Sumber Gambar

Curhat Harus Tetap Syuting Film di Tengah Proses Perceraian, Ria Ricis: Lagi Berantakan Banget

Ria Ricis telah kembali ke panggung akting dengan peran utama dalam film horor yang diproduksi oleh Leo Pictures berjudul "Kiblat". Ricis mengungkapkan bahwa ia tertarik dengan film tersebut karena merasa bahwa ceritanya sangat menarik. Di dalam produksi ini, Ricis berbagi layar dengan beberapa aktor terkenal seperti Arbani Yasiz, Yasmin Napper, Denis Adhiswara, dan masih banyak lagi.

Saat menghadiri konferensi pers untuk peluncuran trailer film, Ricis berbagi pengalaman tentang tantangan yang dihadapinya selama proses syuting. Ia menegaskan bahwa proses syuting menjadi lebih rumit baginya karena pada saat yang sama, ia juga harus mengurus anak-anaknya. Ditambah lagi, Ricis harus mengatasi masalah rumah tangganya yang sedang dalam proses perceraian dengan Teuku Ryan.

"Dalam kondisi yang sangat sibuk dengan urusan anak-anak, momen syuting itu datang di waktu yang kurang tepat bagi saya. Jadi, saya harus mengakui bahwa semuanya menjadi sedikit berantakan," ujar Ria Ricis di Jakarta Pusat pada hari Kamis, 21 Maret 2024. Karena tekanan dari masalah keluarga, Ricis terkadang kesulitan mengingat dialognya saat akan melakukan pengambilan gambar. Ia mengakui bahwa saat itu kondisinya tidak dalam keadaan yang baik.

"Setiap kali akan melakukan adegan, saya kadang-kadang lupa apa yang harus saya lakukan. Karena, jujur saja, saya sedang mengalami banyak masalah," ungkapnya. "Ada satu momen di tengah malam di mana saya harus minta izin selama satu jam atau 30 menit untuk melakukan pengambilan gambar yang tidak boleh diganggu. Saya merasa bingung dan kerepotan karena posisi saya salah-salah, tapi sebagai seorang profesional, saya harus tetap fokus," tambahnya.

Meskipun mengalami berbagai kendala, Ricis merasa bersyukur karena berhasil memberikan penampilan terbaiknya dalam film tersebut. Ia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh banyak pihak. "Kiblat" direncanakan akan segera tayang pada tahun 2024.

Namun, film ini juga telah menuai kontroversi setelah Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan larangan terhadapnya. MUI menyatakan bahwa film tersebut dianggap menyebarkan pesan negatif terhadap ajaran agama, khususnya Islam. Mereka menyoroti gambar poster film yang menampilkan seorang perempuan sedang berdoa namun wajahnya berubah menjadi menyeramkan dalam pose yang dianggap tidak pantas. Oleh karena itu, MUI menegaskan bahwa film ini tidak boleh ditonton oleh umat Islam.

Reaksi masyarakat terhadap larangan ini pun bermacam-macam. Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah, K.H. Cholil Nafis, mengkritik keras film ini karena dianggap melecehkan agama. Netizen juga ikut menyuarakan kekecewaannya terhadap film tersebut karena dinilai mengeksploitasi ajaran agama Islam. Selain itu, materi dalam poster resmi film juga menuai kritik tajam karena dianggap menodai nilai-nilai agama.

Dengan demikian, film "Kiblat" telah menjadi perdebatan hangat di kalangan masyarakat terkait isu sensitivitas agama. Semua ini menunjukkan bahwa konten yang menyinggung agama memang selalu menjadi topik yang kontroversial dan memicu perdebatan di masyarakat.

Mencegah kontroversi di masyarakat memiliki banyak manfaat yang sangat penting. Berikut beberapa alasan mengapa pencegahan kontroversi sangat diperlukan:

1. **Pemeliharaan Harmoni Sosial:** Kontroversi dapat memecah belah masyarakat, memperburuk hubungan antarindividu atau kelompok, dan bahkan memicu konflik sosial yang lebih besar. Dengan mencegah kontroversi, kita dapat mempertahankan harmoni sosial dan memastikan bahwa masyarakat tetap bersatu dalam keragaman.

2. **Peningkatan Kesejahteraan Psikologis:** Kontroversi sering kali menyebabkan ketegangan dan stres bagi individu yang terlibat atau terpengaruh olehnya. Dengan menghindari kontroversi yang tidak perlu, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih damai dan mendukung kesejahteraan mental masyarakat secara keseluruhan.

3. **Pembangunan dan Kemajuan:** Kontroversi dapat mengalihkan perhatian dari isu-isu yang lebih penting dan mendesak, seperti pembangunan ekonomi, pendidikan, atau kesehatan. Dengan mencegah kontroversi, masyarakat dapat fokus pada upaya bersama untuk mencapai kemajuan dan pembangunan yang berkelanjutan.

4. **Penguatan Kepemimpinan:** Pemimpin dan pihak berwenang diharapkan untuk menjaga stabilitas dan ketertiban di masyarakat. Dengan mencegah kontroversi, pemimpin dapat memperkuat otoritas dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan mereka.

5. **Pemeliharaan Citra dan Reputasi:** Kontroversi dapat merusak citra dan reputasi individu, lembaga, atau organisasi. Dengan memperhatikan potensi kontroversi dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi reputasi dan integritas diri serta entitas yang terlibat.

6. **Promosi Dialog dan Toleransi:** Mencegah kontroversi memungkinkan untuk mempromosikan dialog yang konstruktif, saling pengertian, dan toleransi di antara beragam pandangan dan keyakinan. Ini membuka jalan bagi pembelajaran, pertumbuhan, dan kolaborasi yang lebih baik di masyarakat.

Dengan memprioritaskan pencegahan kontroversi, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih stabil, harmonis, dan produktif bagi semua anggota masyarakat. Hal ini penting untuk memastikan perkembangan yang berkelanjutan dan kesejahteraan yang lebih baik bagi semua.

Link Referensi