- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Korban Pencabulan Polisi Surabaya Terancam Berhenti Sekolah


TS
moh.yasin22
Korban Pencabulan Polisi Surabaya Terancam Berhenti Sekolah

"Kami diberitahu bahwa kami tidak mampu membiayai pendidikan anak saya ke depannya karena keterbatasan dana. Selama ini, biaya hidup kami tergantung pada pendapatan dari bapak tirinya," ungkap korban saat diwawancarai oleh Beritajatim.com pada Selasa (23/04/2024).
Saat ini, korban sedang mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di kelas 9 SMP, tetapi ia merasa khawatir tidak dapat melanjutkan pendidikan lebih lanjut. Situasi ekonomi neneknya, yang juga kurang stabil, semakin mempersulit kondisi. Mereka tinggal di daerah padat penduduk di Krembangan, di mana akses menuju rumah mereka hanya dapat dilalui dengan berjalan kaki.
"Yang saya inginkan sekarang hanyalah melanjutkan pendidikan. Saya hanya ingin sekolah," ungkap korban dengan tatapan kosong, sambil merapikan jepit rambutnya.
Sementara itu, nenek korban, NH, juga mengakui bahwa situasi ekonomi mereka yang sulit tidak memungkinkan untuk menyekolahkan korban. Pekerjaannya sebagai pekerja serabutan tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Kami khawatir. Kami berusaha untuk membantu pulihnya kondisi mentalnya sendiri. Tidak ada bantuan dari Pemerintah Kota Surabaya atau layanan psikologi," tambah NH.
NH menyatakan bahwa kasus tersebut sempat mengalami kebuntuan selama dua minggu di Polres Pelabuhan Tanjung Perak. Bahkan, ia mengaku bertemu langsung dengan tersangka. Saat pertemuan itu, tersangka yang juga anggota Polsek Sawahan Polrestabes Surabaya meminta maaf dan memohon agar laporan mereka dicabut.
Info lengkapnya DI SINI
0
188
12


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan