- Beranda
- Komunitas
- Pengetahuan Islam
Sejarah Dinasti Bani Umayyah, Kejayaan, hingga Keruntuhannya


TS
salmahaidah06
Sejarah Dinasti Bani Umayyah, Kejayaan, hingga Keruntuhannya

A. Sejarah Dinasti Umayyah
Dinasti Bani Umayyah lahir pada tahun 41 H atau 661 M. Adapun pendiri dari dinasti ini adalah Muawiyyah bin Abi Sufyan. Muawiyyah memiliki julukan yang terkenal yaitu Abu Abdurrahman dan Al Quraisy Al Umawi Al Makki.Dinasti Umayyah (661–750 M) merupakan sebuah periode dalam sejarah Islam yang ditandai dengan pemerintahan dinasti Umayyah yang berpusat di Damaskus. Dinasti ini merupakan penerus Khulafaur Rasyidin dan memainkan peran penting dalam pengembangan politik dan budaya Islam pada masa itu. Pemerintahan pertama Umayyah di bawah Muawiyah I menandai transisi dari sistem pemilihan khalifah menjadi kepemimpinan dinasti. Kejayaan awal mereka melibatkan ekspansi wilayah ke Persia, Afrika Utara, dan Spanyol.
Puncak kejayaan Umayyah dicapai di bawah pemerintahan Abd al-Malik, yang menyelesaikan pembangunan Dome of the Rock di Yerusalem. Selama masa ini, Umayyah memperkokoh struktur administratif dan menggunakan mata uang Islam pertama.
Kemunculan Dinasti Umayyah
Kemunculan Dinasti Umayyah terjadi dalam konteks politik yang kompleks pasca-wafatnya Khalifah Ali pada tahun 661 M dan pertempuran-pertempuran penting yang melibatkan pemimpin Muslim awal. Berikut adalah rangkaian peristiwa yang melibatkan kemunculan Dinasti Umayyah:
1. Pertikaian Awal
- Setelah kematian Khalifah Ali, terjadi pertikaian di kalangan umat Islam mengenai siapa yang seharusnya menjadi khalifah berikutnya.
- Puncaknya, Muawiyah I, sepupu Uthman dan gubernur Suriyah, menuntut keadilan atas pembunuhan Uthman, khalifah sebelum Ali.
2. Pertempuran Siffin (657 M)
- Puncak pertentangan terjadi dalam Pertempuran Siffin antara pasukan Ali dan pasukan Muawiyah. Pertempuran ini tidak menghasilkan pemenang yang jelas dan akhirnya berakhir dengan mediasi yang kontroversial.
3. Pembunuhan Khalifah Ali (661 M)
- Setelah pertempuran Siffin, Ali dibunuh pada tahun 661 M. Pasca-kematian Ali, Muawiyah I menyatakan diri sebagai khalifah di Damaskus, menandai awal pemerintahan Dinasti Umayyah.
4. Pemerintahan Muawiyah I
- Muawiyah I menjadi khalifah pertama dari Dinasti Umayyah. Ia memindahkan pusat kekhalifahan dari Madinah ke Damaskus.
- Muawiyah I menetapkan dasar-dasar pemerintahan dinasti, yang kemudian diwariskan oleh keturunannya.
5. Penerus Pemerintahan Umayyah
- Setelah kematian Muawiyah I, putra-putranya seperti Yazid I dan Marwan II melanjutkan kepemimpinan Umayyah.
6. Peristiwa Karbala (680 M)
- Peristiwa Karbala pada tahun 680 M, terutama pertempuran yang melibatkan cucu Nabi Muhammad, Imam Husain, melawan pasukan Yazid, menjadi simbol perlawanan terhadap pemerintahan Umayyah.
7. Perluasan Wilayah Kekhalifahan
- Dinasti Umayyah mencapai puncaknya di bawah kepemimpinan Abd al-Malik ibn Marwan, yang berhasil memperluas wilayah kekhalifahan hingga mencakup Spanyol di Barat dan wilayah Asia Tengah di Timur.
Sejarah kemunculan Dinasti Umayyah mencakup periode yang menentukan dalam pembentukan pemerintahan Islam awal, dan pemerintahan mereka memainkan peran penting dalam perluasan dan pengelolaan wilayah kekhalifahan.Dengan pembunuhan Ali, perebutan kekuasaan, dan pengangkatan Yazid, Dinasti Umayyah berdiri sebagai kelompok penguasa yang memimpin kekhalifahan islam selama beberapa generasi.
B. Kejayaan Dinasti Umayyah
Dinasti Umayyah mencapai kejayaan yang signifikan selama pemerintahannya yang berlangsung dari tahun 661 hingga 750 M. Berikut adalah beberapa aspek kejayaan dinasti ini:
Awal Masa Pemerintahan:
- Dimulai dengan kepemimpinan Muawiyah I pada tahun 661 M setelah periode khalifah Rashidun.
- Umayyah menetapkan ibu kota di Damaskus, memindahkan pusat kekhalifahan dari Madinah.
Kejayaan dan Ekspansi:
- Pada masa pemerintahan Muawiyah dan penerusnya, terjadi ekspansi wilayah ke Persia, Afrika Utara, dan Spanyol.
- Abd al-Malik memperkokoh struktur administratif dan memperkenalkan mata uang Islam pertama.
1. Ekspansi Wilayah:
- Umayyah berhasil memperluas wilayah kekhalifahan secara besar-besaran. Pada puncak kejayaannya, kekhalifahan ini mencakup wilayah dari Spanyol di Barat hingga Persia di Timur.
2. Pusat Kekuasaan di Damaskus:
- Pemindahan ibu kota ke Damaskus oleh Muawiyah I menjadi pusat kekhalifahan yang kuat dan berpengaruh.
3. Prestasi Budaya dan Arsitektur:
- Pada masa kejayaan, terjadi perkembangan pesat dalam bidang seni, sastra, dan arsitektur. Pemimpin seperti al-Walid I membangun berbagai proyek arsitektural megah, termasuk masjid dan istana.
4. Stabilitas Politik dan Administratif:
- Abd al-Malik ibn Marwan memperkuat struktur administratif kekhalifahan dan mengenalkan mata uang Islam pertama yang seragam. Hal ini memberikan stabilitas ekonomi dan administratif.
5. Masa Kejayaan Ekonomi:
- Umayyah mencapai masa kejayaan ekonomi melalui eksploitasi sumber daya dan perdagangan yang luas. Mereka menjadi pusat kekayaan dan kekuatan di dunia Islam.
6. Ekspansi Ilmiah dan Pendidikan:
- Damaskus dan kota-kota lainnya di bawah pemerintahan Umayyah menjadi pusat ilmu pengetahuan dan pendidikan. Terdapat perkembangan signifikan dalam ilmu pengetahuan, matematika, dan kedokteran.
7. Pengembangan Hukum Islam:
- Dinasti Umayyah berperan dalam pengembangan hukum Islam. Khalifah Umar II dikenal karena upayanya dalam memperkuat implementasi hukum Islam dan etika di dalam pemerintahannya.
Kekhalifahan Utama di Damaskus
1. Muawiyah I bin Abu Sufyan, 661-680 M
2. Yazid I bin Muawiyah, 680-683 M
3. Muawiyah II bin Yazid, 683-684 M
4. Marwan I bin al-Hakam, 684-685 M
5. Abdullah bin Zubair bin Awwam, 685 M (transisi)
6. Abdul-Malik bin Marwan, 685-705 M
7. Al-Walid I bin Abdul-Malik, 705-715 M
8. Sulaiman bin Abdul-Malik, 715-717 M
9. Umar II bin Abdul-Aziz, 717-720 M
10. Yazid II bin Abdul-Malik, 720-724 M
11. Hisyam bin Abdul-Malik, 724-743 M
12. Al-Walid II bin Yazid II, 743-744 M
13. Yazid III bin al-Walid, 744 M
14. Ibrahim bin al-Walid, 744 M
15. Marwan II bin Muhammad, 744-750 M
Beberapa tokoh penting dari Dinasti Umayyah beserta pencapaian mereka:
1. Muawiyah I (661-680 M):
- Pendiri Dinasti Umayyah dan Khalifah pertama dari dinasti tersebut.
- Memperluas wilayah kekuasaan Islam ke wilayah yang luas, termasuk Spanyol dan sebagian besar Asia Kecil.
2. Abd al-Malik ibn Marwan (685-705 M):
- Menyelesaikan pembangunan Dome of the Rock di Yerusalem.
- Memperkenalkan mata uang Islam pertama yang seragam, dinar dan dirham.
3. Al-Walid I (705-715 M):
- Merupakan khalifah yang memimpin pembangunan banyak proyek arsitektur megah di Damaskus dan kota-kota lainnya.
- Menjadi salah satu khalifah Umayyah yang paling dikenal karena pencapaiannya dalam membangun.
4. Umar II (717-720 M):
- Terkenal karena kebijakan toleransi terhadap non-Muslim dan kebijakan reformasi ekonomi.
- Membuat upaya untuk meningkatkan moral dan etika di dalam pemerintahannya.
5. Hisham ibn Abd al-Malik (724-743 M):
- Mencapai masa kejayaan ekonomi dan budaya Umayyah.
- Terlibat dalam pembangunan infrastruktur dan memperkuat administrasi.
Pencapaian tokoh-tokoh ini mencerminkan kompleksitas dinasti Umayyah, yang tidak hanya terfokus pada ekspansi militer, tetapi juga pada aspek-aspek budaya, arsitektural, dan administratif. Meskipun penuh dengan keberhasilan, dinasti ini juga menghadapi konflik internal dan ketegangan yang akhirnya menyebabkan keruntuhannya.
C. Keruntuhan Dinasti Umayyah
Keruntuhan Dinasti Umayyah pada tahun 750 M dipicu oleh sejumlah faktor yang melemahkan kekuatan dan stabilitas pemerintahan mereka:
1. Ketidakpuasan Internal:
- Umat Islam, terutama di wilayah Arab, merasakan ketidakpuasan terhadap pemerintahan Umayyah. Beberapa kelompok merasa tidak adil dalam distribusi kekayaan dan jabatan.
2. Perpecahan Etnis dan Politik:
- Adanya ketegangan antara kelompok Arab dan non-Arab di kekhalifahan menciptakan perpecahan internal yang merugikan stabilitas pemerintahan Umayyah.
3. Konflik Dinasti dan Pembunuhan Khalifah:
- Konflik internal antara anggota keluarga Umayyah sendiri, terkadang berujung pada pembunuhan khalifah, menciptakan ketidakstabilan dan ketidakpercayaan di dalam dinasti.
4. Pemberontakan Abbasiyah:
- Pemberontakan Abbasiyah, yang dimulai pada tahun 747 M, mendapatkan dukungan dari berbagai kelompok di masyarakat yang tidak puas dengan pemerintahan Umayyah.
5. Pertempuran Zab (750 M):
- Pertempuran Zab di Irak pada tahun 750 M adalah momen kritis. Pasukan Abbasiyah berhasil mengalahkan pasukan Umayyah, yang mengakibatkan kehancuran dan pelarian keluarga Umayyah.
6. Pembantaian dan Pelarian Keluarga Umayyah:
- Setelah kekalahan dalam pertempuran, banyak anggota keluarga Umayyah dibantai oleh pasukan Abbasiyah. Beberapa yang selamat melarikan diri ke Spanyol, di mana mereka mendirikan Kekhalifahan Umayyah Cordoba.
7. Pemindahan Pusat Kekhalifahan:
- Dengan kemenangan Abbasiyah, pusat kekhalifahan dipindahkan dari Damaskus ke Baghdad, menandai berakhirnya pemerintahan Umayyah di Timur Tengah.
Meskipun berakhir dengan keruntuhan dan pergantian dinasti, dinasti Umayyah memainkan peran penting dalam pembentukan dan pengembangan peradaban Islam selama masa pemerintahannya yang berkepanjangan. Dan walaupun Dinasti Umayyah runtuh di Timur Tengah, anggota keluarga Umayyah yang melarikan diri ke Spanyol berhasil mendirikan kekhalifahan baru yang berkembang di sana, menciptakan Kekhalifahan Umayyah Cordoba yang makmur.
Sumber :
Sholihah, M. A. (2019). Rekonstruksi Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam Era Dinasti Umayyah dalam Pendidikan Islam. FALASIFA: Jurnal Studi Keislaman, 10(1), 81-106.
Harahap, M. S. (2019). Sejarah Dinasti Bani Umaiyyah dan Pendidikan Islam. WARAQAT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 4(2), 21-21.
Rahmadi, F. (2018). Dinasti Umayyah (Kajian Sejarah Dan Kemajuannya. Al-Hadi, 3(2), 669-76.
Kemunculan Dinasti Umayyah
Kemunculan Dinasti Umayyah terjadi dalam konteks politik yang kompleks pasca-wafatnya Khalifah Ali pada tahun 661 M dan pertempuran-pertempuran penting yang melibatkan pemimpin Muslim awal. Berikut adalah rangkaian peristiwa yang melibatkan kemunculan Dinasti Umayyah:
1. Pertikaian Awal
- Setelah kematian Khalifah Ali, terjadi pertikaian di kalangan umat Islam mengenai siapa yang seharusnya menjadi khalifah berikutnya.
- Puncaknya, Muawiyah I, sepupu Uthman dan gubernur Suriyah, menuntut keadilan atas pembunuhan Uthman, khalifah sebelum Ali.
2. Pertempuran Siffin (657 M)
- Puncak pertentangan terjadi dalam Pertempuran Siffin antara pasukan Ali dan pasukan Muawiyah. Pertempuran ini tidak menghasilkan pemenang yang jelas dan akhirnya berakhir dengan mediasi yang kontroversial.
3. Pembunuhan Khalifah Ali (661 M)
- Setelah pertempuran Siffin, Ali dibunuh pada tahun 661 M. Pasca-kematian Ali, Muawiyah I menyatakan diri sebagai khalifah di Damaskus, menandai awal pemerintahan Dinasti Umayyah.
4. Pemerintahan Muawiyah I
- Muawiyah I menjadi khalifah pertama dari Dinasti Umayyah. Ia memindahkan pusat kekhalifahan dari Madinah ke Damaskus.
- Muawiyah I menetapkan dasar-dasar pemerintahan dinasti, yang kemudian diwariskan oleh keturunannya.
5. Penerus Pemerintahan Umayyah
- Setelah kematian Muawiyah I, putra-putranya seperti Yazid I dan Marwan II melanjutkan kepemimpinan Umayyah.
6. Peristiwa Karbala (680 M)
- Peristiwa Karbala pada tahun 680 M, terutama pertempuran yang melibatkan cucu Nabi Muhammad, Imam Husain, melawan pasukan Yazid, menjadi simbol perlawanan terhadap pemerintahan Umayyah.
7. Perluasan Wilayah Kekhalifahan
- Dinasti Umayyah mencapai puncaknya di bawah kepemimpinan Abd al-Malik ibn Marwan, yang berhasil memperluas wilayah kekhalifahan hingga mencakup Spanyol di Barat dan wilayah Asia Tengah di Timur.
Sejarah kemunculan Dinasti Umayyah mencakup periode yang menentukan dalam pembentukan pemerintahan Islam awal, dan pemerintahan mereka memainkan peran penting dalam perluasan dan pengelolaan wilayah kekhalifahan.Dengan pembunuhan Ali, perebutan kekuasaan, dan pengangkatan Yazid, Dinasti Umayyah berdiri sebagai kelompok penguasa yang memimpin kekhalifahan islam selama beberapa generasi.
B. Kejayaan Dinasti Umayyah
Dinasti Umayyah mencapai kejayaan yang signifikan selama pemerintahannya yang berlangsung dari tahun 661 hingga 750 M. Berikut adalah beberapa aspek kejayaan dinasti ini:
Awal Masa Pemerintahan:
- Dimulai dengan kepemimpinan Muawiyah I pada tahun 661 M setelah periode khalifah Rashidun.
- Umayyah menetapkan ibu kota di Damaskus, memindahkan pusat kekhalifahan dari Madinah.
Kejayaan dan Ekspansi:
- Pada masa pemerintahan Muawiyah dan penerusnya, terjadi ekspansi wilayah ke Persia, Afrika Utara, dan Spanyol.
- Abd al-Malik memperkokoh struktur administratif dan memperkenalkan mata uang Islam pertama.
1. Ekspansi Wilayah:
- Umayyah berhasil memperluas wilayah kekhalifahan secara besar-besaran. Pada puncak kejayaannya, kekhalifahan ini mencakup wilayah dari Spanyol di Barat hingga Persia di Timur.
2. Pusat Kekuasaan di Damaskus:
- Pemindahan ibu kota ke Damaskus oleh Muawiyah I menjadi pusat kekhalifahan yang kuat dan berpengaruh.
3. Prestasi Budaya dan Arsitektur:
- Pada masa kejayaan, terjadi perkembangan pesat dalam bidang seni, sastra, dan arsitektur. Pemimpin seperti al-Walid I membangun berbagai proyek arsitektural megah, termasuk masjid dan istana.
4. Stabilitas Politik dan Administratif:
- Abd al-Malik ibn Marwan memperkuat struktur administratif kekhalifahan dan mengenalkan mata uang Islam pertama yang seragam. Hal ini memberikan stabilitas ekonomi dan administratif.
5. Masa Kejayaan Ekonomi:
- Umayyah mencapai masa kejayaan ekonomi melalui eksploitasi sumber daya dan perdagangan yang luas. Mereka menjadi pusat kekayaan dan kekuatan di dunia Islam.
6. Ekspansi Ilmiah dan Pendidikan:
- Damaskus dan kota-kota lainnya di bawah pemerintahan Umayyah menjadi pusat ilmu pengetahuan dan pendidikan. Terdapat perkembangan signifikan dalam ilmu pengetahuan, matematika, dan kedokteran.
7. Pengembangan Hukum Islam:
- Dinasti Umayyah berperan dalam pengembangan hukum Islam. Khalifah Umar II dikenal karena upayanya dalam memperkuat implementasi hukum Islam dan etika di dalam pemerintahannya.
Kekhalifahan Utama di Damaskus
1. Muawiyah I bin Abu Sufyan, 661-680 M
2. Yazid I bin Muawiyah, 680-683 M
3. Muawiyah II bin Yazid, 683-684 M
4. Marwan I bin al-Hakam, 684-685 M
5. Abdullah bin Zubair bin Awwam, 685 M (transisi)
6. Abdul-Malik bin Marwan, 685-705 M
7. Al-Walid I bin Abdul-Malik, 705-715 M
8. Sulaiman bin Abdul-Malik, 715-717 M
9. Umar II bin Abdul-Aziz, 717-720 M
10. Yazid II bin Abdul-Malik, 720-724 M
11. Hisyam bin Abdul-Malik, 724-743 M
12. Al-Walid II bin Yazid II, 743-744 M
13. Yazid III bin al-Walid, 744 M
14. Ibrahim bin al-Walid, 744 M
15. Marwan II bin Muhammad, 744-750 M
Beberapa tokoh penting dari Dinasti Umayyah beserta pencapaian mereka:
1. Muawiyah I (661-680 M):
- Pendiri Dinasti Umayyah dan Khalifah pertama dari dinasti tersebut.
- Memperluas wilayah kekuasaan Islam ke wilayah yang luas, termasuk Spanyol dan sebagian besar Asia Kecil.
2. Abd al-Malik ibn Marwan (685-705 M):
- Menyelesaikan pembangunan Dome of the Rock di Yerusalem.
- Memperkenalkan mata uang Islam pertama yang seragam, dinar dan dirham.
3. Al-Walid I (705-715 M):
- Merupakan khalifah yang memimpin pembangunan banyak proyek arsitektur megah di Damaskus dan kota-kota lainnya.
- Menjadi salah satu khalifah Umayyah yang paling dikenal karena pencapaiannya dalam membangun.
4. Umar II (717-720 M):
- Terkenal karena kebijakan toleransi terhadap non-Muslim dan kebijakan reformasi ekonomi.
- Membuat upaya untuk meningkatkan moral dan etika di dalam pemerintahannya.
5. Hisham ibn Abd al-Malik (724-743 M):
- Mencapai masa kejayaan ekonomi dan budaya Umayyah.
- Terlibat dalam pembangunan infrastruktur dan memperkuat administrasi.
Pencapaian tokoh-tokoh ini mencerminkan kompleksitas dinasti Umayyah, yang tidak hanya terfokus pada ekspansi militer, tetapi juga pada aspek-aspek budaya, arsitektural, dan administratif. Meskipun penuh dengan keberhasilan, dinasti ini juga menghadapi konflik internal dan ketegangan yang akhirnya menyebabkan keruntuhannya.
C. Keruntuhan Dinasti Umayyah
Keruntuhan Dinasti Umayyah pada tahun 750 M dipicu oleh sejumlah faktor yang melemahkan kekuatan dan stabilitas pemerintahan mereka:
1. Ketidakpuasan Internal:
- Umat Islam, terutama di wilayah Arab, merasakan ketidakpuasan terhadap pemerintahan Umayyah. Beberapa kelompok merasa tidak adil dalam distribusi kekayaan dan jabatan.
2. Perpecahan Etnis dan Politik:
- Adanya ketegangan antara kelompok Arab dan non-Arab di kekhalifahan menciptakan perpecahan internal yang merugikan stabilitas pemerintahan Umayyah.
3. Konflik Dinasti dan Pembunuhan Khalifah:
- Konflik internal antara anggota keluarga Umayyah sendiri, terkadang berujung pada pembunuhan khalifah, menciptakan ketidakstabilan dan ketidakpercayaan di dalam dinasti.
4. Pemberontakan Abbasiyah:
- Pemberontakan Abbasiyah, yang dimulai pada tahun 747 M, mendapatkan dukungan dari berbagai kelompok di masyarakat yang tidak puas dengan pemerintahan Umayyah.
5. Pertempuran Zab (750 M):
- Pertempuran Zab di Irak pada tahun 750 M adalah momen kritis. Pasukan Abbasiyah berhasil mengalahkan pasukan Umayyah, yang mengakibatkan kehancuran dan pelarian keluarga Umayyah.
6. Pembantaian dan Pelarian Keluarga Umayyah:
- Setelah kekalahan dalam pertempuran, banyak anggota keluarga Umayyah dibantai oleh pasukan Abbasiyah. Beberapa yang selamat melarikan diri ke Spanyol, di mana mereka mendirikan Kekhalifahan Umayyah Cordoba.
7. Pemindahan Pusat Kekhalifahan:
- Dengan kemenangan Abbasiyah, pusat kekhalifahan dipindahkan dari Damaskus ke Baghdad, menandai berakhirnya pemerintahan Umayyah di Timur Tengah.
Meskipun berakhir dengan keruntuhan dan pergantian dinasti, dinasti Umayyah memainkan peran penting dalam pembentukan dan pengembangan peradaban Islam selama masa pemerintahannya yang berkepanjangan. Dan walaupun Dinasti Umayyah runtuh di Timur Tengah, anggota keluarga Umayyah yang melarikan diri ke Spanyol berhasil mendirikan kekhalifahan baru yang berkembang di sana, menciptakan Kekhalifahan Umayyah Cordoba yang makmur.
Sumber :
Sholihah, M. A. (2019). Rekonstruksi Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam Era Dinasti Umayyah dalam Pendidikan Islam. FALASIFA: Jurnal Studi Keislaman, 10(1), 81-106.
Harahap, M. S. (2019). Sejarah Dinasti Bani Umaiyyah dan Pendidikan Islam. WARAQAT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 4(2), 21-21.
Rahmadi, F. (2018). Dinasti Umayyah (Kajian Sejarah Dan Kemajuannya. Al-Hadi, 3(2), 669-76.
*Sebagai Tugas UAS MK SPI dg Dosen Pengampu Dr. H. Syaeful Bahri, S.Ag, MM, CHCM*
Diubah oleh salmahaidah06 28-11-2023 07:18


tobejo memberi reputasi
1
36
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan