Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

Ā© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Hirarahmi39Avatar border
TS
Hirarahmi39
Pray For Sumbar; Ini Lah Deretan Bencana Yang Menimpa Sumbar Beberapa Bulan Terakhir
Hai, Gansis! Udah lama banget nih ane ga muncul di mari. Sekarang gak tau kenapa ane jadi kangen nge-thread lagi. So untuk pembukaan, ane mulai dengan info terkini soal Bencana Sumbar. Kebetulan ane orang Sumbar. Sedih sekali ane ketika mengetik thread ini.

Seperti yang sudah diberitakan berbagai media, bahwa sekarang Sumbar masuk di fase "Darurat Bencana". Memangnya apa aja sih yang udah terjadi di Sumbar? Oke, ane mau coba jabarkan satu-satu.

1. Erupsi Marapi Desember 2023



Ketua Tim Kerja PVMBG bilang kalo sebenarnya aktivitas Marapi sudah tinggi sejak Januari 2023 dan statusnya udah naik jadi level III. Barulah 3 Desember Marapi erupsi bahkan sampe 129 kali per hari itu. Abu vulkanik terlempar sampai sejauh 3.000 meter ke udara dan mengguyur daerah sekitar Bukittinggi, Agam, dan Padang Panjang dengan abu vulkanik. Fyi, rumah ane yang sebetulnya lumayan jauh dari Marapi, ikut terdampak dan bisa denger dentumannya.



Sayang sekali tragedi ini merenggut cukup banyak korban jiwa. Waktu erupsi terjadi, ada sekitar 75 pendaki terjebak di sana. Mereka yang masih sempat turun alhamdulillah bisa menyelamatkan diri. Sementara bagi yang tidak, mesti dievakuasi oleh tim SAR dan relawan. Hasil akhirnya, ada 24 pendaki dinyatakan meninggal dunia. Beberapa di antara jenazah berpulang dengan kondisi mengerikan. šŸ„ŗ

Catatan: pasca tragedi, Marapi masih terus erupsi di waktu-waktu tertentu hingga sekarang. Terkadang besar, terkadang kecil. Daerah di sekitar lereng gunung ga berhenti terkena hujan abu. Bahkan penerbangan Bandara Internasional Minangkabau pun sampai ditutup beberapa kali.

šŸ„€šŸ„€šŸ„€

2. Banjir di Kawasan Lembah Harau, Desember 2023

{thread_title}


Tak lama berselang, sekitar tanggal 18 Desember, banjir besar merendam kawasan wisata Lembah Harau, di Kabupaten Lima Puluh Kota. Gak cuma banjir, longsor juga ada. Akibatnya, aktivitas parawisata di sana dan jalan Sumbar-Riau putus total sampai pemulihan lokasi usai. Katanya sih banjir disebabkan oleh intensitas hujan tinggi sehingga sungai Batang Arau meluap.

šŸ„€šŸ„€šŸ„€

3. Banji Bandang di Pesisir Selatan, Maret 2024



Awal-awal Maret menjelang Ramadhan,tanggal 7-8, banjir bandang menghanyutkan rumah-rumah warga di Nagari Gantiang, Pesisir Selatan. Bahkan Longsor yang cukup besar pun terjadi hingga menimbun 10 warga. Desa betul-betul dibuat porak-poranda oleh bencana ini.

Akhir bencana ini, BPBD Pessel melaporkan kejadian ini merenggut korban 16 jiwa dan kerugian mencapai 170 miliar rupiah. Banyak juga, ya. šŸ˜­

šŸ„€šŸ„€šŸ„€

4. Banjir Padang Maret 2024



Tak lama setelah erupsi Marapi, Kota Padang juga ditimpa bencana. Banjir setinggi 1,3 meter (di beberapa daerah) merendam lebih kurang 8.000 warga di depan Kecamatan; Lubuk Begalung, Lubuk Kilangan, Pauh, Koto Tangah, Padang Utara, Kuranji, Nanggalo, dan Padang Selatan. Alhamdulillah, berdasarkan laporan BNPB Kota Padang, gak ada korban jiwa dari tragedi ini. Tapi tentu mengalami banyak kerugian secara materi.

šŸ„€šŸ„€šŸ„€

5. Banjir Lahar Dingin April 2024

{thread_title}


Beberapa hari jelang lebaran, kawasan Simpang Bukik Batabuah diterjang banjir lahar dingin akibat erupsi Marapi. Intensitas hujan yang ekstrem membawa sampah-sampah erupsi yang bersama dengan air sungai yang meluap seperti banjir lumpur. Akibatnya banyak rumah warga rusak parah dan jalan raya Padang - Bukittinggi di Aia Angek, Tanah Datar harus dibuka-tutup untuk beberapa saat.

šŸ„€šŸ„€šŸ„€

6. Banjir Bandang dan Galodoh, Mei 2024



Bulan ini, Sumbar benar-benar dihantam bencana dari berbagai sisi yang betul-betul menganggu aktivitas vital masyarakat Sumbar.

Quote:

Tragedi ini betul-betul membuat sedih masyarakat Minang. Mobilitas warga menjadi sangat terganggu karena jalan raya putus total. Alhasil, warga dari Payakumbuh dan Bukittinggi yang ingin ke kota Padang harus menempuh jalan lain yang jaraknya sangat jauh dan berbahaya. Kontur jalan yang curam, bertebing dan berjurang, membuat banyak pengendara waswas.

Bener aja, dalam beberapa hari ini sudah banyak lakalantas yang terjadi karena banyak kendaraan tertimpa material longsor, masuk jurang, dan terjebak macet hingga 10 jam lamanya. Di lain tempat, longsor yang cukup parah juga sempat memutus jalan raya Sumbar-Riau via Kelok 99.



Banyak korban jiwa akibat tragedi ini. Kalkulasi terakhir tercata lebih dari 50 jasad ditemukan di berbagai tempat karena terbawa arus dengan kondisi yang mengenaskan. Sekarang, tim gabungan SAR dan Polri serta para relawan masih menyisiri lokasi dan sekitar sungai-sungai yang berhulu di Gunung Marapi untuk mencari korban yang hilang.

Jujur, ane sedih sekali karena tragedi ini. Karena selain yang tercatat di atas, banyak longsor dan banjir lain yang merendam beberapa wilayah. Kalau kata orang Minang, "takapuang sabalik nagari"alias dikepung di seluruh penjuru.

Sungguh musibah ini memberi pelajaran bagi kita. Bukan hanya soal spiritual, yakni, banyak masyarakat yang menganggap ini adalah azab sehingga mereka ingin semakin mempertebal iman, tapi juga soal tindakan preventif yang mestinya bisa dilakukan untuk mengurangi risiko bencana.

Ane akui, mitigasi bencana di Sumbar minim banget. Padahal provinsi ane tercinta ini adalah daerah rawan bencana, khususnya banjir dan longsor sebab banyaknya sungai dan lembah. Tapi masyarakat seakan kurang kesadaran dengan hal ini.

Banyak yang masih ga mau menjaga lingkungan. Minimnya Tempat Pembuangan Akhir, membuat warga menjadikan sungai sebagai solusi. Sering banget ane liat orang buang berplastik-plastik sampah dari mobil mereka ke Batang Anai yang sekarang meluap.

Bantaran sungai juga dijadikan tempat bangunan. Sampai sekarang ane masih bertanya-tanya, siapa yang kasih izin kafe Xakapa di bangun di sana. Bahkan sampai kafe itu hilang dibawa arus, ane masih belum tahu jawabannya.

Banyak hutan yang sudah gundul. Beberapa hutan dibabat dan dijadikan ladang. Padahal kontur wilayah Sumbar butuh banget pohon sebagai pasak bumi. Tapi karena serakah, semuanya dikorbankan.

Insfrastruktur Kacau. Ane sangat menyayangkan sistem drainase Sumbar yang masih sedikit banget. Itu pun mampet karena sampah. Terus struktur jalan juga ga bagus sehingga gampang rusak ketika diguyur hujan. Rumah warga di daerah rawan banjir juga gak 'berevolusi'. Seharusnya tim terkait bisa menyarankan warga untuk membangun pemukiman anti banjir (kayak rumah panggung mungkin), seperti halnya rumah anti gempa di Jogja (yg mirip rumah iglo orang eskimo, hehe) atau rumah anti gempa di Jepang.

Itu saja. Semoga seluruh lapisan masyarakat Sumbar plus pemerintahannya bisa mengambil pelajaran atas bencana ini.

Mari kirimkan doa agar Sumbar kembali pulih dan terakhir, turut berdukacita untuk seluruh korban. #PRAYFORSUMBAR šŸ„ŗ



Sumber: 1, 2, 3 dan foto serta video diambil dari ig: @infosumbar

Diubah oleh Hirarahmi39 15-05-2024 03:44
0
80
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan