Sejak munculnya video "viral pacitan neng alas", debat seputar durasinya menjadi topik hangat di antara netizen. Ada yang mengklaim video tersebut berdurasi 35 detik, sementara yang lain menyebutkan durasinya mencapai 35 menit. 

Meskipun demikian, ketidakpastian ini tidak menghalangi minat pengguna media sosial untuk mengetahui lebih lanjut tentang konten yang disajikan dalam video tersebut.

Munculnya pertanyaan mengapa lokasi pengambilan gambar dipilih di hutan, bukan di hotel atau tempat rekreasi lainnya, menjadi perbincangan menarik di kalangan netizen. 

Meskipun berbagai spekulasi bermunculan, salah satu alasan yang mungkin adalah keinginan untuk menikmati suasana alam yang alami dan tenang. 

Hutan menawarkan keindahan alam yang tak tertandingi serta kesempatan untuk bermain tanpa gangguan dari orang lain, mungkin menjadi alasan utama bagi pasangan dalam video tersebut.

Dengan adanya video "viral pacitan neng alas", dapat dilihat bagaimana media sosial tidak hanya sebagai platform hiburan, tetapi juga sebagai alat untuk memperluas wawasan dan mempromosikan destinasi wisata lokal. 


Meskipun kontroversi mengenai video tersebut mungkin akan terus berlanjut, satu hal yang pasti: dampaknya terhadap peningkatan minat terhadap Pacitan sebagai tujuan wisata telah terbukti signifikan.