunjukkan minat besar dari pihak asing dalam berinovasi atau berinvestasi di negara tersebut.
117.Patent applications, residents
Variabel ini mirip dengan yang sebelumnya, tetapi mencerminkan jumlah aplikasi paten yang diajukan oleh penduduk dalam negeri suatu negara. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa jumlah aplikasi paten dari penduduk dalam negeri juga sangat tinggi, menunjukkan tingkat inovasi yang kuat di dalam negeri.
118.Researchers in R&D (per million people)
Ini mengukur jumlah peneliti yang terlibat dalam kegiatan R&D per juta penduduk. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa negara tersebut memiliki jumlah peneliti yang sangat besar relatif terhadap populasi penduduknya, menunjukkan komitmen yang kuat terhadap inovasi dan pengembangan teknologi.
119.Proportion of seats held by women in national parliaments (%)
Variabel ini mencerminkan proporsi kursi yang dipegang oleh perempuan dalam parlemen nasional suatu negara. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa proporsi perempuan di parlemen sangat tinggi, menunjukkan tingkat representasi yang kuat bagi perempuan dalam proses pengambilan keputusan.
120.School enrollment, primary (gross), gender parity index (GPI)
Ini adalah indeks kesetaraan gender dalam pendaftaran sekolah dasar yang mencerminkan sejauh mana kesetaraan antara jenis kelamin dalam pendaftaran siswa sekolah dasar. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa kesetaraan gender dalam pendaftaran sekolah dasar sangat tinggi, menunjukkan akses yang merata bagi anak perempuan dan laki-laki ke pendidikan dasar.
121.School enrollment, primary and secondary (gross), gender parity index (GPI)
Variabel ini serupa dengan yang sebelumnya, tetapi mencakup pendaftaran siswa di tingkat sekolah dasar dan menengah. Nilai skala 9 menunjukkan tingkat kesetaraan gender yang sangat tinggi dalam pendaftaran siswa di sekolah dasar dan menengah, menunjukkan akses yang merata bagi anak perempuan dan laki-laki ke pendidikan primer dan menengah.
122.School enrollment, secondary (gross), gender parity index (GPI)
Ini adalah indeks kesetaraan gender dalam pendaftaran siswa sekolah menengah yang mencerminkan sejauh mana kesetaraan antara jenis kelamin dalam pendaftaran siswa di sekolah menengah. Nilai skala 9 menunjukkan tingkat kesetaraan gender yang sangat tinggi dalam pendaftaran siswa di sekolah menengah, menunjukkan akses yang merata bagi anak perempuan dan laki-laki ke pendidikan menengah.
123.Coverage of social safety net programs in poorest quintile (% of population)
Ini mengukur sejauh mana jaring pengaman sosial mencakup kelompok terpinggirkan dalam populasi, yang sering kali adalah kelompok miskin. Nilai skala 9 menunjukkan tingkat cakupan yang sangat tinggi dari jaring pengaman sosial dalam kelompok terpinggirkan, menandakan efektivitas yang tinggi dalam mencapai mereka yang paling rentan di masyarakat.
124.Benefit incidence of social safety net programs to poorest quintile (% of total safety net benefits)
Variabel ini mengukur proporsi manfaat dari program jaring pengaman sosial yang diterima oleh kelompok terpinggirkan dalam populasi. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa sebagian besar manfaat dari program jaring pengaman sosial dialokasikan untuk kelompok terpinggirkan, menunjukkan komitmen untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi.
125.Coverage of unemployment benefits and ALMP in poorest quintile (% of population)
Ini adalah ukuran seberapa baik program-program bantuan pengangguran dan Program Pasca-Keaktifan berkinerja dalam menjangkau kelompok terpinggirkan atau miskin dalam populasi. Nilai skala 9 menunjukkan tingkat cakupan yang sangat tinggi dari program-program ini di antara kelompok yang paling membutuhkan, menunjukkan kesadaran dan efektivitas dalam mengatasi pengangguran dan ketidakpastian ekonomi di kalangan mereka yang kurang mampu.
126.Manufactures exports (% of merchandise exports):
Variabel ini mengukur proporsi ekspor barang-barang manufaktur dalam total ekspor barang. Jika keuntungan perempuan terkait dengan sektor manufaktur, pertumbuhan atau peningkatan proporsi ekspor barang-barang manufaktur bisa dianggap positif bagi mereka.
127.Trade (% of GDP):
Variabel ini mengukur besarnya perdagangan dalam ekonomi suatu negara sebagai persentase dari GDP. Peningkatan perdagangan biasanya dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi, yang potensial memberikan manfaat bagi pekerja perempuan dalam sektor-sektor yang terlibat dalam perdagangan tersebut.
128.Export unit value index (2015 = 100), Import unit value index (2015 = 100):
Indeks ini mencerminkan perubahan harga ekspor dan impor, yang dapat memberikan petunjuk tentang kinerja sektor ekspor dan impor dalam hal nilai. Peningkatan indeks nilai unit ekspor atau impor dapat mengindikasikan keuntungan ekonomi bagi semua pekerja, termasuk perempuan.
129.Population in urban agglomerations of more than 1 million (% of total population):
Variabel ini mengukur proporsi populasi yang tinggal di wilayah perkotaan dengan aglomerasi populasi lebih dari 1 juta orang sebagai persentase dari total populasi. Kehadiran aglomerasi perkotaan besar mungkin mencerminkan keberadaan pusat-pusat manufaktur atau kawasan industri yang penting bagi keuntungan perempuan dalam rantai nilai global.
130.Urban population living in areas where elevation is below 5 meters (% of total population):
Variabel ini mengukur proporsi populasi perkotaan yang tinggal di daerah dengan ketinggian kurang dari 5 meter di atas permukaan laut. Hal ini dapat menjadi relevan karena sebagian besar kawasan industri dan pusat-pusat produksi mungkin terletak di daerah perkotaan, dan faktor geografis seperti ini dapat memengaruhi tingkat aksesibilitas dan dampak lingkungan, yang berpotensi mempengaruhi keuntungan perempuan.
130.Population density (people per sq. km of land area):
Variabel ini mengukur kepadatan populasi di suatu daerah perkotaan. Kepadatan populasi yang tinggi mungkin menunjukkan tingkat urbanisasi yang tinggi dan keberadaan lebih banyak kesempatan kerja di sektor-sektor manufaktur, yang dapat berdampak pada keuntungan perempuan.
skrip
dari judul Do Women Benefit from Global Value Chains? A Tale from the Indonesian Manufacturing Sector dan berdasarkan data
manakah variabel yang berkaitan erat yang mempunyai nilai skala keeratan 9 (jika skala pengukuran 0-10 ?
Ini mengukur seberapa jauh pendapatan rata-rata orang miskin berada di bawah garis kemiskinan $2.15 per hari. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa kesenjangan kemiskinan ini sangat besar.
102.Poverty gap at $3.65 a day (2017 PPP) (%):
Ini mirip dengan yang sebelumnya, tetapi dengan garis kemiskinan yang berbeda. Juga, nilai skala 9 menunjukkan kesenjangan kemiskinan yang besar.
103.Ease of doing business rank:
Peringkat ini mencerminkan seberapa ramah regulasi bisnis suatu negara. Nilai skala 9 pada peringkat ini menunjukkan bahwa regulasi bisnis di negara tersebut sangat sulit dan tidak ramah terhadap pelaku usaha.
104.Ease of doing business score:
Skor ini memberikan gambaran lebih detail tentang seberapa ramah regulasi bisnis suatu negara. Nilai skala 9 pada skor ini menunjukkan kinerja terendah dalam hal kemudahan berbisnis.
105.Cost of business start-up procedures, female (% of GNI per capita):
Ini mencerminkan biaya relatif memulai bisnis bagi perempuan dibandingkan dengan pendapatan nasional bruto (GNI) per kapita. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa biaya memulai bisnis bagi perempuan sangat tinggi relatif terhadap pendapatan per kapita.
106.Cost to export, border compliance (US$):
Ini menunjukkan biaya yang harus dikeluarkan untuk mematuhi persyaratan kepatuhan di perbatasan saat mengekspor. Nilai skala 9 menunjukkan biaya kepatuhan yang sangat tinggi, yang mungkin memperumit proses ekspor.
107.Cost to import, border compliance (US$):
Ini mirip dengan yang sebelumnya, tetapi berfokus pada biaya kepatuhan di perbatasan saat mengimpor. Nilai skala 9 menunjukkan biaya kepatuhan yang sangat tinggi, yang dapat menjadi hambatan bagi impor barang.
108.Control of Corruption: Estimate
Variabel ini mencerminkan perkiraan tingkat kontrol terhadap korupsi dalam suatu negara. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa tingkat kontrol terhadap korupsi rendah, atau korupsi tinggi.
Government Effectiveness: Estimate
Ini mencerminkan perkiraan tentang seberapa efektif pemerintah suatu negara dalam menjalankan fungsinya. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa pemerintah dianggap tidak efektif dalam menjalankan tugas-tugasnya.
109.Human Capital Index (HCI)
Ini mencerminkan indeks modal manusia suatu negara, yang mengukur kualitas dan kuantitas dari modal manusia, termasuk aspek-aspek seperti kesehatan dan pendidikan. Nilai skala 9 pada indeks ini menunjukkan bahwa kualitas modal manusia rendah.
110.Political Stability and Absence of Violence/Terrorism: Estimate
Ini mencerminkan perkiraan tentang stabilitas politik dan keberadaan kekerasan/terorisme dalam suatu negara. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa stabilitas politik rendah dan terdapat tingkat kekerasan/terorisme yang tinggi.
111.Regulatory Quality:
Estimate
Variabel ini mencerminkan perkiraan tentang kualitas regulasi pemerintah suatu negara. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa kualitas regulasi pemerintah rendah.
112.Rule of Law:
Estimate
Ini mencerminkan perkiraan tentang seberapa kuat penerapan hukum dalam suatu negara. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa penerapan hukum lemah.
113.Voice and Accountability:
Estimate
Ini mencerminkan perkiraan tentang seberapa besar suara dan akuntabilitas masyarakat dalam suatu negara. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa tingkat suara dan akuntabilitas rendah.
114.Research and development expenditure (% of GDP)
Variabel ini mengukur seberapa besar negara mengalokasikan dana untuk penelitian dan pengembangan (R&D) sebagai persentase dari Produk Domestik Bruto (GDP). Nilai skala 9 menunjukkan bahwa negara mengalokasikan dana R&D yang sangat besar, relatif terhadap ukuran ekonominya.
115.High-technology exports (% of manufactured exports)
Ini mengukur proporsi ekspor manufaktur suatu negara yang terdiri dari produk-produk berbasis teknologi tinggi. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa sebagian besar ekspor manufaktur dari negara tersebut adalah produk berbasis teknologi tinggi.
116.Patent applications, nonresidents
Ini mencerminkan jumlah aplikasi paten yang diajukan oleh non-residen dalam suatu negara. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa jumlah aplikasi paten dari non-residen sangat tinggi, menunjukkan minat besar dari pihak asing dalam berinovasi atau berinvestasi di negara tersebut.
117.Patent applications, residents
Variabel ini mirip dengan yang sebelumnya, tetapi mencerminkan jumlah aplikasi paten yang diajukan oleh penduduk dalam negeri suatu negara. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa jumlah aplikasi paten dari penduduk dalam negeri juga sangat tinggi, menunjukkan tingkat inovasi yang kuat di dalam negeri.
118.Researchers in R&D (per million people)
Ini mengukur jumlah peneliti yang terlibat dalam kegiatan R&D per juta penduduk. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa negara tersebut memiliki jumlah peneliti yang sangat besar relatif terhadap populasi penduduknya, menunjukkan komitmen yang kuat terhadap inovasi dan pengembangan teknologi.
119.Proportion of seats held by women in national parliaments (%)
Variabel ini mencerminkan proporsi kursi yang dipegang oleh perempuan dalam parlemen nasional suatu negara. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa proporsi perempuan di parlemen sangat tinggi, menunjukkan tingkat representasi yang kuat bagi perempuan dalam proses pengambilan keputusan.
120.School enrollment, primary (gross), gender parity index (GPI)
Ini adalah indeks kesetaraan gender dalam pendaftaran sekolah dasar yang mencerminkan sejauh mana kesetaraan antara jenis kelamin dalam pendaftaran siswa sekolah dasar. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa kesetaraan gender dalam pendaftaran sekolah dasar sangat tinggi, menunjukkan akses yang merata bagi anak perempuan dan laki-laki ke pendidikan dasar.
121.School enrollment, primary and secondary (gross), gender parity index (GPI)
Variabel ini serupa dengan yang sebelumnya, tetapi mencakup pendaftaran siswa di tingkat sekolah dasar dan menengah. Nilai skala 9 menunjukkan tingkat kesetaraan gender yang sangat tinggi dalam pendaftaran siswa di sekolah dasar dan menengah, menunjukkan akses yang merata bagi anak perempuan dan laki-laki ke pendidikan primer dan menengah.
122.School enrollment, secondary (gross), gender parity index (GPI)
Ini adalah indeks kesetaraan gender dalam pendaftaran siswa sekolah menengah yang mencerminkan sejauh mana kesetaraan antara jenis kelamin dalam pendaftaran siswa di sekolah menengah. Nilai skala 9 menunjukkan tingkat kesetaraan gender yang sangat tinggi dalam pendaftaran siswa di sekolah menengah, menunjukkan akses yang merata bagi anak perempuan dan laki-laki ke pendidikan menengah.
123.Coverage of social safety net programs in poorest quintile (% of population)
Ini mengukur sejauh mana jaring pengaman sosial mencakup kelompok terpinggirkan dalam populasi, yang sering kali adalah kelompok miskin. Nilai skala 9 menunjukkan tingkat cakupan yang sangat tinggi dari jaring pengaman sosial dalam kelompok terpinggirkan, menandakan efektivitas yang tinggi dalam mencapai mereka yang paling rentan di masyarakat.
124.Benefit incidence of social safety net programs to poorest quintile (% of total safety net benefits)
Variabel ini mengukur proporsi manfaat dari program jaring pengaman sosial yang diterima oleh kelompok terpinggirkan dalam populasi. Nilai skala 9 menunjukkan bahwa sebagian besar manfaat dari program jaring pengaman sosial dialokasikan untuk kelompok terpinggirkan, menunjukkan komitmen untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi.
125.Coverage of unemployment benefits and ALMP in poorest quintile (% of population)
Ini adalah ukuran seberapa baik program-program bantuan pengangguran dan Program Pasca-Keaktifan berkinerja dalam menjangkau kelompok terpinggirkan atau miskin dalam populasi. Nilai skala 9 menunjukkan tingkat cakupan yang sangat tinggi dari program-program ini di antara kelompok yang paling membutuhkan, menunjukkan kesadaran dan efektivitas dalam mengatasi pengangguran dan ketidakpastian ekonomi di kalangan mereka yang kurang mampu.
126.Manufactures exports (% of merchandise exports):
Variabel ini mengukur proporsi ekspor barang-barang manufaktur dalam total ekspor barang. Jika keuntungan perempuan terkait dengan sektor manufaktur, pertumbuhan atau peningkatan proporsi ekspor barang-barang manufaktur bisa dianggap positif bagi mereka.
127.Trade (% of GDP):
Variabel ini mengukur besarnya perdagangan dalam ekonomi suatu negara sebagai persentase dari GDP. Peningkatan perdagangan biasanya dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi, yang potensial memberikan manfaat bagi pekerja perempuan dalam sektor-sektor yang terlibat dalam perdagangan tersebut.
128.Export unit value index (2015 = 100), Import unit value index (2015 = 100):
Indeks ini mencerminkan perubahan harga ekspor dan impor, yang dapat memberikan petunjuk tentang kinerja sektor ekspor dan impor dalam hal nilai. Peningkatan indeks nilai unit ekspor atau impor dapat mengindikasikan keuntungan ekonomi bagi semua pekerja, termasuk perempuan.
129.Population in urban agglomerations of more than 1 million (% of total population):
Variabel ini mengukur proporsi populasi yang tinggal di wilayah perkotaan dengan aglomerasi populasi lebih dari 1 juta orang sebagai persentase dari total populasi. Kehadiran aglomerasi perkotaan besar mungkin mencerminkan keberadaan pusat-pusat manufaktur atau kawasan industri yang penting bagi keuntungan perempuan dalam rantai nilai global.
130.Urban population living in areas where elevation is below 5 meters (% of total population):
Variabel ini mengukur proporsi populasi perkotaan yang tinggal di daerah dengan ketinggian kurang dari 5 meter di atas permukaan laut. Hal ini dapat menjadi relevan karena sebagian besar kawasan industri dan pusat-pusat produksi mungkin terletak di daerah perkotaan, dan faktor geografis seperti ini dapat memengaruhi tingkat aksesibilitas dan dampak lingkungan, yang berpotensi mempengaruhi keuntungan perempuan.
130.Population density (people per sq. km of land area):
Variabel ini mengukur kepadatan populasi di suatu daerah perkotaan. Kepadatan populasi yang tinggi mungkin menunjukkan tingkat urbanisasi yang tinggi dan keberadaan lebih banyak kesempatan kerja di sektor-sektor manufaktur, yang dapat berdampak pada keuntungan perempuan.
skrip
dari judul Do Women Benefit from Global Value Chains? A Tale from the Indonesian Manufacturing Sector dan berdasarkan data
manakah variabel yang berkaitan erat yang mempunyai nilai skala keeratan 9 (jika skala pengukuran 0-10 ?


bhintuni memberi reputasi
1
6
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan