Kaskus

Entertainment

kitakasihtahuAvatar border
TS
kitakasihtahu
Mengenal Penyakit Anemia Aplastik, Penyakit yang Merenggut Nyawa Komedian Babe Cabita
Mengenal Penyakit Anemia Aplastik, Penyakit yang Merenggut Nyawa Komedian Babe Cabita


Pada tanggal 9 April 2024, dunia hiburan Indonesia diselimuti duka dengan kepergian komedian ternama, Babe Cabita. Meninggalnya Babe Cabita di usia 34 tahun akibat penyakit anemia aplastik mengagetkan banyak pihak dan menjadi pengingat tentang bahaya penyakit langka ini.

Apa itu Anemia Aplastik?
Anemia aplastik adalah penyakit langka dan serius yang terjadi ketika sumsum tulang belakang tidak mampu memproduksi sel darah baru yang cukup. Sel darah merah membawa oksigen ke seluruh tubuh, sel darah putih melawan infeksi, dan trombosit membantu pembekuan darah. Ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah, berbagai komplikasi serius dapat terjadi.

Gejala Anemia Aplastik:
Gejala anemia aplastik dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahannya. Berikut beberapa gejala yang umum terjadi:
Kelelahan: Ini adalah gejala yang paling umum, dan dapat terjadi akibat kekurangan sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Sesak napas: Sesak napas dapat terjadi akibat kekurangan sel darah merah yang membawa oksigen ke paru-paru.
Pusing: Pusing dapat terjadi akibat kekurangan sel darah merah yang membawa oksigen ke otak.
Kulit pucat: Kulit pucat dapat terjadi akibat kekurangan sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Memar dan perdarahan: Memar dan perdarahan dapat terjadi akibat kekurangan trombosit yang membantu pembekuan darah.
Infeksi yang sering terjadi: Infeksi yang sering terjadi dapat terjadi akibat kekurangan sel darah putih yang melawan infeksi.

Kasus Babe Cabita:
Babe Cabita didiagnosis menderita anemia aplastik beberapa bulan sebelum meninggalnya. Ia sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Namun, kondisinya terus menurun dan akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada tanggal 9 April 2024.

Penyebab Anemia Aplastik:
Penyebab pasti anemia aplastik seringkali tidak diketahui. Namun, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risikonya termasuk:

Paparan radiasi: Paparan radiasi tingkat tinggi, seperti dari terapi radiasi untuk kanker, dapat merusak sumsum tulang belakang dan meningkatkan risiko anemia aplastik.

Paparan bahan kimia beracun: Paparan bahan kimia beracun tertentu, seperti benzena dan pestisida, dapat merusak sumsum tulang belakang dan meningkatkan risiko anemia aplastik.

Infeksi virus: Infeksi virus tertentu, seperti hepatitis dan Epstein-Barr virus, dapat menyerang sumsum tulang belakang dan meningkatkan risiko anemia aplastik.

Penggunaan obat-obatan tertentu: Penggunaan obat-obatan tertentu, seperti kloramfenikol dan antikonvulsan, dapat merusak sumsum tulang belakang dan meningkatkan risiko anemia aplastik.

Penyakit autoimun: Penyakit autoimun, seperti lupus dan rheumatoid arthritis, dapat menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sumsum tulang belakang dan meningkatkan risiko anemia aplastik.

Pengobatan Anemia Aplastik:
Pengobatan anemia aplastik tergantung pada tingkat keparahannya. Berikut beberapa pengobatan yang umum dilakukan:

Transfusi darah: Transfusi darah dapat membantu meningkatkan kadar sel darah merah dan trombosit dalam tubuh.

Pemberian obat-obatan: Pemberian obat-obatan dapat membantu merangsang sumsum tulang belakang untuk memproduksi sel darah baru. Obat-obatan yang umum digunakan termasuk antibotik untuk melawan infeksi, antijamur untuk melawan infeksi jamur, dan imunosupresan untuk menekan sistem kekebalan tubuh.

Transplantasi sumsum tulang belakang: Transplantasi sumsum tulang belakang adalah pilihan pengobatan terakhir untuk pasien anemia aplastik yang parah. Transplantasi ini melibatkan penggantian sumsum tulang belakang yang rusak dengan sumsum tulang belakang yang sehat dari donor.

Pencegahan Anemia Aplastik:
Tidak ada cara pasti untuk mencegah anemia aplastik. Namun, beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risikonya antara lain:
Hindari paparan radiasi dan bahan kimia beracun: Hindari paparan radiasi tingkat tinggi dan bahan kimia beracun


Sumber dan artikel menarik lainnya
Diubah oleh kitakasihtahu 11-04-2024 00:54
herisukasukaAvatar border
yasyah81Avatar border
yasyah81 dan herisukasuka memberi reputasi
2
465
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan