- Beranda
- Komunitas
- Story
- Heart to Heart
Cerita Ane Alami Bullying Sejak Kecil dan Dampaknya #StopBullying


TS
harrywjyy
Cerita Ane Alami Bullying Sejak Kecil dan Dampaknya #StopBullying
Quote:
Pendahuluan
Karena lagi hangat-hangatnya isu bullying, ane jadi mau berbagi cerita mengenai bully yang ane rasakan di masa sekolah sampai kerja. Sebenarnya bullying ini seharusnya jadi perhatian khusus oleh yang berwenang ya karena memang bullying itu ada di mana-mana. Bullying tidak hanya terjadi saat ada anak artis yang jadi pelaku. Tapi bullying masih terjadi setiap harinya, mungkin tanpa kita sadari.
Quote:
Pengalaman Bullying di Masa SD
Oke cerita akan ane mulai di bangku sekolah dasar. Ane sejak kecil adalah anak yang bisa dibilang lemah secara fisik dibanding anak-anak lainnya. Kurang bertenaga dan kelihatan lemas, disenggol sedikit pun bisa jatuh. Ya, kaya perempuan jatohnya tapi ane gak ngondek ya. Ditambah ane juga tidak pandai matematika yang entah mengapa jadi standar kepintaran murid di masa itu.
Semua kekurangan itu sudah cukup membuat ane ditindas murid-murid lainnya. Ane selalu jadi sasaran ejekan dan olok-olokan yang mengatakan ane “lemot, cacat mental” Ane juga sering dikerjain sama teman-teman yang akhirnya membuat ane dipermalukan di depan umum. Teman-teman ane juga sering kali seenaknya seperti mengambil pensil, penghapus, mengambil sepatu dan melemparnya. Ane hanya diam tak melawan.
Bullying yang terjadi semakin gila saat ane masuk kelas 6 SD. Saat itu bukan hanya sesama murid, tapi juga guru yang ikut membully ane. Seperti yang ane katakan barusan, ane gak pandai matematika. Dan hal itu sudah cukup membuat hampir semua laki-laki di kelas membully-ku. Ane pernah dipermalukan oleh guru di depan kelas karena tak bisa menyelesaikan soal matematika, ane juga pernah diberi tempat duduk khusus “anak bodoh” oleh guru bersama beberapa anak lainnya.
Baik anak pintar, anak yang biasa saja, semuanya selalu membullyku. Pernah satu kali ane melawan, ane memberanikan diri menghajar salah satu anak yang kerap mengejekku. Akhirnya dia nangis. Tapi akhirnya dia playing victim dan teman-teman ramai-ramai menyalahkanku karena memukul temanku padahal dia duluan yang mengejekku. Sampai sekarang, setiap ada reuni SD ane gak pernah datang. Ane sudah memaafkan mereka, tapi ane tidak mau bertemu mereka. Bukan benci, tapi takut luka masa lalu muncul lagi.
Quote:
Bullying di Lingkungan Sekitar Rumah
Kita beralih ke lingkungan rumah. Di lingkungan rumah, ane juga dibully oleh teman sebaya. Bullying yang ane alami hampir sama dengan di sekolah. Bahkan lebih parah. Yang paling parah adalah saat tanganku robek terkena pecahan kaca akibat kelanean teman-temanku. Pernah juga mereka melumuri wajahku dengan ingus atau lendir hidung. Menjijikan? Ya, tapi itu yang ane rasakan.
Bukan hanya oleh anak-anak sebaya. Orang dewasa pun turut mengucilkanku. Banyak dari orang dewasa yang bilang “ane tidak berguna, tidak becus, tidak bisa diandalkan” karena ane lemah. Mereka selalu menghakimi ane sehingga ane merasa sendirian saat itu.
Quote:
Bullying di Masa SMP
Lalu memasuki SMP. Beberapa teman SD ada yang satu SMP denganku. Di sini ane dibully hanya di tahun pertama. Bullying di SMP mulai lebih sering secara fisik mulai dari memukul kepala dan memukul bagian tubuhku yang lain. Yang paling menyakitkan adalah saat ane ikut ekstrakulikuler futsal dan mereka berkata pada ane, “orang lemot ngapain ikut-ikutan.”
Kenapa bullying yang ane rasakan hanya terjadi di tahun pertama. Karena di tahun-tahun berikutnya ane menjadi orang yang berbeda. Ane dapat satu teman dan ane hanya berteman dengan satu orang itu, bahkan sudah 10 tahun lebih kami masih berteman dengan baik. Ane tidak pernah lagi berhadapan dengan para tukang bully tapi perasaan tanetku terhadap mereka masih sangat besar. Sedangkan di rumah, ane hanya mengurung diri di kamar dan menjadi sosok tertutup. Karena ane takut kalau keluar dan bertemu orang, mereka akan jahat pada ane.
Quote:
Bullying di Tempat Kerja
Kita melompat bertahun-tahun berikutnya, saat ane sudah lulus sekolah dan bekerja di salah satu perusahaan. Tak disangka, di masa menuju dewasa ane harus menghadapi sekali lagi peristiwa bullying. Ada sekelompok orang di perusahaan itu yang memang selalu sinis dan membuatku tidak nyaman. Mereka senang mempermalukanku dan mempermainkanku. Menyembunyikan sepatuku atau melempar-lempar sepatuku ke sana-ke mari dan ane berusaha mengejarnya seperti anjing. Di sini, ketanetanku terhadap orang semakin menjadi-jadi.
Quote:
Dampak Bullying Ane
Bullying merubahku menjadi orang yang tertutup, kerap paranoid, taut berada di lingkungan sosial dan cenderung menghabiskan waktu di dalam rumah. Ane takut tiap kali ada orang melihat ke arah ane. Ane selalu tidak jadi lewat suatu jalan bila jalanan itu banyak orang sedang nongkrong, lebih baik ane lewat jalan lain walau lebih jauh.
Sekarang bullying sudah tidak ane rasakan. Tapi efeknya masih ada sampai sekarang. Hinaan, cacian, dan semua peristiwa buruk di masa lalu kini berubah menjadi hal yang lebih menanetkan. Kalimat “lu gak berguna, lu gak berharga, lu gak becus,” semua itu masih terngiang-ngiang dan seperti ada yang bisikan di kepala ane sehingga menjadi masalah mental serius yang membuat ane kini harus rutin terapi dan minum obat dari psikiater di usia ane yang sudah 20+ ini.
Jujur ane pun gak mau terlahir seperti ini bahkan ane gak pernah minta untuk hidup. Gak adil aja rasanya disaat semua orang sempurna, ane malah banyak kekurangannya. Ane gak tahu apa yang bikin ane berharga, berarti untuk orang-orang. Ane gak berharga intinya. Kalau ane bisa memilih, ane lebih baik menjadi orang lain. Menjadi ane itu sangat tidak beruntung. Sebegitu benci ane sama diri sendiri. Ane rasanya mau kabur, tapi gimana caranya kabur dari kehidupan kaya gini? Ya cuma satu dan ane rasa kalian tahu apa yang ane maksud.
Maaf kalau terlalu panjang dan semoga kalian nyaman membacanya. Ane hanya ingin berbagi cerita sekaligus bersuara sebagai korban bullying agar hal-hal seperti ini dipandang sebagai hal yang penting.
Sebagai korban bullying, yang ane butuhkan hanyalah teman. Ane tidak butuh balas dendam atau seseorang membalas mereka untukku. Kalian tidak perlu membela korban bullying dengan kekerasan atau hukuman, cukup ada dan mendampingi bahwa korban bullying supaya meyakinkan bahwa ia tidak sendirian. Bahwa dirinya berarti dan ada orang yang peduli dengannya, bahwa tidak semua orang jahat. Maka kalian sudah menjadi pahlawan bagi korban bullying. Dahulu, ane tidak mendapatkan itu. Semua orang hanya menonton bahkan ikut tertawa saat ane dibully.
Quote:
Kesimpulan
Bullying adalah suatu perilaku yang tidak boleh dianggap enteng karena dapat memiliki dampak serius pada kesejahteraan psikologis dan emosional seseorang. Tidak hanya merupakan masalah sepele di lingkungan sekolah atau tempat kerja, tetapi juga dapat terjadi di berbagai aspek kehidupan. Ketidakpedulian terhadap bullying bisa berdampak besar pada korban, menciptakan perasaan terisolasi, rendah diri, dan bahkan dapat mengarah pada masalah kesehatan mental. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali dan mengatasi bullying dengan serius. Menciptakan lingkungan yang aman, mendukung, dan mempromosikan sikap toleransi serta empati adalah langkah-langkah kunci dalam memerangi dan mencegah bullying. Melalui pendekatan proaktif dan kolaboratif, kita dapat membentuk masyarakat yang menghargai perbedaan dan memastikan bahwa setiap individu merasa dihormati dan diterima dalam lingkungan sosialnya.
Untuk para korban bullying di luar sana, ingatlah bahwa kekuatan sejati terletak dalam ketahanan dan kemampuan untuk bangkit setelah menghadapi cobaan. Meskipun mungkin terasa sulit, jangan biarkan pengalaman buruk tersebut merusak harga diri dan impian ente. Setiap individu memiliki keunikan dan potensi yang luar biasa. Jadikan pengalaman tersebut sebagai batu loncatan untuk tumbuh dan berkembang. Ingatlah bahwa ente gak sendiri, banyak orang yang peduli dan bersedia membantu. Temukan dukungan dari teman-teman, keluarga, atau bahkan konselor yang dapat memberikan pandangan positif dan bimbingan. Jadikan perjuangan ini sebagai kekuatan dalam mengubah diri ente menjadi pribadi yang lebih kuat dan penuh empati. Di setiap tantangan, ada peluang untuk menemukan keberanian dan tekad yang mendorong kita menuju perubahan positif. Percayalah pada diri sendiri, teruslah berjuang, dan gunakan pengalaman ente untuk menginspirasi orang lain. Anda pantas mendapatkan kebahagiaan dan sukses yang sejati.






caerbannogrbbt dan 2 lainnya memberi reputasi
1
114
Kutip
6
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan