Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Aku Tunggu Jandamu: Malaysia Ingin Meminang Hornet, Tapi Kuwait Berat Untuk Berpisah
Quote:


Harapan Malaysia untuk bisa memboyong Hornet masih belum pupus, pasalnya Negerinya Upin Ipin ini diwartakan akan kembali melakukan negosiasi dengan Kuwait agar bisa membeli jet tempur F/A-18C/D Hornet. Sebelumnya pada akhir 2021, Malaysiadikabarkan tertarik untuk membeli Hornet bekas Kuwait, hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Menteri Pertahanan Malaysia Ikmal Hisham Abdul Aziz. Beliau mengatakan Hornet milik Kuwait masih dalam kondisi bagus dan memiliki sedikit jam terbang.

Waktu itu, selain Malaysia, Tunisia dan Korps Marinir AS (USMC) juga tertarik pada jet tempur tersebut. Sementara Kuwait waktu itu menyatakan belum ada tawaran resmi dari Malaysia atau negara lain. Hampir 3 tahun berlalu, kini Malaysia mencoba peruntungannya untuk kembali melamar Hornet. Malaysia tampaknya masih setia menunggu status janda dari Hornet, meski Kuwait masih belum rela berpisah dengan jet tempur tersebut.

Mengutip informasi media Malaysia, yakni Defense Security Asia, bulan depan perwakilan Malaysia akan pergi ke Kuwait untuk melakukan pembicaraan terkait pembelian jet tempur bekas tersebut. Kepala Staf Angkatan Udara Malaysia Tan Sri Mohd Asghar Khan Goriman Khan mengatakan jika negaranya masih menaruh harapan untuk bisa membawa pulang Hornet bekas Kuwait. Sementara itu, pada Maret 2024, Kementerian Pertahanan Malaysia mengungkapkan niatnya untuk membeli Hornet bekas Kuwait. Tapi, harapan itu pupus karena Kuwait belum mau berkomitmen untuk menjual Hornet.

Sebagai pengingat bagi Agan, Kuwait sendiri memiliki 39 unit Hornet yang terdiri dari 31 unit varian single seat dan 8 unit double seat. Defense Security Asia menyebut, pemerintah Malaysia dan Angkatan Udara Malaysia masih akan membicarakan berapa jumlah Hornet yang akan dibeli. Sementara itu, Kuwait masih berat melepas Hornet karena adanya penundaan pengiriman F/A-18E/F Super Hornet oleh Boeing.

Quote:


Akibat penundaan pengiriman Super Hornet, Kuwait telah meminta Amerika untuk melakukan pemeliharaan dan peningkatan terhadap armada Hornet yang saat ini bertugas. Kontrak pemeliharaan dan peningkatan tersebut bernilai US$1,8 miliar yang mencangkup peningkatan mesin, perangkat lunak dan pembelian suku cadang tambahan. Kontrak tersebut mengisyaratkan jika Kuwait masih belum rela berpisah dengan Hornet. Kuwait sendiri akan terus memakai Hornet sampai pesanan 26 Super Hornet dikirim seluruhnya oleh Boeing. Sementara Malaysia telah berpengalaman mengoperasikan 8 unit F/A-18D Hornet. Masuk akal jika mereka mengincar Hornet bekas milik Kuwait.

Di sisi lain, untuk menggantikan Hornet yang menua, Kuwait sudah memesan 28 Super Hornet yang terdiri dari 22 varian single seat dan 6 varian double seat. Kuwait juga telah memesan 28 unit Typhoon Tranche 3 dari konsorsium Eropa, terdiri dari 22 unit varian single seat dan 6 varian double seat. Untuk Typhoon juga belum tuntas dikirim, baru beberapa unit yang tiba di negara tersebut. Menarik untuk diikuti serial Drama Hornetdari Malaysia ini, apakah akhirnya Hornet bisa dibawa pulang ke Negeri Jiran atau tidak ?



----------------




Referensi Tulisan: Defense Security Asia
Sumber Foto: sudah tertera
Diubah oleh si.matamalaikat 16-05-2024 08:11
itkgidAvatar border
kubelti3Avatar border
dodolajeAvatar border
dodolaje dan 7 lainnya memberi reputasi
8
765
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan