- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Kesurupan Demit Penunggu


TS
scorpiolama
Kesurupan Demit Penunggu
Pedesaan kaki Gunung Semar.
Jon nama samaran memberikan informasi banyak kepada penulis perihal pengalaman menarik di daerah pegunungan Semar (nama samaran, red).
Pegunungan Semar sendiri membentang sangat jauh di daerah pulau ini.
Daerah ini dikenal eksotik dan penuh magnet terpendam sejak dahulu kala, baik mengenai sejarah dan budayanya

Kesurupan Demit Candi
Jon nama samaran memberikan informasi banyak kepada penulis perihal pengalaman menarik di daerah pegunungan Semar (nama samaran, red).
Pegunungan Semar sendiri membentang sangat jauh di daerah pulau ini.
Daerah ini dikenal eksotik dan penuh magnet terpendam sejak dahulu kala, baik mengenai sejarah dan budayanya

Kesurupan Demit Candi
Quote:
Masih di bawah area pedesaan kaki gunung Semar.
Jon hari ini sedang berjalan melakukan semacam reuni atau klangenan ketika masa muda dahulu.
Ketika sedang berjalan setelah turun dari bus kota antar daerah. Jon bergegas menuju Candi lama era kerajaan Majapahit yang kini masih sangat gagah berdiri hingga kini.
Karena perut belum diisi sarapan Jon mencari juga pedagang Nasi pecel khas daerah ini.
"Pak satu dong pesen pecel pakek nasi saja ya"
"Lho enakan pakek lontong"
"Ndak. Lagi carik nasi iki tuk sarapan sebelum hiking ke sana itu salah satu candi"
"Oalah mau hiking tho ke candi??"
"Candi yang mana mas"
"Itu yang ada lingga yoni-nya pak e"
"Lha cocok iki pakek mampir sekalian makan Lontong + Pecel"
"Iya memang demikian"
"Hehehehe"
Dalam hati Jon; "Penjual yang aneh. Dah dijelasken mintak nasi. Malah ngeyel kasih lontong.

Pantesan raine kek Lontong baik iku!"
"Hehehehehehe heh...." Mbatin Jon dalam hati
"Btw tadi saya bertemu anak Abg"
"Itu anak nampak bukan asli sini ya"
"Yang mana ya?"
"Secara memang banyak perantau ke mari mas?"
"Biasa lah cari peruntungan kan"
"Hehehehehheheh"
"Tapi kok beda yah. Mereka itu kek pusing atau piye yah??
"Ngopo mange mas?"
"Iya matane iku lho...""
Kek mata kurang tidur "
"Hehehehehheh..."
"Ohw kurang ngerti nek itu mah"
"Iki mas nasi pecelnya"
Jon segera menyantapnya. Lengkap ada Nasi, lauk pauk, sayuran dan tidak lupa bumbu pecel yang terbuat dari sambel kacang.
"Hmmm Enak nemen iki pecelnya."
"Pecel ala kaki pegununangan semar mang beda ya"
"Yo suwun mas"
"Pak tolong pecel 10 dibungkus ya. Dengan karet 3 masing-masing!!"
Segera yo pak. Iki mau bawa sarapan dan nderek ke atas gunung Semar"
"Iya siap mbak"
"Nah iki anak anak yang tadi"
"Hmmm..."
"Jon hanya mbatin saja melihat kembali anak muda-mudi berbaju hitam ini"
"Ya saya sekalian pamit pak e. Sudah tak bayar tadi yo. Suwun"
"Yo suwun yo mas sami sami"
"Wow.... indah tenan pemandangan kaki gunung Semar iki".
"Sambil jalan perlahan dan menikmati udara adhem
"Jon berjalan sendirian saja. Ya santai secara ini di area perusahaan perkebunan negara terluas di bawah kaki gunung semar. Yang di pagi selalu ramai petani kebun teh juga petani palawija lainnya.
Jon senang dan hobbi dengan sejarah bangsa bangsa. Makanya pun juga hobi berkunjung ke museum atau candi salah satu yang wajib absen.
Akhirnya sampai juga di Candi legend zaman era Majapahit Mataram kuno
"Lha iku yang tadi anaknya yang ketemu di warung lontong pecel"
"Ternyata mengarah ke candi yang sama"
"Hahahahah..."
"Mbak liat itu ada baik (kont** dan n*nok)!!!"
"Terdengar riuh rendah anak muda abg tadi sambil tertawa dan bersahutan"
"Nah ini tujuan kita.."
Jon yang berada di dekat namun sedang menikmati seni dan makna intrinsik di dalam relief candi hanya bisa mendengar saja
"Ini akan kita jadikan lambang perguruan kita!!"
"Sebut saja namanya Ratu memimpin rombongan"
"Ratu kemudian menjelaskan"
"Akan kita buat dasar dasar ad-art dari konsep lingga yoni "
"Ya memang banyak pr kita ini saudara-saudari!"
"Sontak mendengar hal tsb Jon membatin;
"Ohw Gimana bisa jadi lambang?!
Adek adek yg nyeleneh!
"Hihihihihihi...
"Jon tertawa dalam hati sambil mbatin saja "Lambang organisasi kok alat kelamin. Kek organisasi spesialis kedokteran saja. Hahahahahhaha..."
"Piye jal... blablas wes iki mah"
"Dan akan kita jadikan sumber kekuatan juga dewa-dewi. Maka kita panggil saja sebagai dewa Lingga Yoni" Sahut lagi salah seorang senior si Ratu tadi.
Demikian Jon mendengar jadi tambah bingung pun.
Namun sisi lain juga anggap ini anak ABG musti paham sangat perihal sejarah candi era Majapahit Mataram Kuno dan konsep Lingga Yoni.
"Dewa lingga-yoni apa pulak iku??"
"Dari mana adek adek itu belajar??"
"Cool kali deh ah.. Hihihihihihi..."
Jon membatin sambil mengarah berjalan ke batu simbol lingga dan simbol yoni
"Lalu rombongan tadi pun pergi setelah Jon datang di sisi arca batu tsb".
Jon jadi inget bacaan sejarah perihal masa lalu. Ini candi adalah bentuk dari konsep tempat ibadah dalam hal ini nyepi dan semedi di area kaki gunung Semar.
Lingga yoni hanya simbol kecil saja di sini. Fokusnya ya itu tetap pada Tuhan YME atau Dewa-dewi yang sudah diakui pada masa itu ketika candi ini didirikan.
"Macem-macem nama, semua agama ya sama lah. namun maksud dan tujuan nya sama saja."
Setelah selesai berkeliling. Jon ngupi sebentar dan udut merokok satu batang.
Sebelum hendak turun ke anak tangga pintu keluar masuk candi
Tiba tiba rame riuh plus geledek guntur terdengar.
"Jeger..." "Jeger...."
Walo nampak jauh tapi jelas sekali suaranya Anak ABG tadi yang tadi bertemu kini saling minta tolong"
"Tolong pak ini"
"Ini napa si mbak Ratunya"
"Tolong..."
"Lha kan... musti deh..."
"Anak sontoloyo dasar.."
"Mas iki tolong mbaknya "
Untungnya di candi itu ada penjaga candi dus merangkap kuncen.
Wajarlah banyak issue jika rombongan datang.
Mulutnya omong parah ndak bisa dijaga.
"Rem blong kebablasan... Hahahahahahah" "hihihihihi"
(sambil senyum Jon menutup mulutnya dan tertawa dalam hati)
"Tolenak...!"
"Sambil mengeram merem melek"
"Enyak enak enak ohw enak teross enak lagi.....
"Si mbak tadi sebut kata kata ndak jelas seperti alami kesurupan
Yang terdengar jelas hanyalah "enak enak".
"Wak..... hihihihihihihi..
"Kemudian tetiba!!!!
Suara cekikikan terdengar dari seorang lelaki juga dari rombongan abg yang sama
"Botol kecap "
"Botol kecap"
"Kikikikikikik...
"Si mas muda sebut saja Pejo. Selalu nampak bak wanita jadinya
Terdengar suara perempuan tua pun.
"Kikikikikikik...kikikikikik...!"
"Tolenak botol kecap""Werrrrr..."
"Mana botol kecap mana???"werrrrr...???
Jon yang sudah di dekat korban kesurupan pun bertanya
"Lha pak ini gimana??"
"Iya biasa lah di sini mas"
"Nanti sebentar juga sembuh"
"Sang penjaga candi hanya bisa jawab demikian. Karena musti memadamkan suasana gaduh tersebut".
"Wow secepat itu langsung reda ya dipadamkan oleh penjaga candi"
"Heheheheh.."
Jon bergegas turun ke bawah setelah izin ke pak penjaga. Pamit undur diri. Setelah membantu seperlunya.
Kejadian aneh demikian bagi Jon mah dah biasa saja.
Kata penjaga tadi ini anak anak dari ormas (organisasi masyarakat,red) baru berdiri. Lagi seneng senengnya main klenik supra natural dll. Infonya dari Perguruan Lontong Enak (PLE)itu.
"Sering ke sini itu yang paling senior"
"Semedi dan atau doa sebentar saja"
"Mbak Ratu namanya itu"
Demikian penjaga menjelaskan.
"Perguruan kok kek nama makanan??"
"Jejangan semboyannya juga dari ena untuk ena dan demi enak alias agar kenyang maka musti enak-enak?!"
"Kacau....!"
"Hahahhahaha"
Jon dan petugas candi, yang dikenalnya bernama Ahmad Aji, tertawa kecil melihat kelakuan pemuda-pemudi ABG tsb.
Sambil turun melewati perkebunan teh Ijo royo-royo.
Pun sambil menggerutu selama perjalanan turun.
"Kesurupan kok omong tolenak lalu botol kecap"
"Hahahahahahha"
"baik enak dan atau bool di kecap itu kali yak???"
"Manis jadi rasane dong"
"Oalah.. hahahha"
"baik enak dan bool enak."
Jadikan lagu organisasi lah jika demikian.. Besok mungkin akan jadikan sekalian lagu Mars ala PLE - perguruan lontong enak-enak".
"Hahahahahaha - Dunia o dunia"
"Dasar anak cemindil.. hehehS E N S O R"
Jon hanya bisa analisa dalam hati, pun langsung menunggu bus Elja tuk menuju desa Mandala Wangi tempat kediaman sementara selama menetap di area pegunungan Semar ini
Jon hari ini sedang berjalan melakukan semacam reuni atau klangenan ketika masa muda dahulu.
Ketika sedang berjalan setelah turun dari bus kota antar daerah. Jon bergegas menuju Candi lama era kerajaan Majapahit yang kini masih sangat gagah berdiri hingga kini.
Karena perut belum diisi sarapan Jon mencari juga pedagang Nasi pecel khas daerah ini.
"Pak satu dong pesen pecel pakek nasi saja ya"
"Lho enakan pakek lontong"
"Ndak. Lagi carik nasi iki tuk sarapan sebelum hiking ke sana itu salah satu candi"
"Oalah mau hiking tho ke candi??"
"Candi yang mana mas"
"Itu yang ada lingga yoni-nya pak e"
"Lha cocok iki pakek mampir sekalian makan Lontong + Pecel"
"Iya memang demikian"
"Hehehehe"
Dalam hati Jon; "Penjual yang aneh. Dah dijelasken mintak nasi. Malah ngeyel kasih lontong.
Spoiler for Lontong dan Nasi Pecel:

Pantesan raine kek Lontong baik iku!"
"Hehehehehehe heh...." Mbatin Jon dalam hati
"Btw tadi saya bertemu anak Abg"
"Itu anak nampak bukan asli sini ya"
"Yang mana ya?"
"Secara memang banyak perantau ke mari mas?"
"Biasa lah cari peruntungan kan"
"Hehehehehheheh"
"Tapi kok beda yah. Mereka itu kek pusing atau piye yah??
"Ngopo mange mas?"
"Iya matane iku lho...""
Kek mata kurang tidur "
"Hehehehehheh..."
"Ohw kurang ngerti nek itu mah"
"Iki mas nasi pecelnya"
Jon segera menyantapnya. Lengkap ada Nasi, lauk pauk, sayuran dan tidak lupa bumbu pecel yang terbuat dari sambel kacang.
"Hmmm Enak nemen iki pecelnya."
"Pecel ala kaki pegununangan semar mang beda ya"
"Yo suwun mas"
"Pak tolong pecel 10 dibungkus ya. Dengan karet 3 masing-masing!!"
Segera yo pak. Iki mau bawa sarapan dan nderek ke atas gunung Semar"
"Iya siap mbak"
"Nah iki anak anak yang tadi"
"Hmmm..."
"Jon hanya mbatin saja melihat kembali anak muda-mudi berbaju hitam ini"
"Ya saya sekalian pamit pak e. Sudah tak bayar tadi yo. Suwun"
"Yo suwun yo mas sami sami"
"Wow.... indah tenan pemandangan kaki gunung Semar iki".
"Sambil jalan perlahan dan menikmati udara adhem
"Jon berjalan sendirian saja. Ya santai secara ini di area perusahaan perkebunan negara terluas di bawah kaki gunung semar. Yang di pagi selalu ramai petani kebun teh juga petani palawija lainnya.
Jon senang dan hobbi dengan sejarah bangsa bangsa. Makanya pun juga hobi berkunjung ke museum atau candi salah satu yang wajib absen.
Spoiler for Jon ketika ABG dulu:

Akhirnya sampai juga di Candi legend zaman era Majapahit Mataram kuno
"Lha iku yang tadi anaknya yang ketemu di warung lontong pecel"
"Ternyata mengarah ke candi yang sama"
"Hahahahah..."
"Mbak liat itu ada baik (kont** dan n*nok)!!!"
"Terdengar riuh rendah anak muda abg tadi sambil tertawa dan bersahutan"
"Nah ini tujuan kita.."
Jon yang berada di dekat namun sedang menikmati seni dan makna intrinsik di dalam relief candi hanya bisa mendengar saja
"Ini akan kita jadikan lambang perguruan kita!!"
"Sebut saja namanya Ratu memimpin rombongan"
"Ratu kemudian menjelaskan"
"Akan kita buat dasar dasar ad-art dari konsep lingga yoni "
"Ya memang banyak pr kita ini saudara-saudari!"
"Sontak mendengar hal tsb Jon membatin;
"Ohw Gimana bisa jadi lambang?!
Adek adek yg nyeleneh!
"Hihihihihihi...
"Jon tertawa dalam hati sambil mbatin saja "Lambang organisasi kok alat kelamin. Kek organisasi spesialis kedokteran saja. Hahahahahhaha..."
"Piye jal... blablas wes iki mah"
"Dan akan kita jadikan sumber kekuatan juga dewa-dewi. Maka kita panggil saja sebagai dewa Lingga Yoni" Sahut lagi salah seorang senior si Ratu tadi.
Demikian Jon mendengar jadi tambah bingung pun.
Namun sisi lain juga anggap ini anak ABG musti paham sangat perihal sejarah candi era Majapahit Mataram Kuno dan konsep Lingga Yoni.
"Dewa lingga-yoni apa pulak iku??"
"Dari mana adek adek itu belajar??"
"Cool kali deh ah.. Hihihihihihi..."
Jon membatin sambil mengarah berjalan ke batu simbol lingga dan simbol yoni
"Lalu rombongan tadi pun pergi setelah Jon datang di sisi arca batu tsb".
Jon jadi inget bacaan sejarah perihal masa lalu. Ini candi adalah bentuk dari konsep tempat ibadah dalam hal ini nyepi dan semedi di area kaki gunung Semar.
Lingga yoni hanya simbol kecil saja di sini. Fokusnya ya itu tetap pada Tuhan YME atau Dewa-dewi yang sudah diakui pada masa itu ketika candi ini didirikan.
"Macem-macem nama, semua agama ya sama lah. namun maksud dan tujuan nya sama saja."
Setelah selesai berkeliling. Jon ngupi sebentar dan udut merokok satu batang.
Sebelum hendak turun ke anak tangga pintu keluar masuk candi
Tiba tiba rame riuh plus geledek guntur terdengar.
"Jeger..." "Jeger...."
Walo nampak jauh tapi jelas sekali suaranya Anak ABG tadi yang tadi bertemu kini saling minta tolong"
"Tolong pak ini"
"Ini napa si mbak Ratunya"
"Tolong..."
"Lha kan... musti deh..."
"Anak sontoloyo dasar.."
"Mas iki tolong mbaknya "
Untungnya di candi itu ada penjaga candi dus merangkap kuncen.
Wajarlah banyak issue jika rombongan datang.
Mulutnya omong parah ndak bisa dijaga.
"Rem blong kebablasan... Hahahahahahah" "hihihihihi"
(sambil senyum Jon menutup mulutnya dan tertawa dalam hati)
"Tolenak...!"
"Sambil mengeram merem melek"
"Enyak enak enak ohw enak teross enak lagi.....
"Si mbak tadi sebut kata kata ndak jelas seperti alami kesurupan
Yang terdengar jelas hanyalah "enak enak".
"Wak..... hihihihihihihi..
"Kemudian tetiba!!!!
Suara cekikikan terdengar dari seorang lelaki juga dari rombongan abg yang sama
"Botol kecap "
"Botol kecap"
"Kikikikikikik...
"Si mas muda sebut saja Pejo. Selalu nampak bak wanita jadinya
Terdengar suara perempuan tua pun.
"Kikikikikikik...kikikikikik...!"
"Tolenak botol kecap""Werrrrr..."
"Mana botol kecap mana???"werrrrr...???
Jon yang sudah di dekat korban kesurupan pun bertanya
"Lha pak ini gimana??"
"Iya biasa lah di sini mas"
"Nanti sebentar juga sembuh"
"Sang penjaga candi hanya bisa jawab demikian. Karena musti memadamkan suasana gaduh tersebut".
"Wow secepat itu langsung reda ya dipadamkan oleh penjaga candi"
"Heheheheh.."
Jon bergegas turun ke bawah setelah izin ke pak penjaga. Pamit undur diri. Setelah membantu seperlunya.
Kejadian aneh demikian bagi Jon mah dah biasa saja.
Kata penjaga tadi ini anak anak dari ormas (organisasi masyarakat,red) baru berdiri. Lagi seneng senengnya main klenik supra natural dll. Infonya dari Perguruan Lontong Enak (PLE)itu.
"Sering ke sini itu yang paling senior"
"Semedi dan atau doa sebentar saja"
"Mbak Ratu namanya itu"
Demikian penjaga menjelaskan.
"Perguruan kok kek nama makanan??"
"Jejangan semboyannya juga dari ena untuk ena dan demi enak alias agar kenyang maka musti enak-enak?!"
"Kacau....!"
"Hahahhahaha"
Jon dan petugas candi, yang dikenalnya bernama Ahmad Aji, tertawa kecil melihat kelakuan pemuda-pemudi ABG tsb.
Sambil turun melewati perkebunan teh Ijo royo-royo.
Pun sambil menggerutu selama perjalanan turun.
"Kesurupan kok omong tolenak lalu botol kecap"
"Hahahahahahha"
"baik enak dan atau bool di kecap itu kali yak???"
"Manis jadi rasane dong"
"Oalah.. hahahha"
"baik enak dan bool enak."
Jadikan lagu organisasi lah jika demikian.. Besok mungkin akan jadikan sekalian lagu Mars ala PLE - perguruan lontong enak-enak".
"Hahahahahaha - Dunia o dunia"
"Dasar anak cemindil.. hehehS E N S O R"
Jon hanya bisa analisa dalam hati, pun langsung menunggu bus Elja tuk menuju desa Mandala Wangi tempat kediaman sementara selama menetap di area pegunungan Semar ini
Diubah oleh scorpiolama 27-03-2024 22:30


bukhorigan memberi reputasi
1
43
Kutip
0
Balasan


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan