Kaskus

Entertainment

DheaafifahAvatar border
TS
Dheaafifah
Review Film | Aquaman and the Lost Kingdom
Aquaman and the Lost Kingdom, karya sutradara James Wan, menghadirkan kembali para aktor utama dari film sebelumnya, termasuk Jason Momoa, Patrick Wilson, Amber Heard, Yahya Abdul-Mateen II, dan Nicole Kidman. Namun, tambahan aktor baru seperti Vincent Regan, Jani Zhao, Indya Moore, dan Pilou Asbaek turut memperkaya pemeran.
Review Film | Aquaman and the Lost Kingdom
Sebagai sekuel langsung, cerita film ini melanjutkan perjalanan Arthur Curry sebagai raja Atlantis. Musuh utama dari film pertama, Black Manta (diperankan oleh Yahya Abdul-Mateen II), masih memegang dendamnya terhadap Arthur. Plot berkembang ketika Black Manta menemukan trisula terkutuk yang memberinya kekuatan baru untuk membalaskan dendamnya.

Dalam garis besar, Aquaman and the Lost Kingdom mempertahankan esensi direct sequel dengan fokus pada kelanjutan cerita dari film sebelumnya. Tidak ada pengaruh dari film-film lain dalam DC Extended Universe (DCEU) yang mencampuri alur cerita, memastikan kesatuan dan keberlanjutan naratif.

Menariknya, meskipun kehadiran Black Manta sebagai musuh utama tetap konsisten, cerita menghadirkan konflik baru yang memberikan warna berbeda dibandingkan dengan film sebelumnya. Jika film pertama mengeksplorasi perjalanan Arthur Curry menerima jati dirinya dan menghadapi konflik dengan saudara tiri, Orm Marius, sekuel ini lebih menonjolkan perjalanan penebusan Orm dan hubungannya yang semakin baik dengan Arthur.

Penting untuk dicatat bahwa film ini tidak banyak memperkenalkan karakter baru, memberikan penekanan pada perkembangan karakter yang telah diperkenalkan sebelumnya. Meski begitu, tambahan karakter seperti Vincent Regan, Jani Zhao, Indya Moore, dan Pilou Asbaek memberikan warna tersendiri pada pemeranan.

Yang menarik dari sudut pandang naratif adalah pengolahan isu pemanasan global dalam konteks film superhero. Sutradara James Wan dan penulis naskah David Leslie Johnson-McGoldrick berhasil mengintegrasikan isu global ini ke dalam naratif yang tidak hanya relevan tetapi juga memberikan kedalaman pada cerita. Ini menunjukkan bahwa film superhero dapat menjadi wadah untuk menyentuh isu-isu kontemporer.

Poin menarik lainnya adalah fokus pada karakter Orm, yang dalam sekuel ini mengalami redemption arc yang memukau. Kisah penebusannya menciptakan simpati dari penonton, dan hubungannya dengan Arthur, meski awalnya dipenuhi dengan ketidakakuran, berkembang menjadi dinamika duo yang lucu dan menyenangkan.

Sementara Jason Momoa kembali memerankan karakternya dengan karisma yang dikenalnya, Patrick Wilson juga brilian dalam membawakan karakter Orm dengan lapisan emosi yang mendalam. Chemistry di antara keduanya membentuk dasar "buddy cop" yang sukses, memberikan nuansa keceriaan pada film.

Kejutan terbesar mungkin datang dari penampilan Randall Park sebagai Dr. Stephen Shin. Meskipun penampilannya terbatas di film pertama, di sekuel ini, Dr. Shin menjadi lebih menonjol, mencuri perhatian penonton dengan kemunculannya yang lebih substansial.

Dengan keseimbangan yang apik antara aksi, hubungan keluarga, dan isu-isu global, Aquaman and the Lost Kingdom tidak hanya sebuah film superhero menghibur, tetapi juga karya yang memberikan pesan-pesan mendalam. Interaksi antara karakter, khususnya Arthur dan Orm, membuktikan bahwa keberhasilan sebuah film tidak hanya tergantung pada adegan aksi spektakuler, tetapi juga pada pengembangan karakter dan keterkaitannya dengan isu-isu dunia nyata. Aquaman and the Lost Kingdom memberikan kombinasi yang memuaskan bagi penggemar film superhero dan mereka yang mencari pengalaman sinematik yang lebih mendalam.

sumber
Gambar : google
78KgAvatar border
78Kg memberi reputasi
1
741
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan