Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

viennazaaAvatar border
TS
viennazaa
Rekomendasi Cerita Fiksi Sejarah Era 1945: End Line Of Life


Banyak kisah perjalanan kehidupan yang telah di alami oleh perempuan bernama Lyra. Kehidupan sangat keras terhadapnya. Dan Lyra terus mengikuti alur kehidupan, walaupun sambil tertatih-tatih dalam menjalaninya. Hiruk pikuk kehidupan yang keras setelah kemerdekaan, di tengah hingar bingar kekacauan indonesia saat itu memaksa Lyra untuk menjalani alur hidup sebagaimana mestinya, walaupun ia harus di hadapkan dengan berbagai permasalahan hidup yang kejam, seperti pengkhianatan, pelecehan, kebohongan, hingga harus menerima kenyataan akan kematian yang terus menghantuinya setiap saat, dan membawa siapa saja yang telah berjalan sesuai takdir yang telah di tentukan. Perjalanan kehidupannya terdapat banyak sekali orang yang datang dan pergi setiap waktu tanpa bisa di tebaknya.


“Datang tentu saja terjadi, pergi juga akan pasti, namun terkadang jika membicarakan tentang kembali? Apakah mungkin?"

Satu hari setelah penyerangan pemberontakan, malam itu tidak ada tanda-tanda adanya serangan. Kondisi malam itu sangat damai. Tidak ada yang menyangka jika malam itu adalah malam terakhir sebelum adanya penyerangan selanjutnya.

Pagi hingga sore kami tetap menjalankan aktivitas seperti biasa, di mana orang dewasa akan melakukan aktivitasnya seperti bertani, sedangkan anak-anak bermain. Aku dan Indi bermain di jalanan besar yang menghubungkan antara Desa Bayung dengan Desa Ligra. Kami bermain tepat di perbatasan. Sedangkan ibu berada di rumah, dan ayahku sedang ke desa lain untuk menjual sayuran yang kemarin di dapatkannya. Aku bermain tidak hanya berdua, melainkan bersama dengan tiga temanku yang bernama Rini, Yarti, dan Suti. Ketika kami sedang asik-asiknya bermain, dari arah desa Bayung terlihat seorang laki-laki tua yang berlari ke arah kami, dan pada saat itu juga terdengar suara tembakan di sekitar desa.
Orang-orang pun seketika berlarian. Aku dan ketiga temanku panik, suara tembakan itu sangat keras. Ada beberapa orang dewasa berteriak, "Pemberontak! Pemberontak!"

Pada saat itu juga aku langsung menyeret Indi, dan kami berdua masuk ke dalam parit dan berlindung di sana. Indi menangis, tapi aku membungkam mulutnya agar tidak bersuara. Beberapa saat kemudian terdengar suara ledakan besar.

Duaar!

Suara bom seketika membuat telingaku berdengung dan jantungku berdetak sangat kencang. Indi masih menangis dan gemetar ketakutan. Kedua tangannya memegang tanganku erat-erat hingga tanganku memerah. Aku sudah berusaha untuk kuat dan melawan rasa takutku serta berusaha untuk tidak menangis, tapi air mataku jatuh di tangan Indi. Tubuhku sama gemetarannya sepertinya, tapi aku terus memberikan isyarat untuk diam pada Indi dan berkata, Semua akan baik-baik saja, jadi sementara kita di sini dulu, bisikku padanya.

Lalu terdengar suara tembakan lagi, suara itu seperti dekat dengan tempat kami bersembunyi. Lalu dari atas parit tempat kami berada, terdapat seorang laki-laki dewasa terjatuh ke dalam parit hingga bercampur dengan kubangan air yang tak lagi jernih. Orang itu tidak bergerak sama sekali, dan air keruh itu dalam sekejap berubah menjadi merah. Iya, itu adalah darah laki-laki tersebut, dia telah terkena tembakkan dan mati pada saat itu juga.
Indi sempat ingin berlari, tapi aku menahannya karena di luar sana masih terdengar suara ramai-ramai kerumunan orang, serta masih ada beberapa suara tembakan yang melayang ke sana ke mari, jadi sebisa mungkin aku menahannya untuk tetap berada di dalam parit itu.

Setelah tragedi penembakan di desa Bayung itu terjadi, sudah lima hari ayahku tidak kunjung kembali dari berjualan sayuran. Ibuku setiap hari selalu menanti kepulangan ayah, akan tetapi hingga satu tahun berlalu ayah juga tidak kembali. Hingga ibu sudah tidak lagi menunggunya di depan pintu. Namun semenjak tahu kalau ayah tidak akan kembali, ibu tidak pernah meneteskan air mata sama sekali.


Judul wattpad : End Line Of Life
Pengarang : Siena Kairo
bukhoriganAvatar border
bukhorigan memberi reputasi
1
44
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan