Pada suatu hari, seorang sahabat bertanya kepada saya, “Apa resolusimu tahun ini?” Dengan tersenyum, saya menjawab, “Tak ada.” Sungguh, tak ada resolusi atau keinginan lain selain berusaha bahagia untuk orang terkasih dan diri sendiri. Saya sudah lelah dengan segala tuntutan dunia yang tak ada habisnya, jadi saya memilih untuk tidak mengejar apapun atau mencoba menunjukkan pencapaian kepada siapapun.

Setelah sekian lama mengejar sesuatu yang tak pasti, saya akhirnya sadar bahwa tujuan hidup yang seringkali kita cari selama ini bukanlah tentang uang atau jabatan. Melainkan, “indah solati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi robbil alamin.” Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam.

Kita seringkali terlalu sibuk mengejar urusan dunia, sampai lupa bahwa mati bisa datang kapan saja. Kita berusaha menjadi yang paling sempurna, padahal kenyataannya, manusia tidak diciptakan untuk itu. Setiap harinya, kita terjebak dalam rutinitas, bekerja keras, berlomba-lomba meraih prestasi, dan tanpa sadar melupakan esensi kehidupan yang sebenarnya.

Aku ingin berbagi sebuah pesan yang penting, jangan lupa melibatkan Tuhan dalam segala urusan kita. Ketika kita melibatkan-Nya, yang berat akan menjadi ringan dan yang sulit akan menjadi lebih mudah. Kita tak perlu minder jika tak memiliki banyak harta, atau merasa malu jika mengalami kekurangan. Setiap orang punya jalannya masing-masing, dan hanya karena jalan kita berbeda, bukan berarti kita lebih rendah atau lebih tinggi dari yang lain. Manusia itu bukan angka. Yang penting adalah kita terus bertumbuh, terus mengingat Tuhan, dan itu sudah cukup.

Ketika merenungkan semua hal yang telah kita lalui hingga sampai sejauh ini, ada rasa syukur yang mendalam. Untuk semua kegilaan, kesalahan, dan perilaku abnormal yang kita alami, hingga akhirnya kita bisa menerima semuanya dengan ikhlas. Untuk setiap air mata yang jatuh, setiap doa yang dipanjatkan, dan setiap al-Fatihah yang kita baca di setiap sujud, yang insyaAllah menyentuh langit, sehingga kita bisa merasakan kebahagiaan yang sejati.

Terima kasih untuk semua orang yang telah berjuang, meski tahu itu melelahkan. Mari kita tetap semangat, ada kehidupan yang harus kita ubah. Saya yakin, kita semua pasti bisa. Kita hanya perlu saling mendukung, saling mengingatkan, dan saling menghargai.

Sekali lagi, terima kasih untuk kita semua yang sudah mau belajar mengenal diri sendiri dan menghargai diri sendiri. Proses ini tidak mudah, tetapi sangat berharga. Setiap langkah kecil yang kita ambil menuju pemahaman dan penerimaan diri adalah pencapaian besar.

Kehidupan ini memang penuh dengan tantangan dan ujian. Namun, dengan melibatkan Tuhan dalam setiap langkah, kita akan menemukan kekuatan yang tak terduga. Kita tidak perlu menjadi sempurna, karena Tuhan tidak menuntut kesempurnaan dari kita. Dia hanya ingin kita berusaha dan tetap berada di jalan-Nya.

Mari kita terus berjalan di jalan yang kita pilih, dengan penuh keyakinan dan keikhlasan. Jangan pernah merasa rendah diri hanya karena jalan kita berbeda dengan orang lain. Setiap perjalanan itu unik dan memiliki nilai tersendiri. Yang penting adalah bagaimana kita menjalani perjalanan itu dengan hati yang bersih dan niat yang tulus.

Untuk semua pelajaran hidup yang telah kita dapatkan, untuk semua orang yang telah mendukung kita, dan untuk setiap momen kebahagiaan dan kesedihan yang telah kita alami, kita harus bersyukur. Karena semua itu adalah bagian dari rencana Tuhan yang indah.

Jadi, jika ada yang bertanya lagi tentang resolusiku, aku akan tetap menjawab, “Tak ada.” Karena yang terpenting bagiku adalah berusaha bahagia, menjalani hidup dengan penuh syukur, dan selalu mengingat Tuhan dalam setiap langkahku. Hanya dengan begitu, kita akan menemukan kedamaian dan kebahagiaan sejati dalam hidup ini.
Gambar : google