- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
90 Tower BTS Berdiri, Sumba Timur Pelan-pelan Merdeka Sinyal


TS
pilotproject715
90 Tower BTS Berdiri, Sumba Timur Pelan-pelan Merdeka Sinyal

Waingapu -
Base Transceiver Station (BTS) merupakan proyek infrastruktur telekomunikasi yang memfasilitasi komunikasi nirkabel antara perangkat komunikasi dan jaringan operator. Pembangunan BTS itu bagian dari program BAKTI Kominfo untuk memperluas jaringan layanan internet yang mengalir sampai ke desa di seluruh Indonesia.
Tim Tapal Batas detikcom berkesempatan melihat langsung bagaimana BTS-BTS itu memberikan manfaat bagi masyarakat di daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) atau pulau-pulau yang jauh dari Ibu Kota Negara. Tim memantau pemanfaatan BTS itu di Pulau Sumba, tepatnya di Waingapu, Sumba Timur, yang merupakan Kota Interkoneksi Palapa Ring.
Di Sumba Timur, terdapat 89 tower BTS 4G yang berdiri kokoh dan 1 tower menara induk atau Point of Integration (PoI BTS). 89 tower BTS 4G tersebut membuat Kabupaten yang dijuluki Matawai Amahu Pada Njara Hamu itu pelan-pelan merdeka sinyal, karena daerah-daerah yang awalnya blank spot kini sudah tercover jaringan internet.
"Tower-tower BTS itu telah berdiri di semua lokasi kecamatan di Sumba Timur. Total kecamatan di Sumba Timur terdapat sebanyak 22. Seluruh BTS tersebut sudah on air sesuai target," ujar Kepala Dinas Kominfo Sumba Timur, Syane Tamu Ina, kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Kendati begitu, Syane menyebut Sumba Timur masih memiliki beberapa wilayah blank spot atau wilayah yang tidak tercover jaringan internet. Alasannya Kabupaten Sumba Timur memiliki luas wilayah mencapai 7.000 Km2 yang terdiri dari 140 desa dan 16 kelurahan yang tersebar di 22 kecamatan.
"Jadi kebutuhan kami untuk tower sendiri (sebenarnya) masih sangat kurang karena masih ada daerah-daerah yang blank spot," ungkapnya.
Namun, ia tetap mengapresiasi kehadiran program Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI Kominfo) di Sumba Timur. Menurutnya, dengan banyaknya pembangunan BTS yang masif, masyarakat kini dapat dengan mudah mengakses jaringan internet, baik di kota maupun di desa.
"Contohnya di Desa Maubokul, Kecamatan Pandawai, di sana tower BTS 4G dibangun di belakang rumah masyarakat, jadi akses internet lebih mudah. Sebelumnya, masyarakat berupaya mendatangi titik-titik yang ada sinyal," ungkapnya.
Hal ini pun diakui oleh Rambu Ana Intan (29), salah satu warga di Desa Maubokul, Kecamatan Pandawai yang terdampak manfaat dari kehadiran BTS 4G. Menurutnya, tower BTS 4G yang berdiri sejak 2021 itu turut mempermudah aktivitasnya.
Rambu Ana Intan yang juga menekuni pekerjaannya menjahit pakaian-pakaian dengan kombinasi dari tenun Sumba. Ia terbantu mepromosikan dan mempasarkan produknya secara online melalui media sosial maupun e-commerce berkat tower BTS 4G BAKTI.
"Sebelum adanya tower (BTS 4G) ini saya harus ke Waingapu dulu untuk dapat sinyal (dengan jarak 2 jam) atau ke atas bukit setiap sore yang datarannya lebih tinggi lagi dari sini (untuk posting produk)," ungkapnya.
"Namun setelah ada tower BAKTI, jaringan sudah ada, kita bisa pakai internet di rumah," imbuhnya.
detik.com






aldonistic dan 4 lainnya memberi reputasi
5
224
14


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan