bejosegerwarasAvatar border
TS
bejosegerwaras
#NgabuburitCerita, Puasa di Perantauan, Merajut Toleransi Antarumat Beragama


#NgabuburitCerita,  Puasa di Perantauan, Merajut  Toleransi Antarumat Beragama


 
Ngabuburit di perantauan tanpa kolak bikinan emak rasanya memang kurang. Tapi ini bukan tentang kolak lebih dari itu saya bisa merasakan menu berbuka puasa yang beragam.

Suatu ketika, Saya dengan asyik menyiapkan menu berbuka dan mengolah bumbu dapur menjadi satu racikan yaitu bawang merah, bawang putih, ketumbar, kemiri, kunyit, lengkuas, dan garam. Tidak lupa juga daun jeruk dan serai hingga bahan utama yaitu dada ayam. Saya akan membuat soto karena kangen dengan masakan rumahan.




Soto Ayam Ala Anak Perantauan



Selama di perantauan, Saya juga tinggal di Mess yang diisi oleh sekitar 5-6 orang yang letak kamarnya saling berdekatan. Dapur kami terletak di tengah-tengah kamar, otomatis jika menumis bumbu baunya akan semerbak memenuhi ruangan. Ketika Saya meracik bumbu, teman-teman Saya berdatangan dan saling membantu. Kami berasal dari beberapa daerah, ada yang beragama Hindu dari Bali, Jawa, Sunda, hingga Sumatera. Percakapan ‘ngalor ngidul’ pun sering terjadi saat kami semua berkumpul dalam satu ruangan. Mulai dari masalah menu berbuka puasa, perbedaan waktu puasa di Jawa dan di Bali, hingga membahas soal pernikahan.

“Saya juga mau bikin es kuwut, Mbak” ujar Kadek sambil mengupas buah melon dan menyerutnya.

“Enaknya nanti malam nonton film sambil makan seblak cikur euy, ucap Teh Indah”

“Gasss, bikin ceunah, ucap Zahra”

“Rasanya kurang lengkap kalau nggak bikin sambel, Saya bikinkan sambel Lado Mudo ya Mbak”

Selalu ada perpaduan yang lengkap antara kami yang notabene berasal dari masing-masing daerah yang berbeda.
Sembari menunggu waktu berbuka, kami pun selalu punya  topik yang “random”
Berbeda dengan puasa Ramadhan yang kami laksanakan 12 jam hingga 17 jam, umat Hindu berpuasa 24 jam lamanya saat merayakan hari Raya Nyepi. Jika umat Muslim harus menghindari hal-hal yang membatalkan puasa seperti mengucapkan kata-kata kotor, berbohong, berkumur berlebihan, mengunyah makanan dan sebagainya maka lain halnya dengan umat Hindu. Kadek bercerita saat Hari Raya Nyepi umat Hindu melakukan amati geni, amati karya, dan amati lelungan yaitu dilarang menggunakan api termasuk menyalakan lampu, merokok, dan lainnya. Tidak boleh juga melakukan perjalanan dan bekerja.

Selama berpuasa Ramadhan, Kadek pun mencoba untuk tidak makan didepan kami, begitu pula sebaliknya, selama perayaan Nyepi kami pun tidak akan mengganggu Kadek dengan minimal tidak berisik agar tidak mengganggu konsentrasinya selama beribadah.

“Meskipun berbeda, yang paling penting saling menghargai, ucap Zahra”

Saat bercerita, adzan maghrib berkumandang, sembari menyantap makanan yang kami siapkan bersama obrolan berlanjut ke topik pernikahan karena kebanyakan dari kami masih berstatus “single” haha.

Itulah cerita ngabuburitku selama di perantauan, yang jelas apapun menu makanannya, budaya rumpi ujung-ujungnyaemoticon-Big Grin
 
 
 


azhuramasdaAvatar border
azhuramasda memberi reputasi
1
82
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan