ad.adryAvatar border
TS
ad.adry
Udah sah menikah, tapi belum bisa malam pertama 😒😳
Sebelum membaca ceritaku yang ini, FYI nih..!!, ceritaku ini bersambung2 gan, jadi harap dibaca dari awal ya gan, berterimakasih.

Berikut index cerita nya:
1. Dari 8 tahun yang lalu, hingga saat ini, ku rangkum semua cerita hidupku disini !
2. Hari Lamaran yang ditunggu-tunggu, akhirnya tiba juga.
3. Belah duren berdua sama calon istri sampe puas.............. !!!
4. Restu atau bukan?
5. Ujian Menikah yang bikin lemes... 😣😣

Habis membaca cerita yang di atas, barulah berlanjut kesini gan...!!

Lanjutannya.....

Setelah aku masuk masjid, aku langsung duduk dan mendengarkan brifing dari pak penghulu sebelum melaksanakan ijab khabul tersebut, sungguh pada saat itu jantung ku berdebar kencang, serasa ada beban yang sedang aku tahan, ditambah dengan perasaan gerogi, aku disarankan untuk menarik nafas dalam-dalam oleh pak penghulu sebelum ijab khabul tersebut. Alhamdulillahnya, aku ijab khabul masih terlihat gagah dan berani pada kamera, terbukti dari hasil foto yang sudah dicetak emoticon-Big Grin hahaha.

Singkat cerita aku sudah resmi menikah dengan si istri, sudah sah di agama, dan tentunya sah juga di hukum negara, karna kami sekarang sudah memegang buku nikah untuk kami masing-masing. Sebelum keluar dari masjid, kami dan seluruh keluarga mengadakan sesi foto bersama di dalam masjid, foto dengan keluargaku, dan keluarga si istri. Setelah itu aku dan istriku menuju kerumah saudaranya tempat dia menginap yang merupakan kediaman keluarga besar almarhum papa sang istri, kami juga akan mengadakan resepsi pernikahan dirumah ini untuk pihak wanita, karena pada saat lamaran waktu itu keluarga sudah sepakat akan mengadakan resepsi di rumah saudara si istri yang berada di kota "P", oh ya btw almarhum papa istriku di makamkan dekat dari rumah ini, jadi tujuan nya ya agar merasa dekat dengan mendiang papa nya, dan juga kebanyakan kerabat kami berdomisili lebih dekat dengan kota "P" dibanding dengan kota "D" yang sangat jauh di perantauan sana.

Oke, mari lanjut ke ceritanya, dalam resepsi pernikahan yang di adakan dirumah pihak wanita  semua berjalan lancar sesuai dengan perencanaan dan tidak ada kejadian special yang mesti aku ceritakan disini, hanya saja setelah pesta usai ada sedikit kekonyolan yang terjadi, yang mana pada saat itu tante dari istriku menyarankan aku dan istri agar menginap disana, karna kamar pengantin sudah mereka siapkan untuk aku dan istriku, tetapi aku ingat pesan orang tuaku, kami malam ini belum boleh untuk tidur berdua, karna masih ada hukum adat yang belum terpenuhi oleh pihak wanita ke pihak keluarga pria, jadi setelah pesta berakhir aku harus kembali kerumah ku. Tentu aku menolak saran tante nya itu, aku jelaskan kepada nya situasinya tersebut, dia baru paham, jadi aku langsung menelpon temanku agar dia menjemput aku, temanku bertanya-tanya, bukan nya ini malam pertama mu bersama istri, kenapa kamu malah ingin pulang kerumah orang tua mu? apa ada masalah? belum sempat aku menjawab, istriku langsung mengambil HP dari tanganku, lalu dia yang bicara dengan temanku, aku tidak tau apa yang mereka bicarakan, telpon dia matikan, dan aku langsung di bawanya ke kamar pengantin, aku merasa malu disorakin keluarga nya saat itu, karna mereka masih ramai diruang tamu pada saat itu.

Sampai di kamar, dia hanya ingin menyeka keringat di dahiku, dan mengungkapkan isi hatinya kepadaku "............................................................................." aku tidak ingin menceritakan apa yang dia utarakan padaku saat itu, intinya dia sangat berterimakasih dan meminta maaf atas kelakuan mamanya selama ini kepadaku. Aku meng-iya kan, dan aku mencium kening nya pada saat itu. Selepas itu dia bantu aku untuk melepas baju adat, dan aku juga membantunya melepas sunting dikepalanya (Suntiang adalah pelengkap terpenting dalam pakaian adat perkimpoian di Minangkabau, hehehe maaf dari awal aku tidak menjelaskan kalau kami berasal dari keluarga minang, Sumatera Barat), karna memang sangat ribet melepasnya, setelah sunting lepas, aku minta izin kepadanya untuk keluar kamar duluan karna masih malu rasanya untuk melihat dia berganti pakaian di hadapanku, dan aku pun langsung keluar dari kamar hanya dengan mengenakan baju kemeja putih, dan celana panjang, yg tadi nya pakaian ini sebagai dalaman untuk pakaian adat yang ku kenakan. Aku tinggalkan istriku dikamar sendirian agar dia bisa leluasan untuk mengganti pakaiannya, aku lanjutkan bercerita dengan tante dan pamit kepada seluruh keluarganya saat itu.

Tidak lama kemudian istriku pun keluar dari kamar, aku juga pamit kepadanya, tantenya menggoda dia, kamu bikin kan lah suami kamu minum dulu, ngobrol lah kalian dulu dikamar katanya, aku dan dia sangat malu dengan suasana itu, aku bilang kepada tante, "gk usah lah nte, lagian sudah larut malam, besok masih ada persiapan juga yang akan dikerjakan untuk pesta dirumahku", aku pamit lagi keseluruh keluarganya, dan aku mencium kening nya lagi di depan semua keluarga walaupun masih ada rasa malu saat itu.

Temanku sudah menantiku diluar, ternyata dia menjemputku menggunakan sepeda motor saat itu, aku di antar keluar oleh istriku, dan beberapa keluarganya yang kepo tentang diriku.

Aku masih merasa malu saat itu, belum naik ke sepeda motor, temanku masih menanyakan tentang kenapa aku pulang kerumah orang tuaku, kan sudah menikah. Padahal keluarga istriku ramai disana saat itu, kan ini bisa ditanyakan nanti saja kalo udah jalan. Aku diam saja dan langsung menyuruhnya untuk langsung jalan saja, dijalan baru aku jelaskan kepadanya.

Dia tidak langsung membawaku kerumah orang tuaku, dia malah mengajakku ke Cafe tempat langganan kami dulu, Cafe ini memang berada antara rumah keluarga istriku dan rumah orang tuaku, jadi sejalan arah pulang kami singgah di Cafe ini, ya udah aku nurut sama temanku, ternyata disana sudah ada teman-teman kuliah ku, jadi saat itu kami reunian kecil-kecilan.

Aku bertanya kepada temanku tentang apa yang dibicarakan istriku kepadanya, temanku menjawab, istrimu bilang "tolong jaga suamiku ya, dan tolong undang semua teman-teman suamiku saat resepsi dirumahnya nanti", itu saja katanya. Aku cengar cengir senang aja rasanya, karna dia menyebutkan diriku ini suaminya kepada orang lain, ini kebanggaan tersendiri bagiku.

BERSAMBUNG..... Kesini

Kentang ya gan? wkwkwkwk udah sah menikah dah selesai resepsi, tapi masih juga blom bisa dapat jatah malam pertama emoticon-Hammer


Aku ngikut aja sama aturan adat yang ini, ya alasan orang tuaku, biar aku gk terlihat murahan bagi keluarga perempuan, karna di adat minang, pihak perempuan lah yang membeli pihak lelaki, dalam artian pihak perempuan yang mengambil anak dari pihak lelaki, jadi setidaknya ada serah terima dari pihak perempuan kepada pihak lelaki.

Diubah oleh ad.adry 21-01-2024 04:33
sormin180Avatar border
bigjerroAvatar border
bigjerro dan sormin180 memberi reputasi
2
642
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan