Kaskus

News

4574587568Avatar border
TS
4574587568
Serangan Udara AS-Inggris Targetkan Houthi di Yaman, 11 Orang Tewas
 Serangan Udara AS-Inggris Targetkan Houthi di Yaman, 11 Orang Tewas

Sanaa -

Rentetan serangan udara yang dilancarkan pasukan koalisi Amerika Serikat (AS) dan Inggris menghantam kota-kota pelabuhan dan kota-kota kecil di wilayah Yaman. Serangan yang diyakini menargetkan kelompok Houthi itu dilaporkan menewaskan sedikitnya 11 orang dan melukai belasan orang lainnya.

Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (13/3/2024), laporan Al Masirah, televisi utama yang dikelola Houthi, menyebut sedikitnya 17 serangan udara menghantam sejumlah wilayah Yaman pada Senin (11/3) waktu setempat.

Beberapa serangan disebut menghantam kota pelabuhan utama Hodeidah dan pelabuhan Ras Issa.

Juru bicara pemerintah Yaman yang diakui internasional, dalam pernyataan terpisah kepada Reuters, melaporkan bahwa sedikitnya 11 orang tewas dan sekitar 14 orang lainnya mengalami luka-luka akibat rentetan serangan udara di Yaman tersebut.

Tidak diketahui secara jelas apakah terdapat anggota Houthi di antara korban tewas dan luka.

Serangan udara itu terjadi beberapa hari setelah kematian pertama warga sipil dalam serangan rudal Houthi di jalur pelayaran internasional di Laut Merah dan sekitarnya. Houthi marak melancarkan serangan di perairan strategis itu sebagai bentuk solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza yang digempur Israel.

Serangan udara terhadap target Houthi di Yaman pada awal pekan ini tersebut juga bertepatan dengan hari pertama bulan suci Ramadan.

Meskipun menghadapi serangan balasan dari koalisi AS dan Inggris, kelompok Houthi justru semakin meningkatkan serangan-serangan mereka terhadap kapal-kapal komersial di salah satu jalur pelayaran tersibuk di dunia tersebut.

Pada Rabu (26/2) pekan lalu, serangan Houthi di Teluk Aden menewaskan tiga awak kapal bulk carrier bernama True Confidence, yang berbendera Barbados dan dioperasikan oleh Yunani.

Beberapa hari sebelum itu, sebuah kapal kargo Rubymar tenggelam sekitar dua pekan setelah dihantam rudal Houthi pada 18 Februari lalu.

Maraknya serangan Houthi membuat banyak kapal memilih untuk menempuh perjalanan lebih lama dan lebih memakan biaya di sekitar Tanjung Harapan, Afrika, demi menghindari rute berbahaya melalui Teluk Aden dan Laut Merah menuju Terusan Suez. Hal ini meningkatkan biaya pengiriman secara tajam.

sumber
0
43
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan