- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kubu Prabowo Subianto Masih Buka Jendela Komunikasi dengan PDIP


TS
ganjar2029
Kubu Prabowo Subianto Masih Buka Jendela Komunikasi dengan PDIP

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, Ahmad Muzani, menyatakan pihaknya masih membuka saluran komunikasi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Ia menganggap kedekatan kubu rival, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo- Mahfud Md, pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 adalah hal yang biasa.
“Saya dengan Mas Hasto (Sekjen PDIP) beberapa kali komunikasi di forum debat, saya mengatakan ‘mas, meskipun di antara kita pintunya masih tertutup tolong jendelanya kita buka’. Mas Hasto senyum dan tertawa ‘iya iya iya’,” kata Muzani saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, pada Jumat, 12 Januari 2024.
Muzani menyatakan tidak tahu dengan pasti bagaimana suasana dan arah politik ke depan. Ia juga tidak mengetahui komunikasi antara PDIP dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi, yang menurut pengamat sudah pisah jalan.
“Tapi komunikasi antara kami dengan PDIP merasa kami baik-baik saja, terbuka. Baik di Senayan ataupun di tingkat kami dengan partai,” kata Muzani yang merupakan wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran. “Pak Prabowo bertekad kalau nanti beliau terpilih jadi presiden beliau akan mengajak semua kekuatan untuk bersama-sama membangun negara.”
Kubu Anies dan Ganjar tunjukkan kedekatan pasca debat capres
Kubu Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar menunjukkan kedekatan mereka dengan kubu Ganjar Pranowo-Mahfud Md pasca debat capres Ahad lalu. Saat itu, mereka saling berjabat tangan. Anies dan Muhaimin juga berjabat tangan dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan jabat tangan tersebut merupakan sikap baik yang dilakukan oleh tokoh politik. Menurut Hasto, hal itu kontras dengan sikap Prabowo Subianto yang tidak mau berjabat tangan dengan Anies usai debat.
“Salamannya Mbak Puan dengan Mas Anies dan Gus Muhaimin itu bagus. Jadi malah kontras dengan Pak Prabowo yang tidak mau salaman dengan Mas Anies,” kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin, 8 Januari 2024, seperti dikutip dalam keterangan tertulis.
Sementara Anies Baswedan masih merahasiakan isi obrolannya dengan Puan usai mengikuti debat ketiga yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum.
"Ya, nantilah ceritanya," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu saat berkampanye di Provinsi Gorontalo, Senin, 8 Januari 2024.
Anies menjelaskan, dirinya bersama Muhaimin Iskandar, hanya fokus menyalami semua yang ada di lokasi debat.
Capres Ganjar Pranowo pun menyatakan membuka peluang kolaborasi dengan semua pihak. Hal ini disampaikan Ganjar di Hetero Space Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, saat menjawab pertanyaan awak media terkait Anies yang bersalaman dengan Ketua DPP PDIP Puan Maharani.
"Ya semua kemungkinan dapat terjadi. Saya juga salaman sama Mas Anies, salaman juga dengan Pak Prabowo juga. Jadi Mas Anies kita salaman, Pak Prabowo salaman, saya salaman semuanya," kata Ganjar dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, 9 Januari 2024.
Seperti diketahui, Prabowo Subianto sempat mendapatkan cecaran dari Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo pada debat capres Ahad lalu. Anies dan Ganjar menyoroti kinerja Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.
DANIEL A. FAJRI| ADIL AL HASAN| TIKA AYU
Kubu Prabowo Subianto Masih Buka Jendela Komunikasi dengan PDIP - Nasional Tempo.co
Saya berpandangan manusia itu sangat sulit untuk berubah.
Prabowo tetap prabowo, manusia tempramen haus kekuasaan yang menghalalkan segala cara untuk menang.
Mau itu pakai politik identitas,
mau itu harus menjilat jokowi,
mau itu harus jadi topeng monyet joget-joget
Semua akan prabowo lakukan untuk berkuasa.
di lain sisi ada sosok bernama megawati.
Megawati juga tetap megawati, sosok pendendam yang sangat benci dikhianati.
SBY yg cuma menterinya berkhianat saja dia benci sampai sekarang,
dan kini ada sosok pengkhianat baru
Jokowi, kader partainya yang dia beri tiket dan dukungan penuh untuk jadi presiden malah mengkhianatinya.
Dendam akan pengkhianatan ini pasti lebih sakit dibanding kasusnya dengan SBY dulu.
Jadi kalo menilik hubungan prabowo dan mega, sebenarnya mereka ini masih sangat mungkin untuk berkoalisi kembali pasca kemenangan Prabowo di pilpres 2024.
Prabowo yang sudah terang-terangan akan merangkul siapa saja
tentu saja pasti butuh PDIP yg sepertinya sudah pasti memiliki suara di atas 15% untuk bergabung di koalisinya
agar Prabowo bisa leluasa di parlemen.
Tapi untuk itu ada seseorang yang harus dikorbankan
Seorang pengkhianat yang tidak punya partai besar, lame duck president
yg akan dengan senang hati Prabowo korbankan untuk berkuasa.
Game of Thrones di Indonesia masih cukup seru untuk ke depannya







muhamad.hanif.2 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
518
40


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan