- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
Dear Diary, Matahari Menghilang


TS
ih.sul
Dear Diary, Matahari Menghilang
Quote:
1 Januari 2024.
Dear diary. Sesuatu yang sangat aneh terjadi hari ini. Banyak orang bangun lebih cepat untuk menyaksikan matahari terbit pertama di tahun ini. Tapi coba tebak apa? Matahari tidak terlihat!
Aneh memang, tapi sampai sekarang sinar matahari masih belum terlihat. Berita di TV bilang seluruh dunia mengalami hal yang sama. Sekarang tak ada lagi siang dan malam. Hanya ada malam.
Aneh memang, tapi sampai sekarang sinar matahari masih belum terlihat. Berita di TV bilang seluruh dunia mengalami hal yang sama. Sekarang tak ada lagi siang dan malam. Hanya ada malam.
Quote:
2 Januari 2024.
Dear diary. Sudah hari kedua dan matahari belum terlihat juga. Katanya sih matahari masih ada di sana, tapi entah kenapa sinarnya tak sampai ke Bumi. Ada beberapa temanku yang menangis. Mereka bilang ini pertanda kiamat dan semacamnya. Aku pribadi tidak takut. Jujur saja, aku jauh lebih suka malam dibanding siang. Lagian apa yang perlu ditakutkan sih? Kan masih ada lampu. Bahkan tanpa matahari pun manusia sudah punya cahayanya sendiri.
Quote:
3 Januari 2024.
Dear diary. Lihat betapa indahnya langit malam bertabur bintang di atas sana. Siapa yang butuh matahari? Matahari itu kan panas dan panas membuatku berkeringat. Aku selalu malas kalau disuruh keluar siang hari, tapi sekarang aku bisa bebas keluar tanpa khawatir berkeringat. Kenapa orang-orang takut matahari menghilang?
Bumi ini jauh lebih baik tanpa matahari.
Bumi ini jauh lebih baik tanpa matahari.
Quote:
10 Januari 2024.
Dear diary. Matahari masih belum menunjukkan tanda-tanda akan kembali. Aneh memang, tapi tindak-tanduk Ibu dan Ayah jauh lebih aneh. Aku sering memergoki mereka berbisik dan juga marah-marah. Dibanding matahari yang hilang, aku lebih takut ada apa-apa dengan mereka.
Hari ini sekolah diliburkan. Cuaca jadi lebih dingin, padahal hujan tidak turun. Bosan juga rasanya kalau tidak sekolah, aku tak bisa bertemu teman-teman. Kira-kira apa Maria dan Mega masih suka nangis gara-gara matahari?
Hari ini sekolah diliburkan. Cuaca jadi lebih dingin, padahal hujan tidak turun. Bosan juga rasanya kalau tidak sekolah, aku tak bisa bertemu teman-teman. Kira-kira apa Maria dan Mega masih suka nangis gara-gara matahari?
Quote:
14 Januari 2024.
Dear diary. Aku terkena flu. Semua makanan rasanya jadi tidak enak. Aku tak punya nafsu makan dan seolah paham isi hatiku Ibu juga memasak lebih sedikit dari biasanya. Aku senang melihat Ibu memasak. Api kompor membuat suasana jadi lebih hangat.
Matahari … ahh sudahlah. Kurasa sudah banyak orang yang berhenti berharap matahari akan muncul lagi. Ibu memang mengeluh karena tak lagi bisa menjemur baju, tapi selain itu tak ada yang berubah. Karena tak ada lagi siang, Ayah jadi membeli lebih banyak lampu dan lilin untuk dinyalakan di rumah. Kurasa tagihan listrik kami bulan ini akan berlipat ganda.
Matahari … ahh sudahlah. Kurasa sudah banyak orang yang berhenti berharap matahari akan muncul lagi. Ibu memang mengeluh karena tak lagi bisa menjemur baju, tapi selain itu tak ada yang berubah. Karena tak ada lagi siang, Ayah jadi membeli lebih banyak lampu dan lilin untuk dinyalakan di rumah. Kurasa tagihan listrik kami bulan ini akan berlipat ganda.
Quote:
22 Januari 2024.
Dear diary. Entah kenapa semuanya pelan-pelan jadi aneh. Para tetangga yang kukenal baik pergi satu per satu. Ibu bilang mereka pindah rumah, tapi Ibu sendiri tak tahu ke mana mereka pindah. Mungkin mereka pindah ke tempat yang lebih hangat. Semakin hari di sini semakin dingin. Ibu melarangku menyalakan kompor. Sebagai gantinya aku harus memakai jaket tebal setiap hari.
Ayah dan Ibu … mereka jadi semakin murung. Setiap kali aku bertanya mereka cuma tersenyum dan bilang semua baik-baik saja. Ayah jadi semakin sering menelpon dan Ibu selalu menatapnya cemas. Aku tak tahu apa yang sedang terjadi. Aku takut. Apa lenyapnya matahari yang menyebabkan semua keanehan ini? Kalau iya maka aku berharap agar matahari segera kembali.
Ayah dan Ibu … mereka jadi semakin murung. Setiap kali aku bertanya mereka cuma tersenyum dan bilang semua baik-baik saja. Ayah jadi semakin sering menelpon dan Ibu selalu menatapnya cemas. Aku tak tahu apa yang sedang terjadi. Aku takut. Apa lenyapnya matahari yang menyebabkan semua keanehan ini? Kalau iya maka aku berharap agar matahari segera kembali.
Quote:
1 Februari 2024.
Dear diary. Satu bulan sejak matahari menghilang. Aku melihat tv dan ternyata seluruh dunia sedang panik. Tak ada matahari berarti tak ada panas. Banyak tempat yang sudah jadi tumpukan salju jadi orang-orang mulai pindah ke tempat yang lebih hangat. Di sini sih belum, tapi sepertinya akan. Mungkin itu alasannya tetanggaku pindah.
Tapi kurasa tak lama lagi juga kami akan pindah. Ternyata selama ini Ayah menelpon banyak kenalannya untuk mencari tahu tempat yang hangat. Aku tak tahu apakah Ayah bisa dapat tempat. Semua orang pasti akan berebut untuk itu kan? Aku lahir dan besar di rumah ini. Aku tak mau pindah. Hilangnya matahari ternyata tak seindah yang kukira.
Tapi kurasa tak lama lagi juga kami akan pindah. Ternyata selama ini Ayah menelpon banyak kenalannya untuk mencari tahu tempat yang hangat. Aku tak tahu apakah Ayah bisa dapat tempat. Semua orang pasti akan berebut untuk itu kan? Aku lahir dan besar di rumah ini. Aku tak mau pindah. Hilangnya matahari ternyata tak seindah yang kukira.
Quote:
10 Februari 2024.
Dear diary. Kami akhirnya pindah. Rumah sudah jadi sangat dingin sampai-sampai selimut dan jaket tak ada gunanya lagi. Kami pindah ke kaki gunung berapi. Sebenarnya aku takut di sini, tapi ternyata panas Bumi adalah satu-satunya yang bisa membuat kami tetap hangat.
Ada banyak sekali orang di sini, bahkan orang dari luar negeri. Baguslah. Semakin banyak orang semakin panas, begitu kata Ibu. Kekurangannya cuma satu, sejak di sini kami cuma makan makanan kaleng. Aku rindu masakan Ibu.
Ada banyak sekali orang di sini, bahkan orang dari luar negeri. Baguslah. Semakin banyak orang semakin panas, begitu kata Ibu. Kekurangannya cuma satu, sejak di sini kami cuma makan makanan kaleng. Aku rindu masakan Ibu.
Quote:
1 Maret 2024.
Dear diary. Sudah dua bulan dan matahari masih belum terlihat. Ayah dan Ibu selalu bilang semua akan baik-baik saja, tetapi orang-orang yang juga mengungsi di sini memberitahuku banyak hal yang kuharap tak perlu kuketahui.
Ternyata tanaman butuh cahaya matahari untuk hidup. Tak ada matahari berarti tak ada tanaman, tak ada tanaman berarti tak ada makanan. Pantas saja tak ada lagi makanan segar yang terlihat. Tak lama lagi semua makanan akan habis. Jika sudah habis ….
Ternyata tanaman butuh cahaya matahari untuk hidup. Tak ada matahari berarti tak ada tanaman, tak ada tanaman berarti tak ada makanan. Pantas saja tak ada lagi makanan segar yang terlihat. Tak lama lagi semua makanan akan habis. Jika sudah habis ….
Quote:
2 April 2024.
Dear diary. Ayah dan Ibu meninggal. Mereka memang semakin dan semakin kurus setiap hari sampai akhirnya jatuh sakit. Tak ada obat-obatan yang tersisa. Ayah dan Ibu juga menolak makan dan menyuruhku menyimpan semua makanan kaleng tanpa yang lain tahu. Belakangan ini banyak sekali keributan soal makanan.
Sekarang … ke mana aku harus pergi?
Ternyata untuk tinggal di sini kami harus membayar sedangkan aku sudah tak punya uang lagi. Kurasa mulai sekarang aku harus pergi sendiri. Ke mana? Aku sendiri tak tahu. Lagipula itu juga tidak penting. Sudah banyak orang yang mati karena kedinginan dan kelaparan. Aku cuma menunggu giliran saja.
Sekarang … ke mana aku harus pergi?
Ternyata untuk tinggal di sini kami harus membayar sedangkan aku sudah tak punya uang lagi. Kurasa mulai sekarang aku harus pergi sendiri. Ke mana? Aku sendiri tak tahu. Lagipula itu juga tidak penting. Sudah banyak orang yang mati karena kedinginan dan kelaparan. Aku cuma menunggu giliran saja.
Quote:
22 April 2024.
Dear diary. Hari ini aku bertemu Maria, teman sekelasku dulu. Rasanya sudah lama sekali kami tak bertemu. Aku sangat rindu, tapi ternyata dia tak ingat padaku. Entah apa yang terjadi padanya, kondisinya sangat mengenaskan.
Dia kurus dan menggigil. Saat aku bicara padanya dia menjawab dengan bahasa yang tak kumengerti. Aku tak melihat keluarganya di mana-mana dan orang lain tampak tak peduli padanya. Dia sendirian, kelaparan dan kedinginan. Awalnya aku ingin memberinya sedikit makanan, tetapi tanganku tak mau bergerak untuk melakukan hal sederhana seperti itu. Aku juga kedinginan, aku juga kelaparan, dan aku tak tahu kapan aku akan berakhir seperti Maria.
Aku sudah melihat banyak orang yang berakhir seperti itu. Hawa dingin ini rasanya bisa membunuh kapan saja. Sudah banyak aku menemui rumah kosong yang ditinggal pemiliknya, tak jarang juga pemiliknya sudah meninggal di dalam rumah tanpa ada yang tahu. Setiap kali melihat mayat seperti itu aku jadi berpikir, “Tak lama lagi aku juga akan seperti itu.”
Akhirnya aku meninggalkan Maria di sebuah rumah kosong. Aku tak bisa mengurusnya dan tak sanggup melihatnya mati. Aku terus berjalan dan berusaha untuk tidak berbalik. Aku terus berjalan ke Selatan. Katanya di sana ada sumber air panas.
Dia kurus dan menggigil. Saat aku bicara padanya dia menjawab dengan bahasa yang tak kumengerti. Aku tak melihat keluarganya di mana-mana dan orang lain tampak tak peduli padanya. Dia sendirian, kelaparan dan kedinginan. Awalnya aku ingin memberinya sedikit makanan, tetapi tanganku tak mau bergerak untuk melakukan hal sederhana seperti itu. Aku juga kedinginan, aku juga kelaparan, dan aku tak tahu kapan aku akan berakhir seperti Maria.
Aku sudah melihat banyak orang yang berakhir seperti itu. Hawa dingin ini rasanya bisa membunuh kapan saja. Sudah banyak aku menemui rumah kosong yang ditinggal pemiliknya, tak jarang juga pemiliknya sudah meninggal di dalam rumah tanpa ada yang tahu. Setiap kali melihat mayat seperti itu aku jadi berpikir, “Tak lama lagi aku juga akan seperti itu.”
Akhirnya aku meninggalkan Maria di sebuah rumah kosong. Aku tak bisa mengurusnya dan tak sanggup melihatnya mati. Aku terus berjalan dan berusaha untuk tidak berbalik. Aku terus berjalan ke Selatan. Katanya di sana ada sumber air panas.
Quote:
1 Mei 2024.
Dear diary. Hari ini aku makan makanan kaleng terakhirku. Meskipun cuma makan satu kaleng per hari aku akhirnya menghabiskan semua makanan yang dulu dibeli Ayah. Sekarang yang bisa mengganjal perutku cuma air dan itu pun tidak banyak. Sudah lama hujan tidak turun.
Sudah empat bulan sejak matahari menghilang dan Bumi sudah tak bisa dikenali lagi. Tak ada lagi mobil yang lalu-lalang, tak ada lagi toko yang buka, bahkan tinggal sedikit manusia yang masih bergerak. Sudah lama aku tak menonton TV. Listrik masih ada, tapi kuyakin itu pun tak akan lama lagi.
Sudah tak ada makanan lagi. Manusia hanya tinggal menunggu mati. Jika manusia mati siapa yang akan bekerja dan menghasilkan listrik? Tak ada.
Namun … langit jadi luar biasa indah tanpa semua polusi dan cahaya dari Bumi. Bintang-bintang saling berjejer dan menerangi dari jutaan tahun cahaya jauhnya. Mungkin ada jutaan bahkan milyaran bintang di luar sana, tapi semua itu tak cukup untuk menandingi satu matahari.
Aku sangat merindukan mentari.
Sudah empat bulan sejak matahari menghilang dan Bumi sudah tak bisa dikenali lagi. Tak ada lagi mobil yang lalu-lalang, tak ada lagi toko yang buka, bahkan tinggal sedikit manusia yang masih bergerak. Sudah lama aku tak menonton TV. Listrik masih ada, tapi kuyakin itu pun tak akan lama lagi.
Sudah tak ada makanan lagi. Manusia hanya tinggal menunggu mati. Jika manusia mati siapa yang akan bekerja dan menghasilkan listrik? Tak ada.
Namun … langit jadi luar biasa indah tanpa semua polusi dan cahaya dari Bumi. Bintang-bintang saling berjejer dan menerangi dari jutaan tahun cahaya jauhnya. Mungkin ada jutaan bahkan milyaran bintang di luar sana, tapi semua itu tak cukup untuk menandingi satu matahari.
Aku sangat merindukan mentari.
Quote:
31 Mei 2024.
Dear diary. Aku akhirnya menemukannya. Banyak orang yang kutemui selalu bilang untuk pergi ke Selatan karna ada sumber air panas di sana. Coba tebak? Ternyata memang benar-benar ada. Senang rasanya bisa melepas jaket setelah sekian lama. Di sini sangat banyak orang. Sesak memang, tapi lebih baik daripada dingin.
Ternyata pemerintah membuka posko bantuan di sekitar sini dan aku akhirnya bisa makan sedikit. Sudah sebulan ini aku cuma minum air dan makan akar pohon. Tubuhku kering kerontang, tapi setidaknya aku masih hidup. Aku tak menyangka sekedar air panas bisa membuatku sangat bahagia. Kuharap Ayah dan Ibu bisa merasakannya bersamaku.
Ternyata pemerintah membuka posko bantuan di sekitar sini dan aku akhirnya bisa makan sedikit. Sudah sebulan ini aku cuma minum air dan makan akar pohon. Tubuhku kering kerontang, tapi setidaknya aku masih hidup. Aku tak menyangka sekedar air panas bisa membuatku sangat bahagia. Kuharap Ayah dan Ibu bisa merasakannya bersamaku.
Quote:
3 Juni 2024.
Dear diary. Kemarin hujan salju turun. Siapa yang menyangka salju akhirnya turun di negara tropis seperti ini? Sejak dulu aku selalu ingin main bola salju jadi melihat salju turun membuatku sedikit bahagia.
Tapi pagi ini kebahagiaan itu menguap. Air panas yang menjadi satu-satunya sumber kehangatan kini bercampur dengan salju dan membuatnya dingin. Kami berusaha menghalangi salju masuk, tapi dinginnya badai membuat kami tak berani bergerak. Beberapa orang yang tak sempat berlindung mati kedinginan.
Saat badai reda, air panas itu sudah berubah menjadi air es. Sekarang, apa lagi yang harus kulakukan?
Tapi pagi ini kebahagiaan itu menguap. Air panas yang menjadi satu-satunya sumber kehangatan kini bercampur dengan salju dan membuatnya dingin. Kami berusaha menghalangi salju masuk, tapi dinginnya badai membuat kami tak berani bergerak. Beberapa orang yang tak sempat berlindung mati kedinginan.
Saat badai reda, air panas itu sudah berubah menjadi air es. Sekarang, apa lagi yang harus kulakukan?
Quote:
… Juni 2024.
Dear diary. Tanganku nyaris tak bisa bergerak. Tanggal berapa sekarang? Kurasa tak ada lagi yang peduli pada hal semacam itu. Sudah beberapa hari ini aku tak makan apa pun. Aku coba meminum salju, tapi itu membuat perutku sakit. Kurasa tak lama lagi aku akan mati.
Semua sudah berakhir sekarang. Makanan sudah habis, sumber panas sudah tak ada lagi, bahkan pemerintahan pun sudah bubar. Yang tersisa hanyalah langit malam dan lapisan salju yang menutup semuanya. Hanya hitam dan putih. Tak ada yang lain lagi.
Aku tak pernah menyangka seperti inilah akhir hidupku. Padahal kukira aku akan menjadi tua dan meninggal dalam tidur seperti Nenek. Namun di sinilah aku sekarang. Di dalam rumah tua yang kosong tanpa penerangan, hanya menunggu sampai ajal menjemput. Rasanya tidak sakit. Hanya lapar dan dingin.
Aku ragu akan ada yang membaca diary ini suatu hari nanti, tapi jika ada tolong beritahu padaku matahari telah kembali menyinari dunia ini. Dulu aku memang tak menyukai matahari, tapi sekarang apa yang aku inginkan hanyalah melihat sinar mentari sekali lagi. Tak masalah jika matahari begitu panas hingga membakarku, aku hanya ingin merasakan kehangatannya sekali lagi di tubuh ini.
Kuharap…………………………..
Semua sudah berakhir sekarang. Makanan sudah habis, sumber panas sudah tak ada lagi, bahkan pemerintahan pun sudah bubar. Yang tersisa hanyalah langit malam dan lapisan salju yang menutup semuanya. Hanya hitam dan putih. Tak ada yang lain lagi.
Aku tak pernah menyangka seperti inilah akhir hidupku. Padahal kukira aku akan menjadi tua dan meninggal dalam tidur seperti Nenek. Namun di sinilah aku sekarang. Di dalam rumah tua yang kosong tanpa penerangan, hanya menunggu sampai ajal menjemput. Rasanya tidak sakit. Hanya lapar dan dingin.
Aku ragu akan ada yang membaca diary ini suatu hari nanti, tapi jika ada tolong beritahu padaku matahari telah kembali menyinari dunia ini. Dulu aku memang tak menyukai matahari, tapi sekarang apa yang aku inginkan hanyalah melihat sinar mentari sekali lagi. Tak masalah jika matahari begitu panas hingga membakarku, aku hanya ingin merasakan kehangatannya sekali lagi di tubuh ini.
Kuharap…………………………..
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Quote:
1 Januari 2074.
Dear ….
Aku tak tahu siapa namamu, tapi kini matahari sudah bersinar kembali. Setelah gelap, matahari kini menjadi anugrah yang tak ternilai bagi seluruh manusia. Kehangatannya melapisi Bumi, melapisi kami semua yang masih hidup di dalamnya.
Kuharap, kau menemukan mentari di alam sana.
Aku tak tahu siapa namamu, tapi kini matahari sudah bersinar kembali. Setelah gelap, matahari kini menjadi anugrah yang tak ternilai bagi seluruh manusia. Kehangatannya melapisi Bumi, melapisi kami semua yang masih hidup di dalamnya.
Kuharap, kau menemukan mentari di alam sana.





User telah dihapus dan 5 lainnya memberi reputasi
6
408
Kutip
22
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan