- Beranda
- Komunitas
- Indahnya berbagi ilmu agama islam
PERIODISASI SEJARAH PERADABAN ISLAM


TS
defi.alfiyanti
PERIODISASI SEJARAH PERADABAN ISLAM

Pendahuluan
Assalamu’alaikum wr.wb artikel ini saya tulis dengan tujuan untuk memenuhi tugas akhir semester mata kuliah Sejarah Peradaban Islam (SPI) dengan
Dosen Pengampu: Dr. H. Syaeful Bahri, S.Ag, MM, CHCM.
Penulis: Devi Alfiyanti
Sejarah dapat didefinisikan sebagai kumpulan peristiwa yang terjadi pada masa lalu yang disusun oleh sisa-sisa berbagai peristiwa. Sejarah dapat disebut dalam bahasa Arab sebagai sajaratun (Sajaroh), yang berarti pohon dan keturunan. Sejarah mengalami pasang naik dan pasang surut beberapa kali selama perjalanannya. Dalam bahasa Arab, sejarah juga disebut "tarikh", yang artinya "ketentuan masa". Namun, dalam istilah, itu berarti "keterangan yang telah terjadi di kalangannya pada masa yang telah lampau atau pada masa yang masih ada."
Disamping itu, mempelajari sejarah yang sudah berjalan cukup lama akan mengalami kesuliatan apabila tidak dibagi dalam beberapa tahapan dimana disetiap tahapan merupakan suatu komponen yang mempunyai ciri ciri khusus dan merupakan suatu kebulatan untuk satu jangka waktu.
Ada beberapa pendapat lain yang tolak ukurnya adalah sistem politik, hal ini biasanya digunakan pada sejarah konvensional. Tolak ukurnya pada persoalan ekonomi (maju mundumya ekonomi) dalam sebuah negara. Peradaban dan kebudayaan suatu bangsa adalah pada masuk dan berkembangnya suatu agama. Jadi, periodesasi peradaban Islam adalah ilmu sejarah atau tahapan sejarah yang mengkaji perkembangan peradan Islam dalam konteks dan tempat dengan tolak ukur tertentu, (Nourouzzman zhiddiqie,1983). Dalam sejarah, proses tukar menukar dan interaksi dengan kebudayaan lain memang kerap terjadi dan tidak bisa dihindari. Seperti yang terjadi antara peradaban Islam dengan Kebudayaan barat. Namaun dalam kondisi dimana suatu kebudayaan itu lebih kuat dibandingkan yang lain terhadap dominasi yang kuat terhadap yang lemah. Istilah Ibnu Khaldun, "masyarakat yang ditaklukan, cenderung meniru penakluknya". Hal demikan terjadi pada peradaban Islam ketika Islam menjadi kuat dan dominan pada abad pertengahan, masyarakat Eropa cenderung meniru "berkiblat ke dunia Islam". Tetapi ketika kebudayaan Barat yang kuat dan dominan maka proses peniruan itu juga terjadi. Terbukti ketika kebangkitan Barat dan melemahnya politik Islam, para ilmuwan Muslim belajar berbagai disiplin ilmu ke Bara
Sejarah Peradaban Islam
Sejarah dalam bahasa arab dapat disebut dengan tarikh/sirah, serta juga dapat disebut dengan istilah sajaratun (Sajaroh), artinya pohon dan keturunan atau history dalam bahasa Inggris, adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan kronologi berbagai peristiwa. Sedangkan menurut menurut pengertian al-tarikh berarti: "sejumlahkeadaan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau, dan benar-benar terjadi pada diri individu atau masyarakat, sebagaimana benar-benar terjadi pada kenyataan-kenyataan alam dan manusia".
Dari pengertian yang dikemukakan diatas, peradaban Islam adalah terjemahan dari kata Arab al-Hadharah al-Islamiyah. Istilah kata dalam bahasa Arab ini juga sering diterjemahkan dalam bahasa Indonesia yang artinya adalah Kebudayaan Islam. (Solikhin, 2005) "Kebudayaan" dalam bahasa Arab adalah al-Tsaqafah. Dalam definisi yang dimaksud disini Peradaban atau kebudayaan tersebut ialah Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw yang telah membawa bangsa Arab yang sebelum datangnya Islam terbelakang, bodoh, dan tidak dikenal oleh bangsa manapun. Tetapi semenjak hadimya Islam ditengah-tengah mereka makamereka menjadi bangsa yang maju, cepat mengembankan dunia, membina satu kebudayaan dan peradaban yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan dan kesejahteraan umat manusia. Baik secara jasmani maupun secara rohani Dengan demikan jelas bahwa kedatangan Islam dalam kehidupan manusia khusunya bangsa Arab dan umumnya seluruh umat manusia mepunyai makna yang tinggi bagi peradaban umat manusia. Yaitu mengangkat hak kemanusia yang tinggi, cita-cita yang luhur, dan menanamkan semanggat Islam yang memperteguh kesetian manusia terhadap tugas dan kewajibanya sebagai wakil Allah di muka bumi atau Khalifatullah. Menurut H.A.R Gibb, bahwa Islam sesungguhnya lebih dari sekedar Agama, la adalah peradaban yang sempurna. Karena yang menjadi pokok kekuatan dan sebab timbulnya kebudayaan adalah Agama Islam, kebudayaan yang ditimbulkannya dinamakan kebudyaan atau peradaban Islam.
Dasar- Dasar Sejarah Peradaban Islam
Tujuan pertama Nabi Muhammad saw. untuk membangun masyarakat dan negara baru adalah untuk membangun dasar-dasar peradaban Islam. Beliau membangun dasar-dasar tersebut saat berada di Yastrib, atau yang sekarang disebut Madinah. Berbeda dengan Mekah, di Madinah Allah banyak menurunkan wahyu yang mengganggu masyarakat. Nabi Muhammad saw memiliki peran sebagai pemimpin agama dan negara (Badri, 1997). Dengan kata lain, nabi Muhammad saw memiliki dua kekuatan sekaligus: kekuatan spiritual dan kekuatan sekuler. Melalui wahyu yang Dia berikan kepadanya, keduanya dapat berjalan seimbang.“ Di antara pilar peradaban Islam tersebut adalah:
1. Pembangunan Masjid
Sesuatu yang paling penting yang pertama beliau lakukan adalah mendirikan masjid. karena masjid adalah tempat pemerintahan dan spiritual. Masjid juga digunakan untuk mempersatukan kaum Muslim dan mempertalikan jiwa mereka. Masjid juga merupakan tempat pembinaan dan memakmurkan umat, serta membimbing umat untuk beribadah dengan benar. Banyak masalah yang dihadapi umat Islam dibicarakan di masjid. Baik itu masalah individu maupun sosial, masjid juga digunakan sebagai tempat menerima dan menyambut tamu dari negara-negara lain yang menganut agama Islam. Bahkan digunakan sebagai tempat tinggal bagi musyafir dan tempat perawatan bagi pejuang yang luka di medan jihad.
2. Membangun Ukhuwah Islamiyah
Kata kerja "akha" adalah asal dari istilah "ukhuwah". Menurut Imam Hasan Al Banna, makna Ukhuwah Islamiyah adalah "keterikatan hati dan jiwa satu sama lain dengan ikatan aqidah." Ini adalah fakta bahwa Nabi Muhammad saw mempersaudarakan atara Muhajirin dengan Anshar. Akibatnya, diharapkan kaum muslimin memiliki rasa persaudaraan dan kekeluargaan yang tinggi. Persaudaraan agama atau ideologis menggantikan persaudaraan darah atau biologis. Rasa cinta dan kasih sayang adalah salah satu unsur utama dari Ukhuwah.Husnudzon, yang menunjukkan kemurnian hati dari hasad, benci, dan dengki, menunjukkan tingkat cinta terendah.
3. Membangun hubungan dengan non Islam
ketika menjabat sebagai penguasa Madinah. Rasulullah saw tidak hanya memimpin umat Islam. Namun, beberapa orang Yahudi dan Arab tetap menganut agama nenek moyang mereka. Di situasi seperti itu, stabilitas negara sanggat diperlukan. Beliau membuat perjanjian dengan mereka. Dengan kata lain, dengan membuat piagam yang melindungi kebebasan beragama orang-orang yang tidak beragama Islam dan menjamin keselamatannya. Setiap masyarakat memiliki hak tertentu dalam bidang politik dan keagamaan. Perjanjian tersebut juga menjamin kemerdekaan setiap golongan. Mereka harus bekerja sama untuk menjaga negeri Madinah dari ancaman dari luar. Ini adalah apa yang disebut sebagai kemerdekaan dan keadilan dalam pemerintahan yang benar. Ini memiliki kemampuan. datang karena Islam adalah agama yang rahmatal lil'alamin.
Ada perbedaan pendapat antara para sejarawan tentang kapan sejarah Islam dimulai. Perbedaan pendapat ini biasanya terbagi menjadi dua. Pertama, beberapa sejarawan berpendapat bahwa sejarah Islam dimulai ketika Nabi Muhammad saw diangkat menjadi rasul, dan sebagai akibatnya, masyarakat muslim lahir selama tiga belas tahun tinggal di Mekah, meskipun belum memiliki kekuasaan. Kedua, beberapa sejarawan berpendapat bahwa sejarah Islam dimulai ketika Nabi Muhammad saw hijrah ke Madinah, karena ketika Nabi Muhammad saw tinggal di sana, masyarakat muslim baru diberi kekuasaan. Menurut Usairy (2006: 4-8), sejarah Islam dapat dibagi menjadi periode-periode berikut:
1. Periode Sejarah Klasik, juga dikenal sebagai "masa Nabi Adam-sebelum diutusnya Nabi Muhammad saw." Periode ini mencakup masa sejak Nabi Adam dan masa-masa para nabi hingga masa sebelum kedatangan Rasulullah saw.
2. Periode kehidupan Rasulullah saw (570–632 M) berlangsung dari 52 sebelum hijriyah hingga 11 H.Di dalamnya diceritakan tentang berdirinya negara Islam yang dipimpin langsung oleh Rasulullah saw., yang menempatkan Madinah al-Munawwarah sebagai pusat dari semua operasi negara, yang kemudian meluas ke seluruh jazirah Arabia. Sejarah periode ini sangat indah sehingga kaum muslimin harus mengambilnya sebagai contoh dan suri teladan.
3. Periode pemerintahan Khulafa' Rasyidin (632–661 M) berlangsung dari 11 H hingga 41 H. Pada masa itu, orang Islam menaklukkan Persia, Syam (Syiria), Mesir, dan negara lain. Manusia berada dalam manhaj Islam yang benar selama pemerintahan Khulafa' Rasyidin.
4. Pemerintahan Bani Umayyah (661-749 M) Berlangsung dari 41 H hingga 132 H. Saat ini, pemerintahan Islam mengalami ekspansi yang sangat besar. Pemerintahan Islam yang sangat luas hanya memiliki satu khalifah. Tidak seperti periode sebelumnya, komitmen terhadap syariat Islam sedikit menurun.
5. Periode Pemerintahan Bani Abbasiyah (749–1258 M) Berlangsung dari 132 H hingga 656 M. Periode ini adalah masa kejayaan bagi pendidikan Islam. Meskipun ada beberapa kerajaan dan pemerintahan yang independen pada tahap kedua, sebagian besar dari mereka telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap Islam. Pemerintahan seperti Saljuk, Bani Ayyub, Ghazni, dan Murabithun, misalnya, Pada saat yang sama, terjadi gerakan perang salib yang dilakukan oleh negara-negara Eropa yang menaruh dendam dan kebencian pada negara-negara Islam di Timur. Pemerintahan Bani Abbasiyah hancur saat orang-orang Mongolia menyerbunya.
6. Periode Kerajaan Mamluk (1250–1517M) Kerajaan Mamluk berkuasa dari 648 H hingga 923 H, atau 1250 1517 M. Berhasil mencegah penyerbuan pasukan Mongolia ke beberapa belahan negeri Islam adalah titik paling penting dalam sejarah Islam saat ini. Juga berhasil menghapus kaum Salibis dari negara Islam.
7. Periode pemerintahan Usmani (923–1342 M) Pada awal pemerintahan ini, ekspansi wilayah Islam berhasil, terutama di Eropa Timur.Saat itu, penaklukan terjadi terhadap Hongaria, serta terhadap Beograd, Albania, Yunani, Romania, Serbia, dan Bulgaria. Pemerintahan ini juga mampu menguasai wilayah timur wilayah Islam. Ditaklukkannya Konstantinopel, ibu kota Imperium Romawi, adalah salah satu goresan sejarah terbesar yang berhasil dilakukan oleh pemerintahan Usmani. Namun, kaum kolonial menanamkan nasionalisme pada akhir pemerintahan Turki. Kemudian gagasan ini menyebabkan pemerintahan Islam runtuh dan kaum muslimin dipecahkan menjadi negeri-negeri kecil yang lemah dan terbelakang, jauh dari agama mereka.
8. Periode Dunia Islam Kontemporer (1922–2000 M) berlangsung dari 1342–1420H. Periode ini terdiri dari perjalanan sejarah umat Islam dari akhir Dinasti Turki Usmani hingga perjalanan umat Islam saat ini.Menurut Harun Nasution dan Nourouzaman Shidiqi, sejarah Islam dapat dibagi menjadi tiga periode: Periode Klasik (650–1250 M), Periode Pertengahan (1250–1800 M), dan Periode Modern (1800–2000 M).
1. Periode Klasik (650-1250) Periode Klasik merupakan periode kejayaan Islam yang dibagi ke dalam dua fase, yaitu
a. fase ekspansi (perluasan wilayah), integrasi, (650-1000),
b. fase disintegrasi(perpecahan wilayah/kelompok) (1000-1250)
Islam mengalami internasionalisasi saat berkembang. Islam mulai masuk ke Eropa melalui Spanyol pada masa Bani Umayyah. Selanjutnya, Islam menyebar dari Afrika Utara hingga Spanyol di belahan Barat. Selain itu, perluasan ini mencakup Persia dan India di belahan Timur. Pada masa ini, ilmu pengetahuan dan arsitektur berkembang di kota-kota Spanyol seperti Cordoba dan Granada, dan beberapa bangunan megah, seperti Istana Az Zahra di Cordoba dan Istana Alhambra di Granada, dibangun
2. Periode Pertengahan (1250-1800) Periode Pertengahan merupakan periode kemunduran Islam yang dibagi ke dalam dua fase, yaitu:
a. Fase kemunduran (1250-1500 M),
b. Fase munculnya ketiga kerajaan besar (1500-1800), yang dimulai dengan zaman kemajuan (1500-1700 M) dan zaman kemunduran (1700-1800).
Pada titik ini, dunia Islam juga terbagi menjadi dua bagian. Bagian Persia yang berpusat di Iran terdiri dari Balkan, Asia kecil, Persia, dan Asia tengah. Sebaliknya, bagian Arab yang berpusat di Mesir terdiri dari Arabia, Irak, Suriah, Palestina, Mesir, dan Afrika Utara. Selama fase tiga kerajaan besar (1500 M–1700 M), ilmu pengetahuan tidak diprioritaskan. Hasilnya, ketika tiga kerajaan besar mengalami tekanan yang signifikan, umat Islam semakin mundur. Kekuatan politik dan militer juga menurun. Serangan Afghan menghancurkan kerajaan Safawi, raja-raja India menyerang kerajaan Mughal, Kerajaan Usmani kalah di Eropa, dan Napoleon Bonaparte dari Prancis mengalahkan Mesir.
Benteng Merah, masjid, istana, dan gedung pemerintahan Delhi adalah beberapa contoh bangunan bersejarah dari era ini. Ini termasuk Taj Mahal di Agra. Tarekat masih sangat penting bagi kehidupan umat Islam hingga saat ini. India dan Turki muncul sebagai kerajaan besar bersama dengan Arab dan Persia. Inilah yang menyebabkan bahasa Turki dan Urdu menjadi bahasa penting dalam Islam, tetapi posisi bahasa Arab sebagai bahasa persatuan semakin menurun. Pada masa ini, kemajuan Islam lebih berfokus pada politik. Selain itu, Barat juga mulai bangkit, terutama dengan pembukaan jalan ke rempah-rempah dan bahan mentah di Timur Jauh, melalui Afrika Selatan, dan penemuan Amerika oleh Christopher Columbus pada tahun 1492 M. Namun, kekuatan Eropa pada waktu itu masih lemah jika di bandingkan dengan kekuatan islam,
3. Periode Modern (1800-dan seterusnya) Periode Modern merupakan periode kebangkitan umat Islam yang ditandai dengan munculnya para pembaharu Islam.
Periode modern, yang berlangsung dari tahun 1800 M hingga sekarang, adalah masa kebangkitan umat Islam, yang mulai menyadari bahwa di Barat telah muncul peradaban baru yang lebih tinggi. Ekspedisi Napoleon di Mesir yang berakhir pada tahun 1801 M membuka mata dunia Islam, terutama Turki dan Mesir, akan kemunduran dan kelemahan umat Islam. Para pemuka Islam dan raja-raja mulai mencari cara untuk mengembalikan kekuatan dan kualitas umat Islam. Sejak masa lalu, hubungan Islam dengan Barat tidak sama dengan hubungan yang ada pada masa klasik. Saat itu, Islam sedang berkembang, dan Barat sedang dalam kegelapan. Sebaliknya, Islam terlihat dalam kegelapan, dan Barat terlihat gemilang.
Oleh karena itu, ada pemikiran Islam yang dikenal sebagai modernisasi dan pembaharuan. Pemimpin Islam menawarkan ide-ide untuk mengembalikan umat Islam ke masa lalu. Umat Islam mulai melakukan upaya ke arah itu. Sebaliknya, Barat juga melakukan kemajuan dalam hal itu. Kebangkitan umat Islam dibagi lagi menjadi dua periode: kebangkitan awal (1800–1967) dan kebangkitan kedua (1967–sekarang). Selama masa kebangkitan awal, muncul kesadaran akan pentingnya pembaharuan Islam dalam bidang politik, militer, sosial, dan budaya. Sementara itu, kekalahan Arab oleh Israel tahun 1967 pada kebangkitan kedua memicu kebangkitan rakyat. Inilah yang menyebabkan pemikiran filosofis dan metodologis untuk pembaharuan Islam di era modern. Beberapa tokoh Islam yang membawa perubahan atau modernisasi termasuk Muhammad bin Abdul Wahab di Arabia; Muhammad Abduh, Jamaluddin al-Afghani, Muhammad Rasyid Ridha di Mesir; Sayyid Ahmad Khan, Syah Waliyullah, dan MuhammadIqbal di India; H. Abdul Karim Amrullah, K.H. Ahmad Dahlan, dan KH. Hasyim Asy'ari di Indonesia; dan banyak lagi.
Kesimpulan
Dari diskusi di atas, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa sejarah peradaban Islam adalah sejarah kemajuan intelektual dan spiritual yang menghasilkan masyarakat madani. Peradaban Islam dimulai dengan periodesasi Nabi Muhammad saw. dan berlanjut hingga hari ini. Menurut Ahmad Al-Usairy, periodesasi sejarah peradaban Islam dapat dibagi menjadi beberapa periode, yaitu periode klasik, periode sejarah rasulullah, periode sejarah khulafaurrasyidin, periode pemerintahan Bani Umayyah, periode pemerintahan Bani Abbasiyah, periode pemerintahan Mamluk, dan periode pemerintahan Usmani.






arul.rosadi0107 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
60
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan