Drone WZ-7 Xianlong (Soar Dragon) terbang di atas Laut Jepang untuk pertama kali, hal itu pertama kali disampikan oleh Kementerian Pertahanan Jepangdalam sebuah laporan yang dibuat dalam file pdf pada 26 Maret 2024 lalu. Jepang masih menyelidiki apa yang dilakukan drone tersebut dengan terbang di atas wilayahnya.

Sebagai tambahan informasi bagi Agan, penerbangan drone China di wilayah Jepang sebenarnya bukan hal baru, sebelumnya beberapa drone China terbang di kawasan lepas pantai Jepang. Tapi, baru kali ini ada drone terbang langsung di atas wilayah Laut Jepang. Sementara itu, jet tempur F-15J dikirim untuk memantau pergerakan drone tersebut.

Menurut laporan Kementerian Pertahanan Jepang, drone WZ-7 terbang dari kawasan benua Asia dan berputar di atas Laut Jepang; kemudian menuju barat laut menuju benua tersebut. Drone ini punya kemampuan intelijen, pengawasan dan pengintaian (ISR). Pada 18 Maret 2024, Jepang mendeteksi tiga kapal perang China yang terdiri dari satu kapal perusak Type 052D, satu kapal frigat Type 054A, dan sebuah kapal pengisian ulang Type 903 memasuki Laut Jepang. Ada dugaan jika drone WZ-7 digunakan untuk membantu navigasi kapal-kapal tersebut saat melintasi kawasan perairan Jepang.

Yang menarik penerbangan WZ-7 mengarah langsung ke Rusia atau Korea Utara. Seperti yang kita ketahui, China tidak memiliki garis pantai di sepanjang Laut Jepang. Agar WZ-7 bisa terbang ke arah tenggara dari benua Asia dan kemudian kembali dengan arah yang berlawanan, seperti yang dikatakan pihak berwenang Jepang, drone tersebut harus melewati Rusia atau Korea Utara melalui dua arah.



Penerbangan WZ-7 melintasi Korea Utara adalah kemungkinan yang pasti. Karena pemerintah China tetap menjadi sekutu utama rezim di Pyongyang. Kedua negara memandang Jepang, serta sekutu utamanya Amerika Serikat yang memiliki kehadiran militer yang luas di Jepang, sebagai pesaing utama dan musuh potensial. Di sisi lain, penerbangan drone WZ-7 yang memakai wilayah friendly airspaceentah itu milik Korea Utara atau Rusia juga merupakan perkembangan yang menarik.

Sementara itu, sedikit sekali informasi yanga bisa kita dapatkan terkait drone WZ-7 Gan. Drone ini merupakan drone tipe HALE (High Altitude Long Endurance), drone ini punya daya tahan terbang yang lama seperti RQ-4 Global Hawk buatan AS, di mana RQ-4 saat ini juga sudah dioperasikan oleh Jepang. Drone ini dua kali muncul di acara pameran pertahanan di China pada 2021 dan 2022 lalu.

WZ-7 dioperasikan oleh Angkatan Udara China dan Angkatan Laut China, ada beberapa laporan menyebutkan WZ-7 mulai berdinas pada 2010, sementara ada juga yang menyebut drone baru resmi berdinas pada 2018. Sejauh ini, kapan tepatnya drone tersebut berdinas.



Mengutip artikel Naval News, WZ-7 punya spesifikasi sebagai berikut:



[url=https://airrecognition.com/index.php/news/defense-aviation-news/2022-news-aviation-aerospace/february/8200-chinese-uav-wz-7-soar-dragon-conducts-liveS E N S O Rbat-training]Air Recognition[/url] menyebut jika WZ-7 memakai mesin turbojet Guizhou WP-13, merupakan salinan dari Tumansky R-13 buatan Soviet; diperkirakan mesin yang lebih baru dan lebih baik sedang atau akan dipasang di WZ-7. Sebelumnya tanggal 1 Januari 2023, Kementerian Pertahanan Jepang mengonfirmasi bahwa WZ-7 melewati Selat Miyako dan melakukan operasi di luar rangkaian pulau pertama. Angkatan Pertahanan Udara Barat Daya dari Pasukan Bela Diri Udara Jepang (JASDF) mengerahkan F-15J untuk mencegat dan mengamati drone tersebut saat memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara Jepang. Kedepannya, JASDF kemungkinan akan terus dibuat sibuk untuk mencegat atau mengawasi drone satu ini.






Referensi Tulisan: Kementerian Pertahanan Jepang, [url=https://airrecognition.com/index.php/news/defense-aviation-news/2022-news-aviation-aerospace/february/8200-chinese-uav-wz-7-soar-dragon-conducts-liveS E N S O Rbat-training.html]Air Recognition[/url], Naval News
Sumber Foto: sudah tertera