blackordoAvatar border
TS
blackordo
#NgabuburitCerita Ramadhan Dalam Kenangan


Source : fpscs.uii.ac.id



Halo GanSis semua… Selamat menunaikan ibadah puasa! Semoga Ramadhan tahun ini membawa sukacita, kesehatan, dan kemakmuran bagi kita semua.


Terlalu banyak kisah mengenai Ramadhan, bahkan Bulan Ramadhan sendiri mampu membentuk tradisi pada wilayah-wilayah tertentu dipenjuru dunia. Contohnya daerah ane, Aceh.

Ramadhan sangat mempengaruhi tradisi dan kebiasan masyarakat di wilayah ane GanSis. Contohnya tradisi Meugang, dimana setiap H-2 Ramadhan  dan H-2 Lebaran masyarakat Aceh berbondong-bondong membeli daging sapi/kerbau untuk dijadikan berbagai hidangan. Dua hari tersebut disebut dengan hari Meugang.



***



Waktu ane masih kecil dulu, ada tiga momen dalam setahun yang ane dan saudari-saudari ane paling tunggu-tunggu. Satu, hari Meugang menjelang Ramadhan. Dua, hari raya Idul Fitri dan tiga hari raya Idul Adha.


Ane lahir dari keluarga yang sangat sederhana, Almarhum kedua orangtua ane semasa beliau hidup bekerja sebagai guru. Jaman dulu profesi guru hidup hanya dari gaji dan tunjangan beras, dimana gaji bulan ini tidak bersisa untuk bulan depan dan beras yang dibagikan harus dibersihkan dulu dari kutu dan batu sebelum dimasak. Namun, setiap Meugang kami sekeluarga selalu makan daging, meskipun dalam setahun hanya pada momen Meugang kami bisa bersantap daging.

Saat SMA ane baru sadar, ternyata daging yang kami santap saat hari Meugang merupakan hasil konversi dari beberapa ekor unggas yang dipelihara oleh ibu ane, juga malam-malam panjang yang dijalani ayah ane memancing ikan di laut (Ya Allah, lapangkanlah kubur mereka).





Source: sourcesofinsight.com



Dalam menjalankan puasa kami dilatih dengan konsep “wortel dan tongkat”. Ayah yang membagikan wortel dan ibu….iya, ibu ane tipikal emak-emak indo kebanyakan, yang sein ke kiri dan belok ke kanan, yang punya jurus auman singa juga gemar smackdown kami anak-anaknya hahaha.

Oke, ulang lagi. Ayah yang membagikan wortel dan ibu yang memegang tongkat hukuman. Jika ane dan saudari-saudari ane mampu berpuasa 30 hari full maka kami boleh minta dibelikan mainan sama ayah, dan ayah selalu mampu menunaikan janjinya walaupun ane ga tau entah apalagi yang dikonversinya menjadi mainan kami saat itu.


Namanya anak kecil, meski keinginan untuk mainan sangat mengebu-gebu namun ada kalanya kita masih sangat tergiur dengan iklan sirup yang botolnya berkeringat dingin juga iklan mie instan yang ada paha ayam coklat serta telur matasapi saat dihidangkan.

Disaat iklan-iklan ini meronta-merontakan jiwa lapar dahaga kami, maka disaat itulah ibu bertindak. Dibuka dengan jurus auman singa yang langsung menjernihkan pikiran kami dari botol berkeringat dingin dan paha ayam warna coklat, kemudian dilanjutkan dengan Attitude Adjustment khas John Cena yang melancarkan aliran darah dari perut menuju otak sehingga menjernihkan pikiran. Lalu ibu lap tangan, kipas-kipas lengan dan balik badan ke dapur (hanya Allah yang tau betapa kami mencintai beliau).




***

Ketika remaja, rutinitas Ramadhan ane kembali berubah. Ada kewajiban baru saat itu, Asmara Subuh!. Jadi habis sahur dan selesai shalat subuh ane dengan beberapa orang temen-temen micin ane keluar pergi jalan-jalan di jalanan dekat persawahan kampung ane. Disana kami ketemu dengan micin-micinwati kampung ane juga, yangmana kami sama-sama kenal silsilah keluarga masing-masing sampai tiga turunan diatas kami.

Dipinggir sawah itu kami duduk,berdiri, lompat-lompat kemudian bicara tentang menu sahur,menu buka puasa,episode dragonball minggu kemarin lantas matahari terbit langit terang, kami pulang. 

Begitu seterusnya selama bulan Ramadhan. Tidak bisa dipungkiri, karena sering bertemu ada beberapa dari kami micinwan dan micinwati yang tumbuh bunga-bunga kasih dalam hatinya. Tapi itu ga lama, auman singa dari ibu masing-masing bikin bunga layu,luruh jadi kompos. Selesai. Tamat. Sudah.



Pada sore hari kami kembali keluar rumah, dengan tujuan masih kumpul-kumpul ga jelas sekedar menghabisakan waktu sembari menunggu saat berbuka. Berburu takjil?, kala itu tradisi ini tidak ada dalam keluarga ane, takjil kami sekeluarga murni hasil tangan ibu ane. Seandainya pun sesekali ane jalan-jalan ke area pasar takjil itu hanya sekedar cuci mata penambah lapar.



***

Masa kuliah merupakan titik paling berharga dalam kehidupan berpuasa ane. Ane kuliah di salah satu universitas negri di ibukota provinsi, jadi ane merantau dari kampung mungil ane menuju kota yang nota bene buat ane yang saat itu belum pernah kemana-mana berasa ke luar negri.

Sebagai mahasiswa perantauan yang dapat kiriman bulanan pas-pasan maka hidup hemat dan rasa lapar sudah hal biasa. Saking biasanya, rasa lapar itu udah seperti sohib sejati ane, tiap hari ketemu, 24 jam Hahahaha.

Jadi, ketika masuk bulan suci Ramadhan dan ane berpuasa maka senangnya luar biasa, karena rasa lapar yang biasa ane rasa pada bulan Ramadhan jadi punya makna, dapat pahala, sangat berharga.

GanSis, apa menu buka puasa kalian hari ini?, enak kah?, nikmatkah?, jangan lupa bersyukur. Bahwa ane sudah pernah sahur dengan nasi tambah garam dan buka puasa pake air putih campur do’a, dan kala itu sungguh berasa nikmat buat ane. Ketika hati rela atas segala keadaan, bersyukur atas segala rizki yang diberikan maka Allah pasti menurunkan rahmatNya.



***

Sekarang, udah banyak kota yang ane singgahi di negri ini dalam perjalanan mencari nafkah, bahkan ane kini menjadi seorang ayah.

Alhamdulillah, anak ane sudah berumur tujuh tahun dan sudah mampu puasa penuh dari sahur sampai magrib. Tiap sore kami pergi berburu takjil demi memuaskan keinginan si buah hati yang semangat berpuasa.

Ane sadar, perjuangan ane saat ini untuk memenuhi keperluan keluarga ane jauh lebih mudah dibandingkan perjuangan orang tua ane dulu. Ane pahami, bahwa kehidupan ane sekarang sangat jauh lebih baik dibandingkan kehidupan masa kecil ane dulu.

Yang sungguh ane sedihkan adalah, disaat ane sudah mampu untuk bahagiakan kedua orang tua ane tapi mereka sudah ga ada lagi, kecuali do’a yang tidak butuh materi ga ada lagi yang bisa ane beri.

Setiap orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, yang ane khawatirkan adalah dengan segala kemudahan yang diberikan oleh Allah untuk membesarkan anak ane, akankah anak ane dapat mencintai ane dan istri ane seperti ane mencintai ayah dan ibu ane.

Ane yakin, anak ane tidak dapat melihat perjuangan ane untuk keluarga ini. Karena ane memang tidak berjuang, segalanya Allah permudah. Semoga Allah merahmati.


GanSis, bagaimana puasa kalian Ramadhan kali ini. Masihkah merasakan nikmatnya berbuka dengan air putih campur do’a?. Masihkah merasakan nikmatnya upaya mencari rizki untuk dinikmati oleh orang tua?. Masihkah bisa menikmati menu buka puasa keasinan yang dimasak oleh ibu?.


Semoga Ramadhan tahun ini membawa sukacita, kesehatan, dan kemakmuran bagi kita semua.


Diubah oleh blackordo 27-03-2024 04:47
azhuramasdaAvatar border
ceuhettyAvatar border
ceuhetty dan azhuramasda memberi reputasi
2
561
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan