Sumber Gambar

Untung Cahyono, seorang penceramah salat Idul Fitri, baru-baru ini menjadi sorotan publik karena ceramahnya yang menyinggung politik dan membuat jemaah bubar123.

Pada Rabu, 10 April 2024, dalam acara salat Id di lapangan Tamanan, Bantul, Yogyakarta, Untung Cahyono menyampaikan ceramah dengan tema terkait dugaan kecurangan pemilu1. Ia bahkan menyebut nama Presiden Jokowi yang terlibat dalam dugaan kecurangan3. Imbas dari isi ceramah tersebut, sebagian jemaah memilih untuk meninggalkan lapangan1.

Video ceramah tersebut kemudian diunggah di media sosial dan menjadi viral1. Banyak netizen yang merasa tidak setuju dengan isi ceramah tersebut dan merasa bahwa momen salat Id seharusnya menjadi waktu untuk maaf-memaafkan dan konsolidasi, bukan untuk membahas isu politik2.

Hingga saat ini, kasus ini masih menjadi perbincangan hangat di media sosial1.
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bantul menyatakan bahwa mereka tidak berwenang memberikan sanksi terhadap Untung Cahyono, khatib dalam salat Idulfitri 2024 di Lapangan Tamanan Bantul1. Sebelumnya, video khotbah Untung Cahyono yang berbau politik dalam salat Idulfitri tersebut telah ramai beredar1.

Untung Cahyono sendiri telah angkat bicara terkait ceramahnya tersebut. Dia mengaku memang sudah menyiapkan materi ceramah tentang kritik terhadap pemerintah sejak dari rumah2. Untung juga menyampaikan permintaan maafnya kepada masyarakat yang merasa terganggu2. Dia pun menyatakan, bakal lebih berhati-hati ketika berbicara di depan forum yang memiliki pandangan berbeda2.
Namun, akibat khotbahnya yang berbau politik, kini Untung pun terancam mendapat sanksi dari Kementerian Agama3.

Reaksi netizen terhadap ceramah Untung Cahyono yang menyinggung politik saat salat Id cukup bervariasi12. Berikut beberapa reaksi yang berhasil saya rangkum:

1. Kecaman dan Kritik: Banyak netizen yang merasa tidak setuju dengan isi ceramah tersebut dan merasa bahwa momen salat Id seharusnya menjadi waktu untuk maaf-memaafkan dan konsolidasi, bukan untuk membahas isu politik1.

2. Kekecewaan: Sebagian netizen merasa kecewa karena merasa ceramah tersebut tidak pantas dan tidak sesuai dengan konteks salat Id1.

3. Keprihatinan: Beberapa netizen juga merasa prihatin dan khawatir bahwa ceramah semacam itu bisa memicu perpecahan dan konflik di masyarakat1.

4. Penasaran: Ada juga netizen yang penasaran dengan sosok Untung Cahyono dan mencari informasi lebih lanjut tentang latar belakang dan profilnya2.
Namun, perlu diingat bahwa reaksi netizen ini hanya mencerminkan sebagian dari opini publik dan mungkin tidak mencerminkan pandangan semua orang12.


Sumber: Link Referensi