Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

damar.jagadAvatar border
TS
damar.jagad
10.Angiring Part 2
10.angiring part 2
saat sudah dihadapan eyang guru mereka mulai menanyakan gerangan apa yang akan diutuskan oleh eyang guru

“apa yang bisa saya lakukan eyang kok tiba tiba saya dan deknu dipangil kemari”ucap pak dul

“ngger kekaleh kowe kabeh arep tak utusi sowan maring sedulurku maringke buntelan ikianeng rong nggon”(nak ku berdua ,kalian akan aku utus untung menemui saudaraku untuk mengantarkan bungkusan ini ke dua tempat)ucap eyang guru sembari menyerahkan 2 bungkusan itu.

“kemanakah 2 bungkusan ini haru diserahkan eyang guru?”tanya bapak

“1 nyang semeru paringno marang eyang sedek 2 paringke marang mbah karjo aneng karang kates,ning pesen ku ojo suwe2 ojo nganti krungu suoro jago kluruk yo”(1 ke semeru berikan kepada eyang sedek yang kedua ini berikan pada mbah karjo di karangkates ,tapi pesan ku jangan terlalu lama ,jangan sampai terdengar kokokan ayam )ucap eyang guru yang sontak ,membuat bapak dan pak dul tercengang bagaimana bisa mereka menuju 2 tempat yang jauh itu hanya dengan beberapa jam.

“wes ngger saiki mangkato”(sudah nak sekarang berangkatlah)ucap eyang guru menyuruh mereka bergegas

lalu bapak dan pak dul pun berjalan menuju luar sanggar pamulangan sesampainya mereka didepan gapura mereka mun memulai pembicaraan

“pak dul gimana ini?” Tanya bapak kepada pak dul

“aku tak ke karang kates kamu ke semeru ya”ucap pak dul sembari membagi bungkusan itu

“masalahnya bukan ditujuan kita pak dul tapi lebih di caranya,pak dul kan tahu sendiri kita gak tahu sekarang diluar itu malam atau siang lha wong kita disini aja rasanya kayak pagi terus”ucap bapak kebingungan

lalu tiba tiba si abdi datang menghampiri mereka

“ndoro mari saya antarkan keluar sanggar pamulangan”ucap si abdi

“abdi gimana ya caranya supaya cepat sampai kesana?”Tanya pak dul kepada si abdi

“nanti setelah keluar akan tahu sendiri ndoro”jawab abdi yang penuh teka teki

lalu bapak dan pak dul pun mengikuti abdi berjalan kearah pohon beringin besar itu dan memasuki rongga pohon itu lagi saat setelah keluar darilorong yang ada di rongga pohon itu terlihat sudah malam hari lalu si abdi pin kembali memasuki rongga pohon itu lagi ,bapak dan pak dul yang sudah berada kembali ditempat asal mereka datang pun mulai kebingungan ,tiba tiba mereka mendengar suara di dalam pendengaran mereka suara seperti seseorang sedang merapal suatu mantra yang tak mereka mengerti maksudnya berulang ulang,lalu pak dul pun seketika ber ucap

“aji kidang kencono..ini caranya”ucap pak dul

“apa itu pak dul ?” Tanya bapak penasaran

“suara kamu denger suara ditelinga kamu gak dek itu ajian dek”ucap pak dul bersemangat

“saipi angin berarti itu yang terdengar di kupingku ini pak dul”ucap bapak menyimpulkan

“berarti apa yang kita dapat berbeda dek tapi fungsinya sama”ucap pak dul mendapat kesimpulan

“ya sudah ayo kita coba pak dul”ajak bapak

tanpa banyak kata lagi mereka mulai merapalkan mantra ajian masing masing yang anehnya langsung bisa mereka hafal dalam sekejap

setelah mereka merapal seperti tidak terjadi apa-apa

“kok gak kerasa apa apa ya pak dul apa jangan jangan tidak berfungsi ya”ucap bapak kepada pak dul

“iya mungkin dek ya udah lah aku tak duluan aja siapa tahu dapat tumpangan truk nanti”ucap pak dul yang mulai melangkahkan kakinya betapa kaget bapak saat melihat pakdul yang tiba tiba berada 10 meter dihadapannya hanya dalam 1 langkah

“lho pak dul kok tiba tiba udah disitu?”Tanya bapak kepada pakdul setengah berteriak

“lho iya ya dek berarti sudah aktif dek ajiannya ya udah yuk langsung aja takut telat nanti”jawab pak dul yang perlahan mulai menghilang dari pandangan bapak bapak pun mulai melangkahkan kakinya namun tiba tiba dassuatu yang terjadi seakan kaki bapak tidak menginjak tanah ,dari arah belakang bapak merasakan ada angin kencang yang sedang bertiup seakan tengah mendorong bapak saat bapak menolehkan pandangannya kebelakang dilihat nya pohon beringin itu telah jauh dari pandangannya dan saat ini bapak sudah tak menapak ditanah lagi saat itu bapak takut sekaligus senang ,bapak pun mulai tersadar dengan tugas yang ia emban dan melangkahkan kakinya lagi menuju gunung semeru ,tak seberapa lama bapak telah sampai di kaki gunung semeru bapak pun berhenti diatas tanah berumput sejenak saat tiba tiba suara muncul dari belakang bapak

“le aku wes nunggu ket mau lho”(nak aku sudah menunggumu sedari tadi lho) ucap seseorang dari arah belakang bapak sontak bapak pun menoleh kebelakang disana ia melihat seorang lelaki tua berperawakan sedang tengah berdiri mengenakan pakaian biasa layaknya orang desa pada umumnya

“panjenengan siapa mbah ?”Tanya bapak kepada lelaki tua itu

“aku dulure eyang gurumu le”ucap sosok lelaki tua itu

“apa panjenengan yang bernama mbah sedek ?”Tanya bapak lagi

“iyo le ayo nyang omahku sek”(iya nak ayo kerumahku dulu)ucap mbah sedek kepada bapak

lalu berjalan menuju jalan setapak yang tak jauh dari bapak berhenti tadi ,tak ada obrolan saat dalam perjalanan itu tak jauh setelah mereka berjalan bapak melihat ada sebuah rumah gubuk tua yang terlihat terang di malam itu rumah beratapkan daun alang alang yang sekilas terlihat mirip dengan tempat tinggal eyang guru,dihiasi bunga beraneka warna di pekarangan rumah itu menambah suasana rumah itu semakin asri

“ayo le melbu sek”(ayo nak masuk dulu)ucap mbah sedek kepada bapak

“injih mbah ini saya diutus eyang guru untuk menyerahkan ini mbah”ucap bapak sembari menyerahkan bungkusan kain putih itu kepada mbah sedek

“oalah si tuekan darmo iku isih eling tho,hahahahah”(oalah ternyata si tua darmo masih ingat ya,hahahahahaha)ucap mbah sedek sembari tertawa lantang

“si tuek darmo maksudnya siapa nggih mbah”Tanya bapak penasaran

“opo kowe ra weruh eyang gurumu iku sopo?!”(apa kamu tak tahu eyang gurumu itu siapa)ucap mbah sedek sembari menggelengkan kepalanya

“nggak mbah setahu saya ya Cuma eyang guru itu saja”jawab bapak yang meraa tidak tahu menahu perihal gurunya

“gurumu iku wong seng wicak sono le yen kowe pancen pengen weruh tenan kowe takono dewe karo deknen mergo aku ora duwe kewajiban kanggo mangsuli kui,le nanging sing iso tak kandakke marang kowe yo iku kowe ora ono ning alammu le”(gurumu itu orang yang bijaksana le, jika kamu memang benar benar ingin tahu tanyalah sendiri padanya,karna aku tidak memiliki kewajiban untuk menjawab pertanyaan darimu,tapi ada satu yang bisa kuberitahukan padamu ya itu kamu tidak sedang berada di alammu le)ucap mbah sedek dengan wajah serius

“lha terus dimana saya ini mbah”Tanya bapak yang penuh dengan pertanyaan dan kebingungan

“wes takono karo eyang gurumu wae saiki kowe ndang balio jagone selak kluruk”(sudah Tanya saja sama eyang gurumu,sekarang kamu segera pulanglah sebentar lagi ayam jago akan berkokok)ucap mbah sedek pada bapak yang menambah rasa penasaran bapak tapi bapak urungkan dan langsung melangkah kembali ke sanggar pamulangan,disaat bapak mulai melangkahkan kakinya tiba tiba bapak merasa ada cahaya putih yang menabraknya ketika kaki bapak menyentuh tanah bapak sangat terkejut karna ia sudah sampai di gapura sanggar pamulangan lalu terengar suara mbah sedek dalam kepala bapak.

“iku bebungahku kanggo kowe le”(itu hadiahku untukmu nak)

disisi lain pak dul yang tengah berjalan menuju karang kates tiba tiba dikejutkan oleh sesosok makhluk yang memiliki tubuh kurus sangat tinggi melebihi pohon kelapa tangannya terlihat menjuntai keatas tanah yang terlihat sedang mencegat langkah pak dul yang tengah berpacu dengan waktu saat itu tiba tiba muncul lagi suara dalam pikiran pak dul, suara rapalan mantra yang berucap berulangkali

“ajian braja musti ternyata ada ya”ucap pak dul ,saat hendak merapal ajian yang baru diperolehnya itu tiba tiba tangan besar itu menghantam dada pak dul yang seketika membuat pak dul terpelanting mengerang merasakan sakit didadanya

“setan kenapa kamu menghalangi jalanku”Tanya pak dul sembari mengelap darah disudut bibirnya

“ojo kok terusno ,kene wehno buntelan kuwi iku nggonku”(jangan kamu teruskan,sini berikan bungkusan itu itu milikku)ucap sosok tinggi kurus itu

“mimpi kamu,gak bakal aku kasih kekamu”ucap pak dul yang langsung merapal mantra ajian brojo musti dalam hatinya seketika itu tangan pak dul seakan berubah menjadi bara ,mengetahui isosok bertangan panjang itu lngsung menghantamkan tangannya kearah pak dul,reflek pakdul pun melancarkan hantamannya yang seperti bara apai itu menyambut pukulan dari sosok bertangan panjang ,saat pukulan mereka telah bertemu tangan sosok itu seakan terbakar muncul bunga bunga api dari tangan sosok yang beradu pukul dengan pakdul itu dalam sekejap tangan itu telah terbakan dan sebagiannya sudah berubah menjadi abu,makhluk itu terlihat kesakitan ,lalu menggeram sembari menatap pakdul dengan sorot penuh amarah lalu melancarkan serangan membabi buta kearah pak dul dengan sigap pak dul menghindari serangan sosok itu kemudian dengan cepat pak dul melompat setinggi kepala makhluk itu dan BRAAAKKK pak dul menghantam kepala makhluk itudengan sekuat tenaga makhluk itu pun lang sung jatuh terlempar kebelakang dan sejurus kemudian makhluk itu terbakar dan mengepulkan asap sesaat lalu hilang berubah menjadi abu,mengetahui itu pak dul pun melangkah kan kaki lagi menuju kea rah tujuannya karangkates saat pak dul sampai di bendungan yang cukup luas terlihat seorang kakek tua tengah duduk ditepi danau mengenakan pakaian hitam –hitam serta dikepalanya terdapat caping yang menghiasi,kakek tua yang mengetahui kedatangan pakdul hanya melirik sembari berucap

“hei anake darno mrene kowe”(hei anaknya darno kesini kamu)ucap kakektua itu

“panjenengan kok tahu saya anda ini siapa?”jawab pak dul yang belum bisa mengira ira siapa gerangan kakek tua tersebut

“kowe dikon karo panembahan darmo mrene tho”(kamu disuruh panembahan darmo kesini kan)ucap kakek tua itu lagi dengan ketus

“panembahan darmo siapa itu mbah”Tanya pak dul

“bocah bodoh panembahan darmo iku gurumu ing sanggar pamulangan”ucap kakek tua itu dengan nada menahan amarah

“Oh injih mbah benar saya diutus eyang guru kesini”jawab pak dul

“kene barange ora usah kesuen”(sini barangnya jangan kelamaan)ucap kakek tua itu masih dengan nada ketusnya

“lho panjenengan ini lho siapa mbah kok tiba tiba ngomong gitu”ucap pak dul yang mulai agak curiga

“aku karjo sing mbok goleki wes ora usah kakean takon maneh kene barange”(aku karjo yang kamu cari,sudah gak usah banyak Tanya lagi sini barangnya) ucapnya lagi dengan nada dingin,pak dul pun langsung memberikan bungkusan itu dan menyerahkan kepada mbah karjo

“ngapunten mbah saya tidak tahu”ucap pak dul tercengir

“wes kono ndang balio”(sudah sana cepet kembali)ucap mbah karjo lagi

saat pak dul berbalik tiba tiba mulut besar seekor buaya dengan gigi tajam menyergapnya dan langsung menelan pakdul bulat bulat pak dul yang terkaget pun tak mampu berbuat apa apa hanya gelap yang pak dul rasakan namun tiba tiba kegelapan itu berubah saat tiba tiba cahaya terang menerpanya lalu pak dul pun membuka mata alangkah kagetnya pak dul kala itu yang ternyata ia tengah terbaring didepan gapuro sanggar pamulangan

“perasaan aku tadi dimakan buaya kenapa tiba tiba ada disini”ucap pak dul sembari mengaruk garuk kepalanya tak seberapa lama pak dul mendengar ada yang memanggilnya dari belakang

“pak dul kok sampeyan udah disini”ucap seeorang yang ternyata adalah bapak

“lho dek nu.. aku juga gak tahu tiba tiba sudah disini aja aku”ucap pak dul yang masih kebingungan

“ya sudah lah aku juga bingung yuk masuk aja nemuin eyang guru dulu”ajak bapak kepada pak dul

“ya udah yuk”setuju pak dul

lalu mereka berdua pun memasuki gapuro dan menuju kearah pendopo tak didapati eyang guru disana hanya ada siabdi yang tengah duduk bersandar disalah satu soko guru pendopo itu

“kalu kalian mencari panembahan guru beliau sedang menunggu kalian di lapangan “ujar abdi tanpa menunggu pertanyaan dari mereka

mendengar itu bapak dan pak dul pun langsung berjalan menuju lapangan yang terdapat batu pipih didepan pohon kepuh besar itu sesampainya disana mereka melihat eyang guru sedang duduk bersila diatas batu itu lalu menghampirinya

“wes teko ngger”(sudah datang nak)sapa eyang guru tanpa membuka matanya

“injih eyang”ucap bapak dan pak dul bersamaan

“kepiye le wes ketemu karo sedek lan karjo”( gimana sudah ketemu sedek dan karjo)Tanya eyang guru kepada mereka

“injih sudah”ucap pak dul dan bapak bebarengan

“ngapunten eyang saya mau Tanya sebenarnya kita ini masih di dunia manusia apa bukan eyang?”Tanya bapak yangmenyahut tiba tiba

“ngger sak temene sanggar pamulangan iki ora ono ning alam kamnungsan lan ugo dudu alam kajiman sejanie ngger anak bagus iki ono ning alam kadewatan”(ngger sebenarnya sanggar pamulangan ini tidak di alam manusia juga tidak dialam jin sebenarnya nak ini ada di alam kadewatan)jawab eyang guru dengan mata yang mulai terbuka

“apakah alam kadewatan dan alam jin itu ber beda eyang guru?”Tanya pak dul penasaran

“iyo ngger alam kadewatan iki panggonan ingkang ono sak nduwure alam kajiman lan alam kamanungsan”(iya nak ,alam kadewatan itu tempatnya diatas alam jin dan alam manusia)ucap eyang guru mulai menjelaskan

“terus eyang panjenengan ini sebenarnya siapa eyang kok mbah sedek memanggil eyang dengan nama darmo”Tanya bapak lagi

“uningono ngger ulun iki sejatine sang hyang bathoro darmo ngger ,dewane kawicaksanan”(ketahuilah nak aku ini sebenarnya adalah sang hyang bathoro darmo,dewa kebijaksanaan) jawab eyang guru yang tiba tiba matanya mengeluarkan cahaya kekuningan sejenak lalu kembali seperti semula

mengetahui itu seketika bapak dan pak dul bun membisu tercengang dengan apa yang baru saja dilihatnya kemudian bapak dan pak dul pun undur diri untuk beristirahat.

beberapa hari kemudian terlihat sanggar pamulangan sedang sibuk mempersiapkan suatu acara terlihat penjor berdiri dengan elok nya mengiasi sisi kiri dan kanan gapuro yang berhiaskan janur kuning pintu sanggar patemon yang tidak pernah dibuka hari itu pintunya terbuka dengan sangat lebarnya menampilkan meja panjang yang dihiasi kursi yang berderet mengelilinginya terlihat meja dan kursi itu dihias dengan sangat rapinya didepan pintunya tampan janur kuning melengkung dan menjuntai kebawah hidangan beraneka ragam sudah tertata rapi diatas meja yang telah dihias itu,terlihat beberapa orang dengan pakaian selempang putih tengah sibuk mempersiapkan sesuatu,bapak dan pak dul yang penasaran pun mulai bertanya pada salah satu orang itu

“ada acara apa toh kok tiba tiba pada sibuk ?” Tanya bapak pada salah satu orang itu

“oh ini ada acara tahunan patemon agung jadi nanti tamunya banyak “

“ooh” ujar bapak yang mulai memahami

keesokan harinya bapak dan pak dul dikagetkan dengan sesuatu yang berada diluar nalar mereka ribuan kereta kencana yang diiringi oleh beberapa orang yang dibelakangnya tampak melayang layang diatas sanggar pamulangan yang tiba tiba mendarat diluar gapuro namun yang membuat mereka terkaget adalah apa yang menarik kereta kencana itu sebagian memang ditarik oleh kuda namun sebagian lain ditarik dengan binatang binatang yang tampak aneh seperti 2 perpaduan makhluk yang berlainan ,ada pula yang ditarik oleh ribuan ular,

“ini sebenarnya pertemuan apa tho dek nu kok tamunya neh banget”

“waduh aku juga gak tahu pak dul”ucap apak sembari mengangkat bahunya

kemudian satu persatu dari penumpang kereta kencana itu pun turun tampak wajah wajah yang tampak cantik dan tampan dengan pakaian pakaian yang amat indah wajah mereka tampak bercahaya layaknya sang matahari itu sendiri dengan diringi oleh dayang dayang dan prajurit yang tampak gagah,tamu tamu itu mulai melangkah kearah sanggar patemon ,jika dilihat dari ukuran sanggar patemon seakan tidak mungkin sanggup menampung ribuan tamu yang datang namun anehnya tamu tamu it uterus masuk seakan sanggar patemon itu mampu menampung mereka siabdi yang tiba tiba mengagetkan mereka dari belakang

“lagi lihat apa panjenengan ndoro ?”ucap si abdi mengagetkan pak dul dan bapak seketika itu pak dul dan bapak terkaget bersamaan lalu menoleh

“ngagetin aja kamu ini abdi,mereka itu siapa, abdi”Tanya bapak kemudian setelah mengetahui dibelakang mereka adalah si abdi

“oh itu mereka para bathara dan bathari dari suroloyo”

“haaah”seketika pakdul dan bapak tercengan dengan mulut menganga

hari itu berlalu membawa kesan mendalam kepada bapak dan pak dul yang sama sekali tidak pernah tahu jika apa yang hanya mereka ketahui dalam lakon wayang ternyata bukan hanya sekedar dongeng pengantar tidur,setidaknya mereka sudah mengetahuinya saat ini jika itu semua adalah nyata.
==========

10 angiring part 1
joyanwotoAvatar border
belajararifAvatar border
anwaranwar93Avatar border
anwaranwar93 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
600
6
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan