Gan, udah pada tau belum tentang prank video call seks yang lagi heboh nih? Yap, baru-baru ini beredar video prank yang katanya ditayangin di media sosial. Nah, hal ini bikin KPAI, Komisioner KPAI Bidang Pornografi dan Cyber Crime, ikut angkat bicara.

Menurut si KPAI ini, orangtua harus lebih aware dengan kegiatan anak-anak yang lagi main gawai. Kan, zaman sekarang anak-anak kecil juga pada punya gawai sendiri-sendiri, agan dan sista pasti setuju kan? 

Nah, jadi tuh, orangtua harus banget dong ngawasin konten yang diakses anak-anak pas lagi main gawai.

Bukan tanpa alasan, soalnya makin marak tuh konten video porno anak yang beredar di media sosial. Jadi kita semua, khususnya orangtua, harus hati-hati banget. Salah-salah, anak-anak kita bisa aja kebuka situs-situs yang enggak baik, atau bahkan nonton video yang enggak pantas. Kan enggak lucu banget ya kalau anak-anak kita ngeliat hal-hal yang mereka seharusnya belum boleh tonton?

Menurut si KPAI ini, orangtua juga perlu tahu, loh, konten apa aja yang diakses anak-anak. Kita enggak mau dong anak-anak kita nonton video-video porno, ya kan? Karena itu, orangtua perlu cek dan pantau situs-situs apa aja yang diakses anak-anak pas lagi main gawai.

Nah, gak usah khawatir banget sih, agan dan sista. Ada kok cara-cara buat ngawasin kegiatan anak-anak pas lagi main gawai. Misalnya, bisa deh install aplikasi pengawas yang bisa membatasi konten-konten yang bisa diakses oleh anak-anak. Jadi, kalau misalnya mereka mau akses situs yang enggak baik, pasti deh aplikasinya bakal blokir.

Selain itu, yang juga penting banget adalah komunikasi. Kita perlu buka komunikasi dengan anak-anak kita, agar mereka bisa mengerti bahaya apa aja yang bisa terjadi kalau mereka asal-asalan akses konten di internet. Jadi, jangan malu-malu buat ngajarin anak-anak tentang batasan dan kesopanan dalam menggunakan gawai.

Jadi, itu tadi beberapa poin yang harus kita perhatiin dalam ngawasin kegiatan anak-anak pas lagi main gawai. Ingat, agan dan sista, sebagai orangtua kita bertanggung jawab banget sama anak-anak kita. Jadi, jangan sampai anak-anak kita terkena dampak buruk dari konten-konten yang enggak pantas di media sosial.