- Beranda
- Komunitas
- News
- True Crime and Unsolved Mysteries
Kasus Papin Bersaudara (The Papin Sisters) || Pembantu Terburuk & Tersadis
TS
OWNER
spaghettimi
Kasus Papin Bersaudara (The Papin Sisters) || Pembantu Terburuk & Tersadis
Di thread ini ane akan bahas satu kasus yang sangat sadis. Jadi akan ada konten perbuatan yang tercela dan korban pembunuhan, karena itu dimohon kebijakan kalian dalam membaca
oOo
Awal Kehidupan
Quote:
Keluarga Papin dimulai dari hubungan pria bernama Gustave Papin dan wanita bernama Clémence Derré di Le Mans, Perancis. Dari awal, mereka sudah memiliki banyak masalah.
Si wanita diberitakan selingkuh dengan karyawannya, dan hamil sebelum menikah. Lalu ia dinikahi Gustave sebelum melahirkan anak pertamanya bernama Émilia. Gustave ingin pindah agar Clémence jauh dari selingkuhan lamanya, namun ia menolak. Akhirnya, keluarga ini semakin berantakan dan Gustave pun menjadi pecandu alkohol.
Mereka mempunyai 2 anak lagi setelah itu, yaitu 2 karakter utama di cerita kali ini. Mereka adalah Cristine Papin dan Léa Papin. Jarak umur mereka adalah 6 tahun, dan Léa adalah yang termuda.
Pada akhirnya, keluarga Papin tidak berakhir bahagia. Sang Ibu tidak merawat anak-anaknya dengan baik, dan cenderung tidak peduli. Sementara Sang Ayah yang candu alkohol, ia sering melecehkan Émilia. Émilia lalu hidup terpisah sebagai biarawati walau masih remaja. Orangtuanya pun cerai karena Sang Ibu merasa marah dan menuduh Émilia lah yang meminta Ayahnya untuk melakukan tindakan buruk.
Keluarga Papin hancur. Sementara itu, Cristine dan Léa akhirnya hidup bersama berpindah-pindah menjadi pembantu di beberapa keluarga di Le Mans. Dan disinilah, kekejaman mereka akan terlihat.
Si wanita diberitakan selingkuh dengan karyawannya, dan hamil sebelum menikah. Lalu ia dinikahi Gustave sebelum melahirkan anak pertamanya bernama Émilia. Gustave ingin pindah agar Clémence jauh dari selingkuhan lamanya, namun ia menolak. Akhirnya, keluarga ini semakin berantakan dan Gustave pun menjadi pecandu alkohol.
Mereka mempunyai 2 anak lagi setelah itu, yaitu 2 karakter utama di cerita kali ini. Mereka adalah Cristine Papin dan Léa Papin. Jarak umur mereka adalah 6 tahun, dan Léa adalah yang termuda.
Pada akhirnya, keluarga Papin tidak berakhir bahagia. Sang Ibu tidak merawat anak-anaknya dengan baik, dan cenderung tidak peduli. Sementara Sang Ayah yang candu alkohol, ia sering melecehkan Émilia. Émilia lalu hidup terpisah sebagai biarawati walau masih remaja. Orangtuanya pun cerai karena Sang Ibu merasa marah dan menuduh Émilia lah yang meminta Ayahnya untuk melakukan tindakan buruk.
Keluarga Papin hancur. Sementara itu, Cristine dan Léa akhirnya hidup bersama berpindah-pindah menjadi pembantu di beberapa keluarga di Le Mans. Dan disinilah, kekejaman mereka akan terlihat.
Tragedi KeluargaLancelin
Quote:
Suatu saat, Cristine dan Léa menjadi pembantu di keluarga Lancelin. Di keluarga ini, terdapat seorang Ayah bernama René, Ibu bernama Léonie, dan anak perempuan bernama Genevieve. Dua wanita yang ada di foto atas adalah Ibu dan anak dari keluarga ini.
Keluarga Lancelin merupakan keluarga yang bahagia, dan dua saudari Papin senang melakukan pekerjaan mereka. Bahkan, mereka menganggap Léoine seperti Ibu sendiri. Mereka memanggil majikannya dengan sebutan "Maman", padahal Ibu asli mereka saja disebut "wanita itu".
Sayangnya, Nyonya Lancelin mengalami depresi beberapa tahun kemudian. Dan depresi ini membuatnya menjadi sering memarahi pembantunya.
Pada bulan Februari 1933, keluarga Lancelin akan mengadakan makan malam spesial. Léonie dan Genevieve pun pergi belanja, sementara Cristine dan Léa di rumah. Namun saat mereka kembali, lampu di tidak bisa menyala dikarenakan kesalahan Cristine. Léonie pun marah dan memukuli Cristine.
Singkat cerita, Cristine dan Léa membalas dan menghabisi majikan dan anak dari majikannya. Apa yang mereka lakukan? Silahkan klik tombol show di bawah ini. Ini bagian paling sadis, jadi tolong hati-hati.
Spoiler for HATI-HATI : DETAIL SADIS:
Cristine mencongkel mata majikan dan anak majikannya hidup-hidup memakai tangannya. Léa yang sedang ada di ruangan lain pun datang dan ikut melawan.
Setelah itu, wajah mereka dihancurkan menggunakan pisau, palu, dan teko. Semua serangan diarahkan ke wajah, kecuali kaki Genevieve (Sang Anak) yang disayat-sayat. Dan yang lebih kejinya lagi, badan Si Ibu dilumuri darah menstruasi dari anaknya.
Siksaan dua saudari ini berlanjut beberapa menit hingga akhirnya majikan mereka meninggal dengan wajah yang tidak berbentuk lagi.
KLIK UNTUK MELIHAT FOTO KORBAN (SADIS)[/img]
Setelah itu, wajah mereka dihancurkan menggunakan pisau, palu, dan teko. Semua serangan diarahkan ke wajah, kecuali kaki Genevieve (Sang Anak) yang disayat-sayat. Dan yang lebih kejinya lagi, badan Si Ibu dilumuri darah menstruasi dari anaknya.
Siksaan dua saudari ini berlanjut beberapa menit hingga akhirnya majikan mereka meninggal dengan wajah yang tidak berbentuk lagi.
KLIK UNTUK MELIHAT FOTO KORBAN (SADIS)[/img]
Sang Ayah kembali dan memanggil polisi usai menemukan anak dan istrinya meninggal dengan mengenaskan. Polisi membuka paksa kamar dua pembantu itu dan menemukan mereka berpegangan tangan dengan telanjang. Di kamar itu juga, terdapat senjata pembunuhan yang mereka pakai.
Tapi apa alasan kenapa mereka telanjang? Jadi, diduga bahwa Cristine dan Léa memiliki hubungan seperti sepasang kekasih walaupun sesama jenis dan merupakan kakak adik.
Akhir
Quote:
(Foto Pemakaman Korban)
Foto di Pengadilan (Léa kiri, Cristine kanan)
Usai ditangkap, mereka tidak melawan sama sekali. Mereka mengakui perbuatan mereka, dengan alasan melindungi diri.
Cristine dan Léa dipenjara terpisah sebelum diadili. Dan di saat itu, Cristine mengirim surat permohonan di atas agar bisa bertemu lagi dengan Léa. Mereka pun dipertemukan, dan tingkah Cristine memang condong mengarah seksual kepada adiknya.
Pada akhirnya karena keluarga Papin memiliki catatan masalah mental, Cristine dipenjara seumur hidup (yang seharusnya dieksekusi mati), dan Léa dipenjara 10 tahun. Disimpulkan bahwa Cristine adalah dalang dari pembunuhan, dan Léa adalah adik lugu nan penurut yang selalu menurut pada kakaknya.
Kali ini, mereka tepisah kembali. Cristine mengalami stress karena kerinduannya pada Léa. Ia menolak untuk makan lalu mentalnya memburuk, dan akhirnya meninggal pada tahun 1937.
Sementara Léa, ia bebas dari penjara 2 tahun lebih awal karena berperilaku baik. Ia bertemu kembali dengan Ibunya, lalu hidup bersama lagi. Ia pun meninggal pada tahun 2001.
Kisah mereka menginspirasi banyak buku, seni panggung, dan film yang tidak bisa disebut satu-satu. Banyak sekali. Contohnya adalah film Murderous Maids dan Sister My Sister. Bahkan, kasus ini membantu pengembangan teori pikiran manusia Jacques Lacan.
Diubah oleh spaghettimi 20-05-2024 14:11
pengungsidesa memberi reputasi
1
74
Kutip
0
Balasan
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan