- Beranda
- Komunitas
- Story
- penelitian
variabel terbaik yang berhubungan dengan emansipasi wanita p1


TS
yuliuseka
variabel terbaik yang berhubungan dengan emansipasi wanita p1
1.Access to electricity (% of population) - Akses terhadap listrik sangat penting bagi sektor manufaktur. Manufaktur modern memerlukan listrik yang andal untuk operasional sehari-hari. Akses terhadap listrik yang baik juga mempengaruhi kesejahteraan perempuan yang bekerja di sektor tersebut, karena berpengaruh pada produktivitas dan kondisi kerja.
2.Electric power consumption (kWh per capita) - Konsumsi listrik per kapita mencerminkan tingkat industrialisasi dan aktivitas ekonomi di suatu negara. Sektor manufaktur merupakan salah satu konsumen listrik terbesar. Hubungannya erat karena ketersediaan listrik berkelanjutan sangat penting bagi operasi pabrik.
3.Electricity production from renewable sources, excluding hydroelectric (% of total) - Produksi listrik dari sumber energi terbarukan menunjukkan upaya negara dalam mengurangi emisi karbon dan dampak perubahan iklim. Penggunaan energi terbarukan dalam sektor manufaktur dapat meningkatkan keberlanjutan dan mengurangi dampak lingkungan, yang penting bagi keberlanjutan pekerjaan perempuan dalam sektor ini.
4.CO2 emissions (kt) - Emisi CO2 total berhubungan langsung dengan aktivitas industri, termasuk manufaktur. Tingginya emisi CO2 dari sektor manufaktur dapat mempengaruhi kebijakan lingkungan dan ekonomi yang pada gilirannya mempengaruhi sektor tenaga kerja, termasuk perempuan.
5.Forest area (% of land area) - Persentase area hutan menunjukkan tingkat deforestasi dan dampaknya terhadap perubahan iklim. Deforestasi yang tinggi dapat mengganggu ekosistem dan mempengaruhi industri yang bergantung pada sumber daya alam, termasuk sektor manufaktur yang berkelanjutan.
6.Foreign direct investment, net inflows (% of GDP) - Investasi langsung asing (FDI) mempengaruhi perkembangan sektor manufaktur. Tingginya FDI dapat meningkatkan pembangunan industri dan membuka peluang kerja lebih banyak bagi perempuan.
7.Prevalence of underweight, weight for age (% of children under 5) - Prevalensi kekurangan berat badan pada anak-anak menunjukkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan umum masyarakat. Kesejahteraan keluarga pekerja perempuan di sektor manufaktur sangat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan anak-anak mereka.
8.**Poverty headcount ratio at $2.15 a day (2017 PPP) (% of population)** - Rasio kemiskinan menunjukkan tingkat kemiskinan di suatu negara. Pekerjaan di sektor manufaktur dapat membantu mengurangi kemiskinan, dan dampak ini sangat signifikan bagi perempuan yang bekerja di sektor ini, membantu mereka keluar dari kemiskinan.
9.School enrollment, primary and secondary (gross), gender parity index (GPI) - Indeks paritas gender dalam pendaftaran sekolah menunjukkan kesetaraan gender dalam akses pendidikan. Pendidikan yang setara bagi perempuan dan laki-laki meningkatkan peluang perempuan untuk mendapatkan pekerjaan di sektor manufaktur yang lebih baik dan berpenghasilan lebih tinggi.
10.Employment in agriculture, female (% of female employment) (modeled ILO estimate):
Keterkaitan: Tingkat pekerjaan perempuan di sektor pertanian memberikan gambaran mengenai perpindahan tenaga kerja perempuan ke sektor manufaktur dan rantai nilai global. Ini penting untuk memahami dampak rantai nilai global terhadap kesejahteraan perempuan.
11.Agriculture, forestry, and fishing, value added (% of GDP):
Keterkaitan: Kontribusi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan terhadap PDB menunjukkan pentingnya sektor-sektor ini dalam ekonomi Indonesia. Hal ini relevan karena pergeseran tenaga kerja dari pertanian ke manufaktur dapat mempengaruhi kesejahteraan perempuan.
12.Rural population (% of total population):
Keterkaitan: Persentase populasi pedesaan relevan dalam memahami dampak global value chains terhadap daerah pedesaan dan perempuan yang tinggal di sana, yang mungkin beralih ke pekerjaan manufaktur.
Access to electricity, rural (% of rural population):
Keterkaitan: Akses listrik di daerah pedesaan sangat penting untuk operasional sektor manufaktur di daerah tersebut. Ketersediaan listrik yang baik dapat mendukung keberlanjutan pekerjaan perempuan dalam rantai nilai global.
13.Primary completion rate, total (% of relevant age group):
Keterkaitan: Tingkat penyelesaian pendidikan dasar mencerminkan tingkat pendidikan populasi, yang mempengaruhi kemampuan perempuan untuk berpartisipasi dalam sektor manufaktur dan rantai nilai global.
14.School enrollment, primary and secondary (gross), gender parity index (GPI):
Keterkaitan: Indeks paritas gender dalam pendaftaran sekolah menunjukkan kesetaraan gender dalam pendidikan, yang mempengaruhi akses perempuan ke pekerjaan berkualitas dalam sektor manufaktur dan rantai nilai global.
15.Poverty headcount ratio at $2.15 a day (2017 PPP) (% of population):
Keterkaitan: Rasio kemiskinan menunjukkan tingkat kemiskinan di Indonesia. Pekerjaan di sektor manufaktur yang terintegrasi dalam rantai nilai global dapat membantu mengurangi kemiskinan, terutama bagi perempuan.
16.Maternal mortality ratio (modeled estimate, per 100,000 live births):
Keterkaitan: Angka kematian ibu memberikan indikasi tentang kualitas layanan kesehatan dan kesejahteraan perempuan. Kesejahteraan kesehatan perempuan pekerja di sektor manufaktur berpengaruh terhadap partisipasi mereka dalam rantai nilai global.
17.Vulnerable employment, total (% of total employment) (modeled ILO estimate):
Keterkaitan: Persentase pekerjaan rentan menunjukkan tingkat ketidakamanan kerja, yang relevan untuk memahami dampak rantai nilai global terhadap stabilitas pekerjaan perempuan di sektor manufaktur.
18.Manufacturing, value added (% of GDP):
Keterkaitan: Menunjukkan kontribusi sektor manufaktur terhadap ekonomi Indonesia. Peningkatan nilai tambah manufaktur sering kali terkait dengan integrasi dalam rantai nilai global, yang berpotensi memberikan manfaat bagi pekerja perempuan.
Manufacturing, value added (annual % growth):
19.Keterkaitan: Pertumbuhan tahunan nilai tambah sektor manufaktur mencerminkan dinamika perkembangan sektor ini. Pertumbuhan yang tinggi dapat menunjukkan peningkatan peluang kerja dan peningkatan kesejahteraan pekerja perempuan.
20.Employment in agriculture, female (% of female employment) (modeled ILO estimate):
Keterkaitan: Perubahan dalam persentase perempuan yang bekerja di sektor pertanian dapat mengindikasikan perpindahan tenaga kerja perempuan ke sektor manufaktur, terutama dalam konteks global value chains.
21.Exports of goods and services (% of GDP):
Keterkaitan: Persentase ekspor barang dan jasa terhadap PDB memberikan gambaran tentang keterlibatan Indonesia dalam perdagangan internasional. Ini relevan untuk memahami bagaimana rantai nilai global mempengaruhi sektor manufaktur dan pekerja perempuan di dalamnya.
22.Foreign direct investment, net inflows (% of GDP):
Keterkaitan: Aliran masuk investasi langsung asing menunjukkan tingkat investasi internasional di sektor manufaktur. Investasi ini dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan keterlibatan perempuan dalam sektor manufaktur.
23.Gross fixed capital formation (% of GDP):
Keterkaitan: Pembentukan modal tetap bruto mencerminkan investasi dalam infrastruktur dan peralatan yang mendukung sektor manufaktur. Ini dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas pekerjaan yang tersedia bagi perempuan dalam rantai nilai global.
24.Industry (including construction), value added (% of GDP):
Keterkaitan: Kontribusi industri terhadap PDB memberikan gambaran luas tentang pentingnya sektor industri, termasuk manufaktur, dalam perekonomian Indonesia. Ini membantu memahami dampak keseluruhan dari integrasi rantai nilai global terhadap sektor ini.
25.GDP growth (annual %):
Keterkaitan: Pertumbuhan PDB secara keseluruhan mencerminkan kesehatan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan yang kuat dapat menunjukkan bahwa lebih banyak peluang pekerjaan yang tersedia di sektor manufaktur, yang dapat menguntungkan perempuan.
26.Adjusted net national income per capita (annual % growth):
Keterkaitan: Pertumbuhan pendapatan nasional bersih per kapita yang disesuaikan memberikan gambaran tentang kesejahteraan ekonomi rata-rata penduduk. Peningkatan pendapatan ini bisa mencerminkan dampak positif dari integrasi rantai nilai global, termasuk bagi perempuan.
27.Educational attainment, at least Bachelor's or equivalent, population 25+, female (%) (cumulative):
Tingkat pendidikan tinggi yang dicapai oleh wanita dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di rantai nilai global.
28.Educational attainment, at least Master's or equivalent, population 25+, female (%) (cumulative):
Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai oleh wanita, semakin besar kemungkinan mereka untuk memegang posisi penting dan strategis dalam rantai nilai global.
29.Labor force, female (% of total labor force):
Partisipasi wanita dalam angkatan kerja adalah indikator penting untuk memahami sejauh mana wanita terlibat dalam sektor manufaktur dan rantai nilai global.
30.Literacy rate, adult female (% of females ages 15 and above): Tingkat literasi wanita dewasa dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari rantai nilai global.
31.Gross enrollment ratio in tertiary education, female (% of relevant age group):
Rasio pendaftaran wanita di pendidikan tinggi dapat menunjukkan akses dan partisipasi wanita dalam pendidikan yang lebih tinggi, yang berhubungan erat dengan peluang karir di rantai nilai global.
32.Gross enrollment ratio in secondary education, female (% of relevant age group):
Partisipasi wanita dalam pendidikan menengah juga penting karena pendidikan menengah seringkali menjadi dasar untuk pendidikan tinggi dan pelatihan keterampilan lebih lanjut.
33.Gross intake ratio in first grade of primary education, female (% of relevant age group):
Partisipasi awal dalam pendidikan dasar dapat menunjukkan akses awal wanita terhadap pendidikan, yang penting untuk kesuksesan pendidikan jangka panjang.
34.Lower secondary completion rate, female (% of relevant age group):
Tingkat penyelesaian pendidikan menengah bawah oleh wanita dapat mempengaruhi peluang mereka untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi dan mendapatkan manfaat dari pekerjaan di sektor manufaktur.
35.Primary completion rate, female (% of relevant age group): Tingkat penyelesaian pendidikan dasar oleh wanita juga merupakan indikator penting dari akses dan partisipasi mereka dalam pendidikan dasar.
36.Access to electricity (% of population):
Akses yang luas terhadap listrik sangat penting untuk meningkatkan produktivitas di sektor manufaktur. Wanita di daerah yang memiliki akses lebih baik ke listrik kemungkinan besar akan mendapatkan manfaat lebih besar dari integrasi ke dalam rantai nilai global.
37.Access to electricity, rural (% of rural population): Mengingat banyaknya populasi pedesaan di Indonesia, akses listrik di daerah pedesaan sangat penting. Wanita di daerah pedesaan yang memiliki akses listrik akan lebih mudah terlibat dalam kegiatan ekonomi yang terintegrasi dengan rantai nilai global.
38.Electric power consumption (kWh per capita):
Tingkat konsumsi listrik per kapita dapat mencerminkan tingkat industrialisasi dan penggunaan teknologi dalam sektor manufaktur. Penggunaan energi yang tinggi cenderung menunjukkan adanya infrastruktur yang mendukung kegiatan ekonomi yang lebih maju, yang dapat memberikan peluang lebih besar bagi wanita.
39.Electric power transmission and distribution losses (% of output):
Efisiensi dalam distribusi listrik dapat mempengaruhi biaya dan ketersediaan energi bagi sektor manufaktur. Distribusi listrik yang efisien dapat meningkatkan produktivitas dan memberikan manfaat ekonomi bagi wanita yang bekerja di sektor tersebut.
40.Electricity production from renewable sources, excluding hydroelectric (% of total):
Produksi listrik dari sumber energi terbarukan mencerminkan keberlanjutan dan diversifikasi energi. Sektor manufaktur yang mengandalkan energi terbarukan mungkin menawarkan lingkungan kerja yang lebih stabil dan berkelanjutan bagi wanita.
41.Renewable energy consumption (% of total final energy consumption):
Konsumsi energi terbarukan sebagai bagian dari total konsumsi energi juga penting untuk keberlanjutan jangka panjang dan pengurangan biaya energi, yang dapat berdampak positif pada sektor manufaktur dan partisipasi wanita.
42.Time required to get electricity (days):
Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan akses listrik mencerminkan kemudahan dan efisiensi dalam mendapatkan infrastruktur dasar. Sektor manufaktur yang dapat memperoleh listrik dengan cepat lebih mungkin untuk berkembang dan memberikan peluang kerja yang lebih baik bagi wanita.
43.Value lost due to electrical outages (% of sales for affected firms):
Nilai kerugian yang disebabkan oleh pemadaman listrik menunjukkan dampak ketidakstabilan energi pada produktivitas. Stabilitas energi sangat penting untuk menjaga operasi manufaktur yang efisien dan mengurangi kerugian, yang pada akhirnya dapat memberikan manfaat bagi tenaga kerja wanita.
44.Access to clean fuels and technologies for cooking (% of population):
Akses ke bahan bakar bersih dan teknologi untuk memasak dapat secara langsung mempengaruhi kesehatan wanita, yang pada gilirannya mempengaruhi produktivitas dan partisipasi mereka di sektor manufaktur.
45.Access to clean fuels and technologies for cooking, rural (% of rural population):
Di daerah pedesaan, akses ke bahan bakar bersih sangat penting untuk mengurangi beban kerja wanita dalam hal mengumpulkan kayu bakar dan mengurangi paparan asap berbahaya, yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas mereka.
46.Access to clean fuels and technologies for cooking, urban (% of urban population):
Di daerah perkotaan, akses ke teknologi memasak bersih juga penting untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas wanita yang bekerja di sektor manufaktur.
47.Access to electricity (% of population):
Akses ke listrik sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan kesempatan kerja di sektor manufaktur. Wanita yang memiliki akses listrik lebih baik akan lebih mudah terlibat dalam kegiatan ekonomi yang terintegrasi dengan rantai nilai global.
48.CO2 emissions from manufacturing industries and construction (% of total fuel combustion):
Emisi CO2 dari industri manufaktur dapat mencerminkan tingkat industrialisasi dan penggunaan teknologi dalam sektor tersebut. Tingkat emisi yang tinggi mungkin menunjukkan sektor yang berkembang pesat, yang dapat memberikan lebih banyak peluang kerja bagi wanita.
49.Electricity production from renewable sources, excluding hydroelectric (% of total):
Produksi listrik dari sumber energi terbarukan mencerminkan keberlanjutan dan diversifikasi energi. Sektor manufaktur yang mengandalkan energi terbarukan mungkin menawarkan lingkungan kerja yang lebih stabil dan berkelanjutan bagi wanita.
50. air pollution, mean annual exposure (micrograms per cubic meter):
Paparan polusi udara PM2.5 dapat mempengaruhi kesehatan wanita yang bekerja di sektor manufaktur. Lingkungan kerja yang lebih bersih dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitas tenaga kerja wanita.
51.People using at least basic drinking water services (% of population):
Akses ke air minum yang bersih dan aman sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan wanita. Kesehatan yang baik akan meningkatkan produktivitas dan kemampuan wanita untuk berpartisipasi dalam rantai nilai global.
52.People using at least basic sanitation services (% of population):
Akses ke sanitasi dasar yang memadai juga penting untuk kesehatan dan kesejahteraan wanita. Lingkungan yang sehat akan meningkatkan partisipasi dan produktivitas mereka di sektor manufaktur.
53.Foreign direct investment, net inflows (BoP, current US$): Investasi asing langsung (FDI) sangat penting karena meningkatkan modal dalam sektor manufaktur, yang dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan peluang bagi wanita. Peningkatan FDI sering kali berkaitan erat dengan peningkatan kesejahteraan ekonomi dan akses wanita ke pekerjaan berkualitas.
54.Exports of goods, services and primary income (BoP, current US$):
Ekspor barang, jasa, dan pendapatan primer menunjukkan performa ekonomi yang baik dari sektor manufaktur. Peningkatan ekspor sering kali berkaitan dengan peningkatan produksi dan kesempatan kerja bagi wanita di sektor tersebut.
55.External debt stocks, total (DOD, current US$):
Tingkat utang luar negeri total dapat menunjukkan stabilitas finansial suatu negara. Utang yang dikelola dengan baik dapat digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang meningkatkan sektor manufaktur, yang dapat menciptakan lebih banyak peluang kerja bagi wanita.
56.Debt service on external debt, total (TDS, current US$): Pelayanan utang luar negeri menunjukkan beban utang yang harus dibayar oleh negara. Jika pelayanan utang terkontrol dengan baik, ini dapat memberikan ruang fiskal untuk investasi di sektor manufaktur yang dapat meningkatkan peluang kerja bagi wanita.
2.Electric power consumption (kWh per capita) - Konsumsi listrik per kapita mencerminkan tingkat industrialisasi dan aktivitas ekonomi di suatu negara. Sektor manufaktur merupakan salah satu konsumen listrik terbesar. Hubungannya erat karena ketersediaan listrik berkelanjutan sangat penting bagi operasi pabrik.
3.Electricity production from renewable sources, excluding hydroelectric (% of total) - Produksi listrik dari sumber energi terbarukan menunjukkan upaya negara dalam mengurangi emisi karbon dan dampak perubahan iklim. Penggunaan energi terbarukan dalam sektor manufaktur dapat meningkatkan keberlanjutan dan mengurangi dampak lingkungan, yang penting bagi keberlanjutan pekerjaan perempuan dalam sektor ini.
4.CO2 emissions (kt) - Emisi CO2 total berhubungan langsung dengan aktivitas industri, termasuk manufaktur. Tingginya emisi CO2 dari sektor manufaktur dapat mempengaruhi kebijakan lingkungan dan ekonomi yang pada gilirannya mempengaruhi sektor tenaga kerja, termasuk perempuan.
5.Forest area (% of land area) - Persentase area hutan menunjukkan tingkat deforestasi dan dampaknya terhadap perubahan iklim. Deforestasi yang tinggi dapat mengganggu ekosistem dan mempengaruhi industri yang bergantung pada sumber daya alam, termasuk sektor manufaktur yang berkelanjutan.
6.Foreign direct investment, net inflows (% of GDP) - Investasi langsung asing (FDI) mempengaruhi perkembangan sektor manufaktur. Tingginya FDI dapat meningkatkan pembangunan industri dan membuka peluang kerja lebih banyak bagi perempuan.
7.Prevalence of underweight, weight for age (% of children under 5) - Prevalensi kekurangan berat badan pada anak-anak menunjukkan tingkat kesehatan dan kesejahteraan umum masyarakat. Kesejahteraan keluarga pekerja perempuan di sektor manufaktur sangat dipengaruhi oleh kondisi kesehatan anak-anak mereka.
8.**Poverty headcount ratio at $2.15 a day (2017 PPP) (% of population)** - Rasio kemiskinan menunjukkan tingkat kemiskinan di suatu negara. Pekerjaan di sektor manufaktur dapat membantu mengurangi kemiskinan, dan dampak ini sangat signifikan bagi perempuan yang bekerja di sektor ini, membantu mereka keluar dari kemiskinan.
9.School enrollment, primary and secondary (gross), gender parity index (GPI) - Indeks paritas gender dalam pendaftaran sekolah menunjukkan kesetaraan gender dalam akses pendidikan. Pendidikan yang setara bagi perempuan dan laki-laki meningkatkan peluang perempuan untuk mendapatkan pekerjaan di sektor manufaktur yang lebih baik dan berpenghasilan lebih tinggi.
10.Employment in agriculture, female (% of female employment) (modeled ILO estimate):
Keterkaitan: Tingkat pekerjaan perempuan di sektor pertanian memberikan gambaran mengenai perpindahan tenaga kerja perempuan ke sektor manufaktur dan rantai nilai global. Ini penting untuk memahami dampak rantai nilai global terhadap kesejahteraan perempuan.
11.Agriculture, forestry, and fishing, value added (% of GDP):
Keterkaitan: Kontribusi sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan terhadap PDB menunjukkan pentingnya sektor-sektor ini dalam ekonomi Indonesia. Hal ini relevan karena pergeseran tenaga kerja dari pertanian ke manufaktur dapat mempengaruhi kesejahteraan perempuan.
12.Rural population (% of total population):
Keterkaitan: Persentase populasi pedesaan relevan dalam memahami dampak global value chains terhadap daerah pedesaan dan perempuan yang tinggal di sana, yang mungkin beralih ke pekerjaan manufaktur.
Access to electricity, rural (% of rural population):
Keterkaitan: Akses listrik di daerah pedesaan sangat penting untuk operasional sektor manufaktur di daerah tersebut. Ketersediaan listrik yang baik dapat mendukung keberlanjutan pekerjaan perempuan dalam rantai nilai global.
13.Primary completion rate, total (% of relevant age group):
Keterkaitan: Tingkat penyelesaian pendidikan dasar mencerminkan tingkat pendidikan populasi, yang mempengaruhi kemampuan perempuan untuk berpartisipasi dalam sektor manufaktur dan rantai nilai global.
14.School enrollment, primary and secondary (gross), gender parity index (GPI):
Keterkaitan: Indeks paritas gender dalam pendaftaran sekolah menunjukkan kesetaraan gender dalam pendidikan, yang mempengaruhi akses perempuan ke pekerjaan berkualitas dalam sektor manufaktur dan rantai nilai global.
15.Poverty headcount ratio at $2.15 a day (2017 PPP) (% of population):
Keterkaitan: Rasio kemiskinan menunjukkan tingkat kemiskinan di Indonesia. Pekerjaan di sektor manufaktur yang terintegrasi dalam rantai nilai global dapat membantu mengurangi kemiskinan, terutama bagi perempuan.
16.Maternal mortality ratio (modeled estimate, per 100,000 live births):
Keterkaitan: Angka kematian ibu memberikan indikasi tentang kualitas layanan kesehatan dan kesejahteraan perempuan. Kesejahteraan kesehatan perempuan pekerja di sektor manufaktur berpengaruh terhadap partisipasi mereka dalam rantai nilai global.
17.Vulnerable employment, total (% of total employment) (modeled ILO estimate):
Keterkaitan: Persentase pekerjaan rentan menunjukkan tingkat ketidakamanan kerja, yang relevan untuk memahami dampak rantai nilai global terhadap stabilitas pekerjaan perempuan di sektor manufaktur.
18.Manufacturing, value added (% of GDP):
Keterkaitan: Menunjukkan kontribusi sektor manufaktur terhadap ekonomi Indonesia. Peningkatan nilai tambah manufaktur sering kali terkait dengan integrasi dalam rantai nilai global, yang berpotensi memberikan manfaat bagi pekerja perempuan.
Manufacturing, value added (annual % growth):
19.Keterkaitan: Pertumbuhan tahunan nilai tambah sektor manufaktur mencerminkan dinamika perkembangan sektor ini. Pertumbuhan yang tinggi dapat menunjukkan peningkatan peluang kerja dan peningkatan kesejahteraan pekerja perempuan.
20.Employment in agriculture, female (% of female employment) (modeled ILO estimate):
Keterkaitan: Perubahan dalam persentase perempuan yang bekerja di sektor pertanian dapat mengindikasikan perpindahan tenaga kerja perempuan ke sektor manufaktur, terutama dalam konteks global value chains.
21.Exports of goods and services (% of GDP):
Keterkaitan: Persentase ekspor barang dan jasa terhadap PDB memberikan gambaran tentang keterlibatan Indonesia dalam perdagangan internasional. Ini relevan untuk memahami bagaimana rantai nilai global mempengaruhi sektor manufaktur dan pekerja perempuan di dalamnya.
22.Foreign direct investment, net inflows (% of GDP):
Keterkaitan: Aliran masuk investasi langsung asing menunjukkan tingkat investasi internasional di sektor manufaktur. Investasi ini dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan keterlibatan perempuan dalam sektor manufaktur.
23.Gross fixed capital formation (% of GDP):
Keterkaitan: Pembentukan modal tetap bruto mencerminkan investasi dalam infrastruktur dan peralatan yang mendukung sektor manufaktur. Ini dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas pekerjaan yang tersedia bagi perempuan dalam rantai nilai global.
24.Industry (including construction), value added (% of GDP):
Keterkaitan: Kontribusi industri terhadap PDB memberikan gambaran luas tentang pentingnya sektor industri, termasuk manufaktur, dalam perekonomian Indonesia. Ini membantu memahami dampak keseluruhan dari integrasi rantai nilai global terhadap sektor ini.
25.GDP growth (annual %):
Keterkaitan: Pertumbuhan PDB secara keseluruhan mencerminkan kesehatan ekonomi Indonesia. Pertumbuhan yang kuat dapat menunjukkan bahwa lebih banyak peluang pekerjaan yang tersedia di sektor manufaktur, yang dapat menguntungkan perempuan.
26.Adjusted net national income per capita (annual % growth):
Keterkaitan: Pertumbuhan pendapatan nasional bersih per kapita yang disesuaikan memberikan gambaran tentang kesejahteraan ekonomi rata-rata penduduk. Peningkatan pendapatan ini bisa mencerminkan dampak positif dari integrasi rantai nilai global, termasuk bagi perempuan.
27.Educational attainment, at least Bachelor's or equivalent, population 25+, female (%) (cumulative):
Tingkat pendidikan tinggi yang dicapai oleh wanita dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di rantai nilai global.
28.Educational attainment, at least Master's or equivalent, population 25+, female (%) (cumulative):
Semakin tinggi tingkat pendidikan yang dicapai oleh wanita, semakin besar kemungkinan mereka untuk memegang posisi penting dan strategis dalam rantai nilai global.
29.Labor force, female (% of total labor force):
Partisipasi wanita dalam angkatan kerja adalah indikator penting untuk memahami sejauh mana wanita terlibat dalam sektor manufaktur dan rantai nilai global.
30.Literacy rate, adult female (% of females ages 15 and above): Tingkat literasi wanita dewasa dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk berpartisipasi dan mendapatkan manfaat dari rantai nilai global.
31.Gross enrollment ratio in tertiary education, female (% of relevant age group):
Rasio pendaftaran wanita di pendidikan tinggi dapat menunjukkan akses dan partisipasi wanita dalam pendidikan yang lebih tinggi, yang berhubungan erat dengan peluang karir di rantai nilai global.
32.Gross enrollment ratio in secondary education, female (% of relevant age group):
Partisipasi wanita dalam pendidikan menengah juga penting karena pendidikan menengah seringkali menjadi dasar untuk pendidikan tinggi dan pelatihan keterampilan lebih lanjut.
33.Gross intake ratio in first grade of primary education, female (% of relevant age group):
Partisipasi awal dalam pendidikan dasar dapat menunjukkan akses awal wanita terhadap pendidikan, yang penting untuk kesuksesan pendidikan jangka panjang.
34.Lower secondary completion rate, female (% of relevant age group):
Tingkat penyelesaian pendidikan menengah bawah oleh wanita dapat mempengaruhi peluang mereka untuk melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi dan mendapatkan manfaat dari pekerjaan di sektor manufaktur.
35.Primary completion rate, female (% of relevant age group): Tingkat penyelesaian pendidikan dasar oleh wanita juga merupakan indikator penting dari akses dan partisipasi mereka dalam pendidikan dasar.
36.Access to electricity (% of population):
Akses yang luas terhadap listrik sangat penting untuk meningkatkan produktivitas di sektor manufaktur. Wanita di daerah yang memiliki akses lebih baik ke listrik kemungkinan besar akan mendapatkan manfaat lebih besar dari integrasi ke dalam rantai nilai global.
37.Access to electricity, rural (% of rural population): Mengingat banyaknya populasi pedesaan di Indonesia, akses listrik di daerah pedesaan sangat penting. Wanita di daerah pedesaan yang memiliki akses listrik akan lebih mudah terlibat dalam kegiatan ekonomi yang terintegrasi dengan rantai nilai global.
38.Electric power consumption (kWh per capita):
Tingkat konsumsi listrik per kapita dapat mencerminkan tingkat industrialisasi dan penggunaan teknologi dalam sektor manufaktur. Penggunaan energi yang tinggi cenderung menunjukkan adanya infrastruktur yang mendukung kegiatan ekonomi yang lebih maju, yang dapat memberikan peluang lebih besar bagi wanita.
39.Electric power transmission and distribution losses (% of output):
Efisiensi dalam distribusi listrik dapat mempengaruhi biaya dan ketersediaan energi bagi sektor manufaktur. Distribusi listrik yang efisien dapat meningkatkan produktivitas dan memberikan manfaat ekonomi bagi wanita yang bekerja di sektor tersebut.
40.Electricity production from renewable sources, excluding hydroelectric (% of total):
Produksi listrik dari sumber energi terbarukan mencerminkan keberlanjutan dan diversifikasi energi. Sektor manufaktur yang mengandalkan energi terbarukan mungkin menawarkan lingkungan kerja yang lebih stabil dan berkelanjutan bagi wanita.
41.Renewable energy consumption (% of total final energy consumption):
Konsumsi energi terbarukan sebagai bagian dari total konsumsi energi juga penting untuk keberlanjutan jangka panjang dan pengurangan biaya energi, yang dapat berdampak positif pada sektor manufaktur dan partisipasi wanita.
42.Time required to get electricity (days):
Waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan akses listrik mencerminkan kemudahan dan efisiensi dalam mendapatkan infrastruktur dasar. Sektor manufaktur yang dapat memperoleh listrik dengan cepat lebih mungkin untuk berkembang dan memberikan peluang kerja yang lebih baik bagi wanita.
43.Value lost due to electrical outages (% of sales for affected firms):
Nilai kerugian yang disebabkan oleh pemadaman listrik menunjukkan dampak ketidakstabilan energi pada produktivitas. Stabilitas energi sangat penting untuk menjaga operasi manufaktur yang efisien dan mengurangi kerugian, yang pada akhirnya dapat memberikan manfaat bagi tenaga kerja wanita.
44.Access to clean fuels and technologies for cooking (% of population):
Akses ke bahan bakar bersih dan teknologi untuk memasak dapat secara langsung mempengaruhi kesehatan wanita, yang pada gilirannya mempengaruhi produktivitas dan partisipasi mereka di sektor manufaktur.
45.Access to clean fuels and technologies for cooking, rural (% of rural population):
Di daerah pedesaan, akses ke bahan bakar bersih sangat penting untuk mengurangi beban kerja wanita dalam hal mengumpulkan kayu bakar dan mengurangi paparan asap berbahaya, yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas mereka.
46.Access to clean fuels and technologies for cooking, urban (% of urban population):
Di daerah perkotaan, akses ke teknologi memasak bersih juga penting untuk meningkatkan kesehatan dan produktivitas wanita yang bekerja di sektor manufaktur.
47.Access to electricity (% of population):
Akses ke listrik sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan kesempatan kerja di sektor manufaktur. Wanita yang memiliki akses listrik lebih baik akan lebih mudah terlibat dalam kegiatan ekonomi yang terintegrasi dengan rantai nilai global.
48.CO2 emissions from manufacturing industries and construction (% of total fuel combustion):
Emisi CO2 dari industri manufaktur dapat mencerminkan tingkat industrialisasi dan penggunaan teknologi dalam sektor tersebut. Tingkat emisi yang tinggi mungkin menunjukkan sektor yang berkembang pesat, yang dapat memberikan lebih banyak peluang kerja bagi wanita.
49.Electricity production from renewable sources, excluding hydroelectric (% of total):
Produksi listrik dari sumber energi terbarukan mencerminkan keberlanjutan dan diversifikasi energi. Sektor manufaktur yang mengandalkan energi terbarukan mungkin menawarkan lingkungan kerja yang lebih stabil dan berkelanjutan bagi wanita.
50. air pollution, mean annual exposure (micrograms per cubic meter):
Paparan polusi udara PM2.5 dapat mempengaruhi kesehatan wanita yang bekerja di sektor manufaktur. Lingkungan kerja yang lebih bersih dapat meningkatkan kesehatan dan produktivitas tenaga kerja wanita.
51.People using at least basic drinking water services (% of population):
Akses ke air minum yang bersih dan aman sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan wanita. Kesehatan yang baik akan meningkatkan produktivitas dan kemampuan wanita untuk berpartisipasi dalam rantai nilai global.
52.People using at least basic sanitation services (% of population):
Akses ke sanitasi dasar yang memadai juga penting untuk kesehatan dan kesejahteraan wanita. Lingkungan yang sehat akan meningkatkan partisipasi dan produktivitas mereka di sektor manufaktur.
53.Foreign direct investment, net inflows (BoP, current US$): Investasi asing langsung (FDI) sangat penting karena meningkatkan modal dalam sektor manufaktur, yang dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan peluang bagi wanita. Peningkatan FDI sering kali berkaitan erat dengan peningkatan kesejahteraan ekonomi dan akses wanita ke pekerjaan berkualitas.
54.Exports of goods, services and primary income (BoP, current US$):
Ekspor barang, jasa, dan pendapatan primer menunjukkan performa ekonomi yang baik dari sektor manufaktur. Peningkatan ekspor sering kali berkaitan dengan peningkatan produksi dan kesempatan kerja bagi wanita di sektor tersebut.
55.External debt stocks, total (DOD, current US$):
Tingkat utang luar negeri total dapat menunjukkan stabilitas finansial suatu negara. Utang yang dikelola dengan baik dapat digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang meningkatkan sektor manufaktur, yang dapat menciptakan lebih banyak peluang kerja bagi wanita.
56.Debt service on external debt, total (TDS, current US$): Pelayanan utang luar negeri menunjukkan beban utang yang harus dibayar oleh negara. Jika pelayanan utang terkontrol dengan baik, ini dapat memberikan ruang fiskal untuk investasi di sektor manufaktur yang dapat meningkatkan peluang kerja bagi wanita.


bhintuni memberi reputasi
1
5
1


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan