si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Inovasi Baru, Rusia Pasang Sangkar Anti-Drone di Kapal Selam Nuklir
Quote:


Baru-baru ini liputan yang dilakukan televisi Russia-24 menarik perhatian warganet military enthusiast, pasalnya salah satu kapal selam nuklir Rusia yang bernama Tuladari keluarga Kelas Delta-IV telah dipasangi sangkar anti-drone. Sangkar berbentuk persegi panjang itu ditempatkan di atas conning tower. Bagi Agan yang sudah mengikuti perang Rusia-Ukraina selama dua tahun ini, pasti tak asing dengan desain sangkar anti-drone tersebut.

Sangkar tersebut oleh pihak Barat dikenal dengan nama cope cage. Pada awalnya sangkar tersebut dipasang pada tank untuk menangkal senjata anti-tank yang menyerang bagian turret (kubah) tank dari atas. Namun, pada perkembangannya, peran senjata anti-tank tergantikan oleh drone FPV. Fungsi cope cage kemudian ikut berubah, dan kini dikenal sebagai sangkar anti-drone. Selain itu, pemasangan sangkar ini tidak hanya pada tank, melainkan juga pada kendaraan angkut personel sampai kendaraan tempur infantri.

Liputan yang dilakukan oleh televisi Russia-24 diduga diambil pada awal bulan Maret ini di Gadzhiyevo di wilayah Murmansk. Dalam liputan tersebut kapal selam rudal balistik nuklir Tula terlihat berlabuh di seberang Vepr, kapal selam serang nuklir Project 971U, yang juga dikenal sebagai Kelas Akula II. Vepr yang jauh lebih ramping tidak dipasangi sangkar anti-drone.

Gadzhiyevo yang menjadi lokasi liputan media Rusia berjarak lebih dari 1.600 km jauhnya dari garis depan di Ukraina dan juga berada di luar jangkauan drone kamikaze jarak jauh Ukraina. Akan tetapi, tim sabotase mampu melakukan serangan di dalam wilayah Rusia, termasuk dengan menggunakan drone bersenjata jarak pendek. Saat ini operasi tersebut telah terjadi hingga wilayah Pskov di Rusia, namun masih ratusan kilometer di selatan Murmansk. Kuat dugaan Rusia sedang mengantisipasi aksi sabotase semacam itu dengan menguji coba pemasangan sangkar anti-drone di kapal selamnya.

Quote:


Tidak seperti kapal selam permukaan semisal destroyer atau frigat yang memiliki senjata kanon untuk menembak drone, kapal selam pada umumnya tidak dilengkapi senjata semacam itu. Sehingga memungkinkan untuk melakukan serangan memakai drone saat kapal selam muncul ke permukaan, seperti saat sedang sandar di pelabuhan. Saat di permukaan kapal selam punya manuver yang terbatas, hal ini bisa jadi kelemahan yang diekspos di era perang modern memakai drone.

Di sisi lain, serangan drone yang berhasil terhadap kapal selam nuklir bisa menjadi bencana. Bahkan jika drone hanya membawa hulu ledak yang relatif kecil, hal ini berpotensi memicu kebakaran dahsyat. Kebakaran besar yang terjadi di kapal selam nuklir dapat menimbulkan dampak besar di luar lambung kapal, terutama jika kapal tersebut tidak jauh dari laut.

Drone FPV, khususnya, sangat bermanuver dan telah menunjukkan kemampuannya untuk masuk ke dalam kendaraan lapis baja melalui lubang terbuka dan masuk ke dalam gedung melalui bukaan apa pun yang tersedia. Drone bersenjata yang dikonfigurasi untuk menjatuhkan amunisi improvisasi juga terbukti mampu memasukkan muatannya ke dalam lubang palka dan ruang kecil lainnya di kendaraan tempur. Drone yang lebih kecil, bergerak tidak menentu, sulit dikenali dan sulit ditembak jatuh.

Quote:


Conning towermenjadi area penting di kapal selam, karena dijadikan akses keluar masuk kru saat sandar di pelabuhan. Jika lubang di area conning tower terbuka sedikit saja, hal itu bisa jadi bencana. Sementara itu, menurut analisis The War Zone, kemungkinan sangkar anti-drone itu bisa dilepas dan dipasang kembali dengan mudah. Artinya sangkar hanya dipasang saat kapal selam sandar di pelabuhan. Karena akan sangat aneh jika sangkar itu tetap dipasang saat kapal selam menyelam, hal tersebut bisa mengganggu manuver kapal selam.

Pemasangan sangkar anti-drone di kapal selam tampaknya baru sekadar uji coba, pasalnya dari dua kapal selam yang tampil dalam liputan televisi, hanya satu kapal selam yang dipasangi sangkar tersebut. Pemasangan sangkar tersebut juga sesuai dengan arahan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu yang menyerukan pertahanan lebih besar dan kesiapan umum lebih baik terhadap ancaman drone udara dan drone laut Ukraina, yang telah menenggelamkan tiga kapal perang Rusia di Laut Hitam sejak Februari 2024. Shoigu menyampaikan hal tersebut saat kunjungan ke markas Armada Laut Hitam di Sevastopol pada 17 Maret 2024.

Sementara untuk sangkar anti-drone yang digunakan pada kendaraan tempur di darat telah dikembangkan desainnya dalam berbagai variasi, di mana bentuknya tidak harus kotak/persegi panjang. Sebenarnya penerapan sangkar anti-drone kurang efektiv, karena dalam beberapa kasus di darat, sangkar ini masih bisa dijebol oleh drone. Pasalnya drone bisa dilewatkan tiang penyangga sangkar dan kemudian masuk ke lubang palka kendaraan tempur.

Quote:


Pemasangan sangkar anti-drone pada kapal selam nuklir Rusia menunjukkan jika Moskow tidak lagi menganggap remeh ancaman dari drone FPV yang semakin bertambah jumlahnya di medan perang. Meski lokasi kapal selam mereka jauh dari garis depan, rupanya mereka tak mau ambil risiko. Moskow juga mulai waspada akan serangan sabotase yang kini sudah masuk ke dalam wilayah Rusia. Terlepas efektiv atau tidak, pemasangan sangkar tersebut adalah solusi terbaik yang bisa dilakukan untuk saat ini.




---------------





Referensi Tulisan: The War Zone
Sumber Foto: sudah tertera
Diubah oleh si.matamalaikat 23-03-2024 10:38
xconvertagentAvatar border
krukovAvatar border
geopoliticsgeekAvatar border
geopoliticsgeek dan 10 lainnya memberi reputasi
11
994
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan