Dapil Jabar V
Adian Dan Fadli Zon Kelewatan Kalau Tidak Masuk Senayan Lagi
Reporter : NUR ROCHMANNUDIN
Editor : SISWANTO
Pemilu
Minggu, 12 November 2023 07:50 WIB

RM.id  Rakyat Merdeka - Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat (Jabar) V bakal menjadi dapil neraka. Pasalnya, di dapil ini petahananya diisi tokoh-tokoh partai senior dan artis. Para penantangnya juga banyak dari kalangan publik figur.

Dilihat dari komposisi para calegnya, PKB memajukan lagi sang petahana Tommy Kurniawan. Sementara Gerindra terlihat ngotot menambah kursi lagi. Selain incumbent Fadli Zondan Mulyadi, partai yang dipimpin Prabowo Subianto ini, menurunkan Marlyn Maisarah, istri dari Wakil Ketua Harian Gerindra Sugiono.

PDIP lebih niat lagi. Partai berlogo banteng ini bukan hanya menempatkan Adian Napitupulu sebagai petahana, mereka juga memajukan Indah Pertiwi Nataprawira dan penyanyi Anang Hermansyah. Sebaliknya, Partai Golkar justru ingin mempertahankan kursinya melalui Ravindra Airlangga, dan PAN yang masih mengandalkan Primus Yustisio sebagai pendulang suara. Begitu juga PPP, masih menjadikan Elly Rachmat Yasin sebagai ujung tombak untuk memikat hati rakyat.

Sementara, Partai Demokrat tetap mengandalkan Anton Sukartono Suratto dan Kamhar Lakumani selaku Bappilu partai berlogo Mercy. Sedangkan PKS rada ngotot dengan menggeser petahana Fahmi Alaydroes ke nomor urut dua, dan menjadikan Achmad Ru’yat di posisi satu. Partai NasDem, memilih Asep Wahyuwijaya, Jora Nilam Judge, dan presenter Ramzi untuk meraup suara Kabupaten Bogor.

Dari partai nonparlemen, Partai Gelora menurunkan anak ketua umumnya, Hisan Anis Matta. PBB bahkan menaruh Wakil Menteri Ketenagakerjaan Afriansyah Noor. Sisanya, ada Agus Supriyadi dari Partai Buruh, Lukman Malanuang dari PKN, Halim Shahab dari Partai Hanura, Ihsan Jauhari dari Partai Garuda, Gunawan Hasan dari PSI, Tama Satrya Langkun dan Bobby Maulana dari Perindo, serta Ansufri ID Sambo dari Partai Ummat.

Sebagai incumbent, Elly menyebut pertarungan di Dapil Jabar 5 sebagai “dapil neraka” karena banyak petarung nasional di antaranya Fadli, Adian, dan sederet artis seperti Tommy, Anang, dan Ramzi. “Mereka membuat pertarungan semakin dinamis dan menarik. Semua bergerak menunjukkan jati diri dan kekuatannya,” tutur Elly, Sabtu (11/11/2023).

Meski begitu, sejumlah nama besar yang menghiasi Dapil Jabar 5 tak membuatnya gentar. Elly tetap yakin akan kembali lolos ke parlemen. Terlebih, dirinya juga sudah berikhtiar sampai ke akar rumput sejak tiga tahun lalu. Di antaranya tokoh masyarakat, tokoh agama, dan terjun langsung dengan program-program kemaslahatan, dibantu struktural partai.

Banyak aspirasi yang sudah diberikan sesuai kebutuhan masyarakat, seperti 22 ambulance, membuat 30 sarana air bersih, 210 motor sampah, merenovasi 30 sarana pesantren maupun sarana pendidikan, termasuk pemberian sembako saat Pandemi Covid-19.

Terakhir, Elly berpesan agar semua kontestan bertarung secara sportif. “Masyarakat juga harus cerdas memilih. Jangan hanya karena uang, menyesal 5 tahun,” pesan anggota Komisi VI DPR ini.

Di sisi penantang, Kamhar mengakui dapil ini sangat kompetitif. Meski begitu, dirinya tak gentar. Persaingan ini justru ia jadikan sebagai momen interaksi dengan semua lapisan dan segmen masyarakat untuk memberikan pendidikan politik, termasuk mempresentasikan ide perubahan dan perbaikan sebagai respon atas berbagai problematika dan dinamika yang terjadi di Kabupaten Bogor.

Tujuannya, agar pada periode mendatang, rakyat memberi mandat pada wakilnya yang amanah, peduli, dan menjalankan tugas dan fungsi kedewanan sebagaimana mestinya. “Mencermati respons masyarakat dalam setiap kesempatan silaturahim, semakin menguatkan optimisme dan keyakinan kita untuk terus berikhtiar dengan segenap daya dan upaya menjemput takdir demokrasi, mengikhtiarkan mandat rakyat sebagai perwakilannya di parlemen,” tutur Kamhar.

Deputi Bappilu Demokrat ini juga sudah membentuk organisasi pemenangan sampai pada level mikro dan kelompok relawan. Termasuk memperjuangkan berbagai aspirasi yang bisa ditindaklanjuti sesuai dengan kemampuan partainya saat ini.

“Kita juga berharap masyarakat semakin kritis, semakin sadar dan cerdas politik agar dapat memilah dan memilih wakilnya di parlemen yang amanah, kompeten, berintegritas dan aspiratif yang didukung rekam jejak yang meyakinkan dan memadai,” imbuh Kamhar.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan, melihat para kontestan, pendatang baru bisa saja mengungguli incumbent. Terutama bagi politisi yang berasal dari partai parlemen 2019. Tentu tidak mudah. Kata Dedi, para penantang harus melakukan kerja tambahan yang cukup berat. Tidak hanya mengandalkan dari sisi popularitas, tetapi juga logistik yang kuat.

Dapil yang senada dengan Jabar 5 sebenarnya cukup banyak. Namun, perlu faktor kedekatan dengan elite partai masing-masing agar diprioritaskan dan disokong dalam hal tambahan suara dari pemilih partai.

“Nama besar seperti Primus, Fadli, Anton Sukartono, potensial kembali terpilih. Pendatang baru semisal Ramzi juga punya potensi besar. Nama lainnya, meskipun populer, belum tentu,” pungkas Dedi.