SAADA, KOMPAS.com - Pasukan Amerika Serikat pada Rabu menghancurkan rudal milik kelompok Houthi di Yaman yang disebut sebagai ancaman besar terhadap pesawat AS.
AS menyerang Houthi baik sendiri maupun bersama Inggris. Serangan udara sebelumnya difokuskan untuk menurunkan kemampuan kelompok yang didukung Iran itu.
Komando Pusat AS (Centcom) mengatakan, pasukannya menyerang dan menghancurkan rudal darat-ke-udara Houthi yang siap diluncurkan.

Centcom tidak menyebutkan jenis pesawat yang terancam atau lokasi tepatnya serangan tersebut, hanya mengatakan bahwa serangan terjadi di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi.
Stasiun tv Al Masirah milik Houthi sebelumnya melaporkan, pesawat AS dan Inggris menargetkan Kota Saada di Yaman Utara.
Namun, tidak disebutkan target spesifiknya atau informasi mengenai kerusakan maupun korban jiwa.

Houthi sejak November 2023 menyerang kapal-kapal kargo yang terkait dengan Israel di Laut Merah sebagai bentuk dukungan terhadap warga Palestina yang dilanda perang di Gaza.
Pasukan AS dan Inggris kemudian membalas serangan Houthi. Kelompok itu lalu menyatakan, segala hal yang berkaitan dengan AS dan Inggris juga menjadi sasaran mereka.
Amarah meluas di Timur Tengah terkait tindakan militer Israel di Gaza, yang dilakukan setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Konflik pun merembet ke kelompok-kelompok yang didukung Iran di Lebanon, Irak, Suriah, dan Yaman.

Pasukan AS di negara-negara tersebut diserang lebih dari 165 kali sejak pertengahan Oktober 2023.

Terbaru, serangan drone di pangkalan Yordania pada Minggu (28/1/2024) menewaskan tiga tentara AS. Washington menuding insiden itu ulah kelompok yang didukung Iran dan berjanji akan menindak tegas.

sumber