Bismillahirrahmanirrahim

Manusia mana di muka bumi ini yang tidak mengharapkan kehidupan tenang dan lebih baik?

Tentu semua orang mendambakan hal tersebut, hanya saja sebagian orang justru tidak memahami, apa yang menyebabkan hidupnya tidak dapat berbahagia atau apa yang menjadikan sebab hidupnya tidak terasa kebahagiaan.

Berikut ini beberapa hal yang perlu diperiksa dalam kehidupan sehari-hari:

1. Periksa Shalat

Jika suatu hari di dalam dirimu terasa diuji oleh syahwat dan nafsu, maka ketahuilah bahwa yang perlu dipertanyakan di sini adalah bagaimana sesungguhnya salatmu?

Karena kita tahu dalam sebuah firman Allah subhanahu wa taala terkait fungsi salat, yaitu pada surat Al Ankabut ayat 45


Dari firman Allah subhanahu wa taala tersebut, cukuplah jelas bahwa dengan salatlah solusi mencegah seseorang dari perbuatan keji dan munkar.

Selain itu, salat merupakan ibadah yang berbeda dengan yang selainnya, karena salat ibadah yang paling utama dan amalan pertama yang akan dihisab kelak.

2. Periksa Hubungan Bakti terhadap Orang Tua

Bagian kedua ini, ketika diri seseorang kerap merasa tidak tenang atau bahkan merasa hati ini keras, maka tugas kita yaitu mencoba instrospeksi pada diri sendiri, kira-kira seperti apa kondisi hubungan kita dengan orang tua?

Bagaimana pula bukti bakti kita kepada keduanya. Kita tahu, bagaimana dan seperti apa pengorbanan kedua orang tua kita, kepada kita hingga detik ini. Tentu saja jasa keduanya tidak terhitung banyaknya. Bahkan untuk membayar keduanya saja, tentu tidak akan dapat terbayarkan.

Maka cukuplah kita selaku anak, wajibkan diri untuk berbuat baik dan berbakti kepada keduanya. Karena hanya dengan cara itulah Allah subhanahu wa taala akan turunkan rahman rahim-Nya, sehingga kita akan jauh merasa lebih tenang, dan hati pun semakin lembut

3. Periksa Hubungan dengan Al Qur'an

Bagi kaum muslimin, Al Qur'an merupakan pedoman hidup. Jika seseorang ingin selamat, tentu harus mengikuti panduan hidup.
Muslimin pasti tahu bahwa Al Qur'an memiliki banyak sekali fadhilah. Jadi, ketika seseorang merasa sempit dan tertekan, maka perlu dicurigai bagaimana hubungannya dengan Al Qur'an.




Ketika seorang hamba kerap merasa gelisah, kurang teguh dalam mendapati kebenaran, maka dapat dicek bagaimana sesungguhnya seseorang itu menyikapi nasihat yang sampai kepadanya.

Jika seseorang ternyata sulit menerima nasihat, lalu kerap melakukan penolakan pada setiap nasihat yang singgah, maka hal tersebut berakibat pada kegelisahan hidup seseorang.

Itulah beberapa perkara yang perlu diperhatikan dan diperiksa agar hidup seorang hamba tidak lagi terlalu menjadi budak hawa nafsu, tidak tenang, keras hati, merasa tertekan, kesempitan juga senantiasa gelisah terhadap kebenaran. Semoga bermanfaat.