Ternyata kemajuan dalam dunia teknologi bisa menciptakan lebih banyak patah hati, ya?

"Ponsel yang dulu sering di isi pulsa-kecuali bila sedang ada pekerjaan. Kini di gembungkan dengan kuota internet. Bahkan malam yang dahulu cuma dipenuhi dengan teori konspirasi, kini di hiasi dengan perbincangan hangat seputar hal ringan di layar sentuh. Karya esai yang dulu merupakan makanan wajib, kini berganti wujud menjadi puisi dan sajak, jatuh cinta memang aneh, daya magisnya mampu menyentuh sanubari seseorang"- Fiersa Besari

Kalian percaya?

Nyatanya kini tercipta rasa via layar kaca, dan seperti biasa berharap agar rasa itu terbaca dengan kode keras yang bertebaran di kolom chat.

Bahkan hanya dengan pesan singkat, bisa membuat seseorang terpikat. Namun belum tentu juga ia berniat mengikat.
Hanya lewat telepon singkat, bisa juga membuat seseorang yang sedang sendu terjerat. Meski dalam hatinya tak berniat memper-erat.

Aneh ya sebuah perasaan itu?.
Yaa, gimana nggak aneh! bagaimana bisa sebuah kata-kata mampu membuat seseorang mempunyai rasa? padahal belum pernah bertatap muka?

Binggung ya? Sama, saya juga.
Beberapa orang mengira ini cerita sungguhan, padahal kebanyakan hanya bercandaan.
Hanya sebatas mengisi waktu luang untuk menghindari kesepian dan kebetulan ada (badut) kamu yang sedang online.
Yang paling jauhnya cuma dijadikan sebatas, penasaran. Bukan incaran. (Dia balas pesan dengan jari kamu balas dengan hati).

Kata badut; "Bercanda itu seharusnya lucu, bukan menyakitkan"

Sebagian masyarakat yang pernah tenggelam di dunia virtual pernah berkata; "Hubungannya lewat dunia maya, tapi patah hatinya nyata"

Dan dari semua orang itu binggung harus berbuat apa, setelahnya?

Yaitu yang di namakan terjebak dalam lingkar; "Virtual Feelings". Kataku.