- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Pedang Pangeran Diponegoro Ditemukan di Bawah Bunker Museum Bronbeek Belanda
TS
InRealLife
Pedang Pangeran Diponegoro Ditemukan di Bawah Bunker Museum Bronbeek Belanda
https://www.harianmassa.id/internasi...onbeek-belanda
Artikel aslinya di Belanda: https://nos.nl/artikel/2499647-sabel...paleis-het-loo
Quote:
Pedang Pangeran Diponegoro Ditemukan di Bawah Bunker Museum Bronbeek Belanda
Ibrahim H
- Rabu, 29 November 2023 | 18:28 WIB
HARIAN MASSA - Pedang Pangeran Diponegoro ternyata masih ada. Pedang itu masih disimpan di bunker Museum Bronbeek, Belanda.
Kabar ini diungkapkan John Klein Nagelvoort, melansir laman NRC. Dikatakan, pedang itu ditemukan John Klein di atas sebuah meja.
"Pedang pangeran Diponegoro, ditemukan kembali setelah lebih dari satu abad tersembunyi," katanya, dikutip Rabu (29/11/2023).
Diponegoro (1785-1855) adalah pahlawan nasional Indonesia. Dia melancarkan pemberontakan besar melawan pemerintahan kolonial Belanda, pada tahun 1825.
Sekitar 200.000 orang tewas dalam perang Jawa .
Jenderal Hendrik Merkus Baron de Kock berhasil menangkap Diponegoro setelah lima tahun pertempuran. Sang pangeran meninggal di pengasingan 25 tahun kemudian.
Yang menjadi pertanyaan, kenapa pemerintah Indonesia tidak pernah meminta pengembalian pedang tersebut?
John Klein mengatakan, "Mereka tidak tahu bahwa pedang itu ada."
Pemerintah Indonesia telah mengajukan permohonan kepada Belanda tahun lalu untuk mengembalikan sejumlah benda yang dianggap sebagai barang rampasan perang.
Barang-barang itu termasuk tali kekang kuda Diponegoro.
Bukan tidak mungkin permintaan ini akan dikabulkan, karena Belanda telah mengembalikan keris pangeran ke Indonesia pada tahun 2020.
Adapun terkait dengan pedang Diponegoro, pemerintah Indonesia tidak mengetahui bahwa sebenarnya pedagang itu masih ada.
Lebih lanjut, Klein Nagelvoort menunjuk ke bila pedang itu, yang penuh dengan penyok.
"Itu adalah bekas-bekas proses penempaan. Anda dapat melihat dari bentuknya, bahwa ini bukan pedang Eropa. Bentuknya melengkung, seperti sejumlah senjata Jawa lainnya," terangnya.
Dilanjutkan, pedang Diponegoro itu dibuat khusus untuk bertempur dan memang telah digunakan berperang oleh Diponegoro.
"Ini adalah senjata perang yang benar-benar digunakan, bukan pedang upacara," sambungnya.
Namun, dia menjelaskan, pada gagang pedang ini sudah tidak asli.
"Ini adalah gagang pedang milik pedang angkatan laut Belanda. Dan sarungnya juga buatan Belanda. Itu dibuat khusus untuk pedang ini. Jadi kita berhadapan dengan senjata yang dibuat khusus: setengah Jawa, setengah Belanda," pungkasnya.
Klein Nagelvoort dan koleganya Pauljac Verhoeven pun telah melakukan investigasi.
Dalam arsip Bronbeek, mereka menemukan sebuah surat dari tahun 1956 di mana klewang Diponegoro, pedang Indonesia yang diasah di satu sisi, pernah ditawarkan untuk dijual oleh keturunan Hendrik Merkus de Kock, orang yang memenangkan Perang Jawa untuk Belanda.
Namun, tidak ada jejak pedang tersebut dalam koleksi tersebut.
Ibrahim H
- Rabu, 29 November 2023 | 18:28 WIB
HARIAN MASSA - Pedang Pangeran Diponegoro ternyata masih ada. Pedang itu masih disimpan di bunker Museum Bronbeek, Belanda.
Kabar ini diungkapkan John Klein Nagelvoort, melansir laman NRC. Dikatakan, pedang itu ditemukan John Klein di atas sebuah meja.
"Pedang pangeran Diponegoro, ditemukan kembali setelah lebih dari satu abad tersembunyi," katanya, dikutip Rabu (29/11/2023).
Diponegoro (1785-1855) adalah pahlawan nasional Indonesia. Dia melancarkan pemberontakan besar melawan pemerintahan kolonial Belanda, pada tahun 1825.
Sekitar 200.000 orang tewas dalam perang Jawa .
Jenderal Hendrik Merkus Baron de Kock berhasil menangkap Diponegoro setelah lima tahun pertempuran. Sang pangeran meninggal di pengasingan 25 tahun kemudian.
Yang menjadi pertanyaan, kenapa pemerintah Indonesia tidak pernah meminta pengembalian pedang tersebut?
John Klein mengatakan, "Mereka tidak tahu bahwa pedang itu ada."
Pemerintah Indonesia telah mengajukan permohonan kepada Belanda tahun lalu untuk mengembalikan sejumlah benda yang dianggap sebagai barang rampasan perang.
Pedang Pangeran Diponegoro. Foto: Istimewa
Barang-barang itu termasuk tali kekang kuda Diponegoro.
Bukan tidak mungkin permintaan ini akan dikabulkan, karena Belanda telah mengembalikan keris pangeran ke Indonesia pada tahun 2020.
Adapun terkait dengan pedang Diponegoro, pemerintah Indonesia tidak mengetahui bahwa sebenarnya pedagang itu masih ada.
Lebih lanjut, Klein Nagelvoort menunjuk ke bila pedang itu, yang penuh dengan penyok.
"Itu adalah bekas-bekas proses penempaan. Anda dapat melihat dari bentuknya, bahwa ini bukan pedang Eropa. Bentuknya melengkung, seperti sejumlah senjata Jawa lainnya," terangnya.
Dilanjutkan, pedang Diponegoro itu dibuat khusus untuk bertempur dan memang telah digunakan berperang oleh Diponegoro.
"Ini adalah senjata perang yang benar-benar digunakan, bukan pedang upacara," sambungnya.
Namun, dia menjelaskan, pada gagang pedang ini sudah tidak asli.
"Ini adalah gagang pedang milik pedang angkatan laut Belanda. Dan sarungnya juga buatan Belanda. Itu dibuat khusus untuk pedang ini. Jadi kita berhadapan dengan senjata yang dibuat khusus: setengah Jawa, setengah Belanda," pungkasnya.
Klein Nagelvoort dan koleganya Pauljac Verhoeven pun telah melakukan investigasi.
Dalam arsip Bronbeek, mereka menemukan sebuah surat dari tahun 1956 di mana klewang Diponegoro, pedang Indonesia yang diasah di satu sisi, pernah ditawarkan untuk dijual oleh keturunan Hendrik Merkus de Kock, orang yang memenangkan Perang Jawa untuk Belanda.
Namun, tidak ada jejak pedang tersebut dalam koleksi tersebut.
Artikel aslinya di Belanda: https://nos.nl/artikel/2499647-sabel...paleis-het-loo
daimond25 dan amekachi memberi reputasi
2
554
27
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan