Quote:
Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?
Reporter
Andika Dwi
Editor
Martha Warta Silaban
Selasa, 7 Mei 2024 17:05 WIB

Presiden Jokowi ditemui usai peresmian Indonesia Digital Test House (IDTH) di Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) di Tapos, Depok, pada Selasa pagi, 7 Mei 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengaku prihatin bahwa Indonesia saat ini masih menjadi pengguna dari sektor perangkat teknologi dan informasi. Dia menyebut Indonesia belum bisa menjadi pemain pasar lantaran perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air pun masih didominasi oleh barang-barang impor.
"Kenapa kita diam? Kenapa Bapak, Ibu diam semuanya? Kaget? Memprihatinkan. Tapi inilah pekerjaan besar yang harus kita kejar. Negara lain dapat peluang" kata Presiden Jokowi di Tapos, Depok, Jawa Barat, Selasa 7 Mei 2024.
Jokowi pun merinci nilai defisit perdagangan dari sektor perangkat teknologi dan informasi mencapai 2,1 miliar dolar AS atau setara lebih dari Rp30 triliun.
"Impor juga masih mendominasi di permohonan uji perangkat. Data yang saya peroleh yang dari RRT (China) ada 3.046 perangkat, sedangkan yang dari Indonesia hanya 632 perangkat. Sangat jauh sekali" kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Dalam satu bulan terakhir, Jokowi mengatakan dua CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta. Dari hasil pertemuan itu, dia menjelaskan bahwa dari 320 komponen perangkat yang diproduksi Apple, Indonesia hanya memiliki dua pemasok komponen yang bisa diproduksi di dalam negeri.
Sementara itu, negara tetangga lain, seperti Filipina diketahui memiliki 17 pemasok komponen, Malaysia memiliki 19 pemasok komponen, Thailand memiliki 24 pemasok komponen, serta Vietnam yang memiliki 72 pemasok. Padahal, kata Jokowi, Indonesia memiliki PDB paling besar di Asia Tenggara, yakni sebesar 46 persen dari total PDB atau GDP negara-negara ASEAN.
Oleh karena itu, Jokowi mendorong agar kemampuan industri global dalam negeri dapat ditingkatkan, sehingga Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi, melainkan bagian dari pasar, serta menjadi pemain kunci dalam rantai pasok global.
"Teknologinya berkembang, setiap hari pasti ada perangkat teknologi baru yang mengubah cara kita bekerja, yang menawarkan kecepatan dan yang menawarkan efisiensi," tutup Jokowi.
RADEN PUTRI
https://www.google.com/url?sa=t&sour...Upt80muGhO-5dt
Ini nih yang belum banyak disadari oleh orang Indonesia, walaupun kita punya pemimpin terbaik di dunia macam pak Jokowi ini pun klo bawahannya lamban ya percuma aja
Dulu Jerman hebat bgt, belum tentu semua karena sang pemimpin...tapi andil bawahan yang tegas lurus ke pemimpin n disupport masyarakat
Kalau amerika impor pesawat Boeing, harusnya dihadapi dengan kita juga bisa buat pesawat Bu Eeng
Kalau Jepang impor mobil Nissan, harusnya dihadapi dengan kita juga bisa buat mobil Nissa & Zubaidah
Kalau Jerman impor tank leopard, harusnya dihadapi dengan kita juga bisa buat tank Bunglon
Rancang kemajuan noh dari sekarang n pas nanti ibukotanya di Nusantara, langkah pertama mungkin bisa dengan perketat perbatasan kyk di Sarawak n Sabah tuh... bila perlu buat tembok yang tinggi untuk pembatas, agar jangan banyak pendatang gelap dari sebrang sembarangan melintas nantinya!
Ah elah