Kaskus

News

mnotorious19150Avatar border
TS
mnotorious19150
Cegah Banjir dan Polusi, Sampah Ciliwung jadi Kompos di TB Simatupang
Cegah Banjir dan Polusi, Sampah Ciliwung jadi Kompos di TB Simatupang

Proyek Saringan Sampah Ciliwung di TB Simatupang berhasil menangani 230 meter kubik sampah yang berasal dari hulu.

Penyaringan yang dibangun dengan menelan anggaran Rp195 Miliar itu dibuat untuk mencegah tumpukan sampah yang masuk ke pusat kota maupun ke muara atau lautan di Jakarta.

Selain untuk mencegah sampah ke pusat kota Jakarta atau bahkan di hilir sungai Ciliwung, hasil cacahan sampahnya bisa dimanfaatkan untuk pelestarian lingkungan dan ketahanan pangan.

Sampah yang dihancurkan diolah menjadi kompos dan bahan bakar.

Alat berat berupa exscavator bercapit sedang sibuk dioperasikan untuk mengangkat sampah yang berserakan dari badan air sungai ke lokasi datar dan terbuka di tempat penyaringan sampah Sungai Ciliwung di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan.

Sampah-sampah yang didominasi jenis sampah kayu-kayuan itu sebelumnya tersangkut di saringan sampah yang sudah disiapkan, lengkap dengan ponton yang mengapung membentang dari ujung seberang hingga lokasi penyaringan.

Adhitya Oktaberry, Koordinator Saringan Sampah TB Simatupang atau Proyek Treatmen Sungai Ciliwung saat ditemui di lokasi mengatakan, untuk mengarahkan sampah ke segmen sungai atau tempat penyaringan ini ada dua ponton yang disiapkan.

“Fungsinya untuk menghindari efek bendung yang diakibatkan oleh sampah yang tertahan di badan air,” katanya awal Maret 2024 lalu.

Pada bagian ini, lanjut Adhitya, ada dua tahapan proses penyaringan yang dilakukan. Saringan pertama difungsikan untuk menampung sampah-sampah berukuran di atas 50 sentimeter. Sedangkan saringan yang kedua difungsikan untuk menangkap sampah-sampah berukuran di atas 20 sentimeter.

Dari lokasi datar dan terbuka, dengan menggunakan mesin berat lainnya sampah-sampah itu kemudian ditumpuk di lokasi implasemen sampah sementara.

Sampah-sampah yang menumpuk itu kemudian dicacah menggunakan mesin-mesin besar. Selain penyaringan, proses penghancuran ini juga ada dua macam.

Pertama, sampah dihancurkan dengan menggunakan mesin jenis conveyor menjadi ukuran sekitar 5-20 sentimeter. Kedua, sampah dihancurkan menjadi ukuran lebih kurang 3-5 sentimeter.


Melahirkan Kompos

Adhitya melanjutkan, usai dihancurkan, tahapan berikutnya yaitu proses pencacahan. Tahapan pertama, sampah yang berukuran besar dicacah menjadi ukuran 10-20 sentimeter. Selesai dicacah, sampah kemudian dipisah secara otomatis. Fungsinya untuk memisahkan sampah kasar dan sampah halus sebelum dimasukkan ke pencacah tahap kedua.

Sementara untuk pencacahan tahap kedua ini berfungsi untuk mencacah sampah menjadi ukuran 3-5 sentimeter. Sedangkan untuk jenis-jenis sampah yang dicacah selain kayu, bambu, ada juga sampah bekas bangunan, sampah pertanian, karet, plastik, tekstil, hingga logam.

Dalam kesempatan yang sama, Misar, Pengendali Khusus Saringan Sampah TB Simatupang juga petugas dari Unit Penanganan Sampah Badan Air, Dinas Lingkungan hidup DKI Jakarta mengungkapkan, sampah-sampah yang dicacah tersebut berasal dari hulu Ciliwung yang berasal dari Depok dan Bogor.

Sampah tersebut, katanya, harus dipilah karena akan diolah menjadi pupuk kompos setengah jadi dan juga bahan alternatif untuk menghasilkan bahan bakar alternatif (refuse derived fuel/RDF) atau bahan baku yang mempunyai kualitas yang konsisten.

“Kompos yang kita produksi ini masih dalam bentuk mentah. Karena masih baru pencacahan. Seharusnya di proses terlebih dahulu. Ada penambahan beberapa bahan lagi baru bisa kita gunakan untuk tanaman,” katanya.

mongabay.co.id
itkgidAvatar border
BandittkAvatar border
Bandittk dan itkgid memberi reputasi
2
269
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan