Sumber Gambar

Konten yang baru-baru ini beredar di media sosial, menampilkan seorang pria yang membuat konten dengan cara menakut-nakuti seorang anak kecil, telah menjadi perdebatan hangat di kalangan pengguna internet. Dalam video tersebut, terlihat seorang pria mendekati seorang bocah laki-laki dengan tujuan hanya untuk menciptakan konten yang menghibur. Namun, yang terjadi justru sebaliknya; anak kecil itu terlihat ketakutan dan memohon ampun.

Reaksi dari para netizen pun bermacam-macam setelah menyaksikan video tersebut. Beberapa di antaranya mengutuk tindakan pria tersebut, menegaskan bahwa membuat konten seharusnya merupakan sarana untuk mendidik dan menghibur, bukan untuk menimbulkan ketakutan pada anak-anak. Seorang netizen menegaskan bahwa dalam membuat konten, seorang individu harus mempertimbangkan dampaknya terhadap orang lain, terutama jika itu melibatkan anak-anak.

Komentar-komentar tersebut mencerminkan keprihatinan atas potensi trauma yang mungkin dialami oleh anak kecil tersebut akibat dari insiden tersebut. Bahkan, beberapa netizen menyatakan rasa kasihan mereka terhadap anak tersebut, menyayangkan bahwa ia harus mengalami pengalaman yang menakutkan seperti itu dalam usia yang masih sangat belia.

Sementara itu, ada juga netizen yang meminta agar konten-konten yang dibuat oleh para kreator harus lebih berhati-hati dan lebih memperhatikan dampaknya, terutama ketika melibatkan anak-anak sebagai subjeknya. Mereka menyoroti bahwa perlunya kesadaran akan tanggung jawab sosial dalam menggunakan platform media sosial untuk menciptakan konten.

Dalam konteks ini, penting bagi para pembuat konten untuk mempertimbangkan etika dalam pembuatan konten mereka, terutama ketika melibatkan orang-orang yang mungkin lebih rentan seperti anak-anak. Melalui kesadaran dan tanggung jawab, diharapkan bahwa konten-konten yang dibuat di media sosial dapat lebih bermanfaat dan tidak menimbulkan dampak negatif pada masyarakat, khususnya pada generasi muda.

Konten yang dirancang khusus untuk menakut-nakuti anak kecil memiliki potensi bahaya yang serius bagi perkembangan mereka.

Oleh karena itu, penting bagi pembuat konten dan orang tua untuk memahami bahaya yang terkait dengan konten yang menakut-nakuti anak-anak dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi mereka dari paparan yang tidak tepat. Hal ini termasuk mengawasi apa yang mereka tonton secara online, memberikan bimbingan tentang media yang sehat, dan memastikan bahwa konten yang mereka konsumsi sesuai dengan usia dan kesiapan emosional mereka.

Sumber: Link Referensi