- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Dikelola Pemuda Pancasila, Biaya Masuk Wisata Pengunjung Protes Bayar Rp 120 Ribu


TS
pilotproject715
Dikelola Pemuda Pancasila, Biaya Masuk Wisata Pengunjung Protes Bayar Rp 120 Ribu

Rabu, 3 Januari 2024 10:19 WIB
Banyak pengunjung protes dan mengeluhkan biaya masuk tempat wisata tersebut tak lagi murah.
Tak ayal aksi Pemuda Pancasila ini bikin warga sekitar geram dan akhirnya viral di media sosial
Nama baik Pemuda Pancasila pun tercoreng usai kabar memungut biaya mahal untuk para wisatawan yang ingin masuk ke tempat wisata.
Belakangan diketahui tempat wisata yang dimaksud adalah Pantai Cemoro Sewu.
Dalam unggahan yang beredar, tampak warga hendak mengunjungi pantai yang berada di Desa Kungkai Baru, Bengkulu, tersebut.
Kemudian ada beberapa anggota ormas Pemuda Pancasila yang memungut tarif masuk dan parkir ke pantai tersebut.
Perekam video lalu terlihat protes dengan biaya yang dipatok oleh Pemuda Pancasila untuk masuk ke Pantai Cemoro Sewu.
Dari foto tiket yang disematkan, pengunjung harus membayar sebesar Rp15.000 per orang.
Bahkan biaya tersebut belum termasuk dengan biaya parkir.
Dalam tangkapan layar sebuah pesan, pengunjung tersebut mengatakan, dirinya harus membayar Rp120.000 untuk delapan orang.
Hingga unggahan ini ditulis, Rabu (3/1/2024), unggahan tersebut telah dilihat sebanyak lebih dari dua juta kali.
Melansir Tribun Jabar, warga setempat Nopan membenarkan bahwa banyak pengunjung yang protes karena harga tiket masuk ke pantai tersebut mahal.
"Tadi banyak pengunjung yang protes, sebab sangat mahal biaya masuknya. Itu belum dengan parkir," ujar Nopan, dilansir dari Tribun Bengkulu, Senin (1/1/2024).
Nopan menjelaskan, Pantai Cemoro Sewu dikelola ormas Pemuda Pancasila selama musim liburan.
Pantai tersebut, kata Nopan, biasanya dikelola oleh pihak desa.
Namun Pemuda Pancasila mengaku telah memiliki izin lengkap dari Pemerintah Kabupaten Seluma.
"Memang sudah terlalu mahal mas," ujar Nopan.
"Kalau kami desa yang mengelola paling besar Rp10 ribu, itu sudah termasuk parkir," jelasnya.
Nopan pun mengakui bahwa biaya yang dipatok Pemuda Pancasila sudah termasuk pungutan liar (pungli) karena melebihi standar yang ditetapkan.
Biasanya pihak desa mematok harga sebesar Rp10.000 per sepeda motor dan Rp15.000 per mobil, itu pun sudah termasuk parkir.
Sementara ketika dikelola Pemuda Pancasila, biaya masuknya jadi Rp15.000 per orang, sementara biaya parkir Rp10.000-Rp15.000 per kendaraan.
Belum lagi lapak pedagang yang dipatok sewa sebesar Rp150.000.
"Kalau seperti ini buruknya pantai kami. Imbasnya orang malas lagi berkunjung," tutur Nopan.
Nopan menambahkan, dengan tarif biaya masuk yang mahal, banyak pengunjung putar balik.
tribunnews.com
Diubah oleh pilotproject715 03-01-2024 06:54






sormin180 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
1.1K
66


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan