Pernah gak kepikiran, apakah fundamental $JSMR itu mirip-mirip BUMN karya?



Kalau kamu sempat mikir begitu, aku kasih gambaran perbedaannya di sini.

Asumsi kinerja JSMR mirip-mirip $WSKT $WIKA $PTPP bisa muncul kalau liat debt (utang berbungan) to equity ratio (DER) yang tembus 2 kali. Ya gak sebesar yang lain, tapi lumayan besar. Pertanyaannya, apakah JSMR bakal senasib dengan para BUMN karya?

Sampai detik ini ane bikin postingan, dengan yakin jawabannya BEDA

Kenapa?
1. Kenapa BUMN karya bisa kacau begitu? karena porsi pendapatan berulang mereka kecil, sedangkan pendapatan proyek konstruksi marginnya tipis. Lalu, utang segunung, ya tamat.

2. Sedangkan, JSMR ini mayoritas pendapatan dari recurring income jalan tol. Di mana dari sisi pendapatan bisa lebih aman dan nutup cicilan utang, seta masih raih laba bersih. (untuk itu si JSMR jadi salah satu saham rutin dividen meski nggak jumbo-jumbo banget ya, kecuali pas 2021 dan 2022.)

Lalu, yang bikin degdegan itu ketika JSMR mulai divestasi aset nih, kenapa nih? cashnya udah seret kah?

Oke, kasus divestasi aset JSMR ini mungkin agak beda ya dengan BUMN karya yang pure cari uang lebih segar untuk masuk proyek dengan kondisi tadi, recurring income rendah banget.

Sedangkan, divestasi ala JSMR, mereka melepas sebagian saham (nggak seluruhnya) yang digunakan untuk mengerjakan proyek baru. Jadi, nantinya omzet dari  proyek yang didivestasi ada, tapi mungkin porsi yang didapatkan sedikit berkurang, lalu uangnya bisa dapat pendanaan murah untuk proyek selanjutnya.

Toh, ini jalan paling aman bagi JSMR karena punya utang bank jangka panjang Rp42 triliun juga

Jadi oke nih JSMR? menurut ane kalau masuk sekarang nggak oke. jadi harus gimana? cek selengkapnya di sini

$IHSG