****** PART 1 - Prologue ******

Jika ditanya apakah ada malaikat yang hitam? Maka saya jawab tidak tahu namun jika yang ditanya adalah manusia yang berhati seperti malaikat namun memiliki fisik yang hitam adalah ada. karena kita dinilai berdasarkan takwa dan tauhid kita dan tidak syirik sedikitpun. Memisahkan hiburan dengan agama dan menyeriuskan agama dan tauhidnya melebihi hidup dan mati kita.

So, novel ini membahas hiburan saya dan tidak ada pembahasan agama hanya berupa pesan moral saja.

****** PART 1 ******

Kisah ini dimulai dari seorang yang bernama Arnwen dimana dia adalah seorang petualang yang sudah berlatih keras sejak kecil hingga mencapai level 65 yang katanya pada level tersebut mendapatkan hak istimewa untuk mengakses dungeon kelas high tier.

Sebelum berangkat kesana ia tidak lupa membeli sepaket roti yang berisi 1 lusin potongan roti beserta isi sandwich yang dikemas dalam plastik vakum agar awet sehingga cara kerjanya adalah per porsi dari isi sandwich tersebut terdapat sekat vakum sehingga jika ia mengambil 1 porsi isi sandwich kemudian menggabungkannya dengan 2 potong roti maka jadilah sebuah sandwich yang utuh. Isi sandwich yang telah dibuka tadi menyisakan 5 isi sandwich yang belum dibuka dan masing-masing bersekat dengan plastik yang divakum. Dan rotinya pun roti kering sehingga perlu disiram air botol terlebih dahulu baru kemudian dicampur dengan isi sandwich. Tidak lupa ia juga membeli 1 box remah roti yang merupakan limbah dari pabrik roti yang masih layak konsumsi untuk dibagikan kepada fakir miskin selama perjalanannya dalam berpetualang ke peristirahatan Tempest. 

Disana ia bertemu jenderal Matoa yang mengurus pintu masuk ke dalam dungeon high tier. Namun sebelum itu dia ngobrol terlebih dahulu dengan penduduk yang punya kepentingan terhadap dungeon high tier agar nanti ketika sudah sampai di reward zones ia dapat mengumpulkan bahan yang diinginkan oleh penduduk. Tentunya dengan pertukaran setara berupa koin emas atau reputasi yang dapat menaikkan kedudukan ranking guildnya di kota tersebut sehingga nantinya segala urusan sosial ekonomi dan lain-lainnya harus melewati persetujuan si ketua guild tersebut. Hebat kan? Iya hebat, namun kita juga harus bersyukur dengan membantu guild-guild kecil yang baru terbentuk terutama turut ikut menanggung resiko pemula dalam guild-guild tersebut yang gagal dalam menaklukkan dungeon pada fase awal seperti dungeon very low tier yang bernama dungeon Sketer yang berada di kota para pemula.