- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Buru Pemimpin Hamas Yahya Sinwar, Israel Tawarkan Imbalan Rp 6,2 M


TS
4574587568
Buru Pemimpin Hamas Yahya Sinwar, Israel Tawarkan Imbalan Rp 6,2 M

Gaza City -
Militer Israel menawarkan imbalan fantastis untuk informasi soal keberadaan pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan para komandan Hamas lainnya yang sedang mereka buru. Imbalan itu ditawarkan kepada warga Gaza yang terus dilanda serangan militer Israel selama tiga bulan terakhir.
Seperti dilansir The Times of Israel, Jumat (15/12/2023), tawaran imbalan itu tercantum dalam selebaran yang disebarkan Israel di wilayah Jalur Gaza, yang fotonya beredar luas di media sosial. Selebaran itu juga mencantumkan foto para pemimpin dan komandan Hamas yang diburu.
Disebutkan dalam selebaran itu bahwa hadiah uang sebesar US$ 400 ribu (Rp 6,2 miliar) ditawarkan kepada warga Jalur Gaza untuk informasi soal keberadaan Yahya Sinwar yang merupakan pemimpin Hamas di daerah kantong Palestina tersebut.
Sinwar mengambil alih kendali atas Hamas di Jalur Gaza sejak tahun 2017 lalu, atau beberapa tahun setelah dia dibebaskan dari penjara Israel bersama lebih dari 1.000 tahanan Palestina lainnya. Pembebasan itu merupakan bagian dari pertukaran dengan pembebasan tentara Israel, Gilad Shalit, yang ditahan Hamas.
Sosok Sinwar dikenal dengan retorika yang berapi-api dan dukungannya atas serangan teror di Israel juga Tepi Barat. Dia dituduh mengawasi persiapan dan perencanaan serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober lalu.
Sinwar diyakini bersembunyi di jaringan terowongan bawah tanah Hamas yang luas di Jalur Gaza sejak serangan tersebut.
Imbalan sebesar US$ 300 ribu (Rp 4,6 miliar) ditawarkan untuk informasi soal keberadaan Muhammed Sinwar, saudara laki-laki Yahya, yang menjabat komandan brigade wilayah selatan Hamas. Muhammed Sinwar yang merupakan komandan senior sayap bersenjata Hamas ini mengaku terlibat dalam penculikan Shalit.
Imbalan US$ 200 ribu (Rp 3,1 miliar) ditawarkan untuk informasi soal keberadaan Rafaa Salameh yang merupakan komandan batalion Hamas di Khan Younis. Sosok Salameh telah menjadi perhatian Israel selama bertahun-tahun.
Militer Israel menghancurkan rumahnya di Jalur Gaza, yang diklaim sebagai "bagian dari infrastruktur teror", pada tahun 2021 lalu.
Imbalan 'paling sedikit' di antara yang lain, yakni sebesar US$ 100 ribu (Rp 1,5 miliar), ditawarkan untuk informasi soal keberadaan Mohammed Deif yang merupakan komandan sayap bersenjata Hamas.
Nama Deif berada dalam daftar buronan paling dicari Israel selama lebih dari 25 tahun karena keterlibatannya dalam perencanaan dan pelaksanaan sejumlah besar serangan Hamas. Israel diketahui sudah tujuh kali berusaha membunuh Deif namun selalu berujung kegagalan.
Selebaran yang disebarkan oleh militer Israel itu juga mencantumkan nomor telepon dan kontak pada aplikasi Telegram, dengan Angkatan Bersenjata Israel atau IDF menjamin kerahasiaan si pelapor.
Belum ada tanggapan resmi dari militer Israel soal laporan tersebut.
Militer Israel mengerahkan operasi darat yang cukup jauh ke dalam wilayah Jalur Gaza dalam upaya menghancurkan Hamas dan memusnahkan kepemimpinannya. Operasi darat itu menyusul rentetan serangan udara sejak awal Oktober, yang dilaporkan telah menghancurkan sebagian besar daerah kantong Palestina tersebut.
Dalam laporannya, militer Israel sering mengklaim telah menewaskan para komandan Hamas dalam serangannya. Namun para pemimpin utama dan tokoh senior Hamas masih buron hingga kini.
sumber




kkutu93652 dan waloni memberi reputasi
2
478
4


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan